Memilih

290 20 0
                                    


Gak semua akan berakhir bahagia Ga,Sama seperti lo dan gue.

-Deska Arabella Arshinta

******

Arga terkekeh pelan, "Kita sama Des.Saling mencintai,Saling ingin memiliki tapi saling mementingkan ego"

Deska tersenyum getir, "Gak semua akan berakhir bahagia Ga,Sama seperti lo dan gue" Balas Deska.

"Semuanya udah berakhirkan? Bahkan setelah kita selesaikan urusan kita,Kita akan kembali bertingkah seperti orang yang tak saling mengenal" Lanjut Deska sambil mengepalkan tangannya.

"Gue ingin mengalah,Tapi mengingat dendam lo akan Gesta ngebuat gue berpikir berulang kali. Gue gak bisa memilih antara lo atau Gesta,Kalian sama sama berarti dihidup gue" Balas Arga sambil menghela nafas frustasi.

"Tanpa lo sadari lo udah memilih Gesta. Gue tau gue salah,Gue nyembunyiin ini semua dari lo, Tapi gue juga gak mau nyakitin hati lo Ga,Gue takut lo kecewa" Nada suara Deska menyerak,Matanya pun sudah mulai berkaca kaca.

"G-Gue minta maaf" Air mata Deska lolos begitu saja,Baru saja Arga ingin menghapus air mata itu suara ponsel Deska membuyarkan niat Arga.

"Halo Ra?"

"…"

"Yaudah gue kesana"

"…"

"Oke bye"

Tuttt--Tuttt

"Ga,Anter gue Cafe Starla ya" Ucap Deska yang diangguki oleh Arga.

******

Setelah mendengar penjelasan Ara tentang Gesta,Deska diam membeku.

Merasa jahat? Tentu saja! Bahkan Deska merasa menjadi orang terjahat didunia ini, Seharusnya dia mencari lebih dalam lagi tentang insiden kecelakaan itu,Bukan mempercayai orang licik seperti Fano.

Bahkan Deska bersumpah akan menampar Fano habis habisan jika bertemu dengannya.

"Kita harus gimana Ra?" Tanya Deska dengan nada bergetar,dia sangat merasa bersalah kepada Gesta,Laki laki yang pernah sangat ia benci itu.

"Gue gak yakin dia akan maafin kita" Lirih Ara,Membayangkan betapa kejamnya dia kepada Gesta membuat hatinya makin diliputi rasa bersalah.

******

Entah apa yang merasuki Deska,Hingga ia nekat untuk mendatangi markas Fano.

Emosinya tersulut saat melihat Fano tengah tersenyum licik menatap kedatangan Deska.

Deska menarik kerah Fano, Sedangkan Fano hanya terkekeh pelan.

"Sialan!" Umpat Deska lalu menampar Fano.

Fano tertawa hambar, "Kenapa sih hm? Dateng dateng marah marah kaya gitu?"

Deska menatap Fano nyalang, "Bisa bisanya lo bikin berita palsu tentang Gesta!"

Fano tersenyum sinis lalu meraih pinggang Deska, Memberontak? Tentu saja,Deska bahkan sudah meronta ronta untuk melepaskan diri, tapi kekuatan Fano jauh diatasnya.

"Gue sengaja buat bukti palsu! Gue tau akan begini reaksi lo saat tau Gesta yang nabrak Angkasa,Walaupun sebenarnya adiknya" Fano lagi lagi tertawa hambar.

Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang