Dendam

314 22 0
                                    


Biarkan aku untuk egois kali ini,karna ini menyangkut orang yang aku cinta dimasalalu.

-Deska Arabella Arshinta

*****

"Oh my god!! Sumpah tadi tuh sosweet banget!"Ucap Rora gemas.

"Ah gitu doang,gue juga bisa kali,Sini Deska kita Praktek"Celetuk Dani sambil mengerling nakal.

"Ngaca jing,muka lo mirip limbah sampah aja so so-an mau kaya Arga"Saut Zahra. Tuh kan,Zahra emang pedes banget mulutnya..

"Mampus lo!"Saut Ara memancing keributan.

"Ini Si Jojo mana Jir? Bolos lagi?"Tanya Fera,Sekretaris XI-MIPA II.

"Iyalah,kaya gatau aja lo,Sijojo kan udah punya pacar, anak kelas sebelah,Jadi paling dia kesana"Saut Gebby yang fokus menulis rangkuman Fisika.

"Ganti ketua aja lah,Orang RSJ kaya siJojo malah dipertahanin jadi ketua kelas"Saut Deska,yang sedari tadi melamun.

"Duh,Gini dong pinter kaya bebeb gue,gak kaya lo goblok semua!"Ucap Reno,yang membuat Zahra menoyor kasar kepala Reno.

"Ngaca jing! Yang paling goblok dikelas itu lo,Lo gak inget semester satu Rangking lo berapa?"Saut Zahra ketus.

"Woi,ada guru!!"Ucap Rio yang dengan cepat langsung menduduki bangkunya.

Menit kemudian,Pak Fandi Masuk dengan tumpukan kertas yang dibawanya.

"Hari kita ujian,besok kucing  bapak mau lahiran,jadi harus dibawa ke Bidan"Ucap Pak Fandi santai.

"Mabok tuh guru?"Ucap Rio.

"Sialan,gua belum belajar"Saut Dani gelisah.

"Bangsat bener si Fandi"Celetuk Reno sambil menatap lembar ulangannya penuh kebencian.

"Santet yg langsung nyampe itu dimana ya? "Tanya Kayla,yang mengundang gelak tawa dari seisi kelas.

*****

Bel pulang baru saja berbunyi,Deska segera merapihkan bukunya,dan menenteng tasnya.

"Ayo Des"Ajak Ara yang diangguki oleh Deska.

Akhirnya keempat gadis itu sampai dimansion besar.Denada,Mama Ara menyambut ketiga sahabat Ara dengan hangat,tentu saja diantara ketiganya,Deska lah yang lebih dekat dengan Denada.

Deska dan Ara memasuki ruangan Angkasa,ruangan yang dipenuhi alat medis.

"Gue udah tau siapa yang nabrak Kak Angkasa"Ucap Ara memecahkan keheningan diantara mereka.

Dengan cepat Deska menoleh,"Siapa?"tanya Deska dengan tangan terkepal kuat.

"Gesta"Jawab Ara sambil menatap sendu kearah kakak laki lakinya yang terbaring lemah.

Deska tertawa lirih,"Lo bercandakan Ra?"Ucap Deska sambil menggeleng cepat.Tentu saja dia tidak percaya,Gesta sudah dia anggap seperti Sahabatnya sendiri,meskipun tak jarang mereka bertengkar.

"Gue dapet info ini dari Fano dan anak buahnya,Gue minta mereka cari siapa dalang orang yang udah nabrak kakak gue,dan mereka punya bukti kuat Des,Awalnya gue gak percaya,akhirnya gue mutusin buat nanyain ini langsung sama Gesta,dan Gesta mengakui semuanya"Balas Ara sambil menatap Deska serius.

Deska menghela nafas frustasi,"Apa yang harus kita lakuin Ra? Bikin Gesta terbaring lemah sama seperti Angkasa?"tanya Deska dengan wajah datarnya.

"Ide lo bagus Des,Bagaimana pun nyawa harus dibayar dengan nyawa"Saut Ara sambil mengelus lembut pipi Angkasa.

"Kita gak mungkin cuma berdua Ra"Balas Deska frustasi.

"Kita bisa gunain Fano Des,Dia ketua geng Evil-X kan? Terlebih dia suka sama lo"Ucap Ara sambil terkekeh kecil.

Deska mengangguk ragu,selama beberapa menit mereka fokus kepada Angkasa,dan akhirnya Deska membuka suara.

"Kalo suatu saat Angkasa bangun,dan gue masih berhubungan sama Arga,siapa yang harus gue pilih Ra?"tanya Deska,mata tajamnya meredup menjadi sendu.

Ara menggenggam tangan Deska, "Gue gak bisa maksa lo tetep stay buat kak Angkasa Des,Kalo emang cinta lo buat kak Angkasa lebih besar dari rasa cinta lo buat Arga,silahkan lo tetep stay sama kak Angkasa.Intinya semua elo yang menentukan Des"Jawab Ara sambil tersenyum tulus,Deska mengangguk pelan.Walaupun hatinya sedikit ragu,Siapa yang harus dia pilih nantinya?

*****

Pagi ini Deska berangkat bersama kakaknya,siapa lagi jika bukan Rakha?Kakak laknat,dan pelit bagi Deska,tapi berubah 180 derajat saat sudah berada didepan sang pacar.

"Plis dong Deska kesayangannya  kakak, Malam ini aja temenin kak Rakha ke club"Ucap Rakha memohon kepada Adiknya.

"Ogah! Waktu nemenin lo pas balapan liar aja gue hampir putus sama Arga,apalagi ke Club,bisa putus beneran gue"Jawab Deska yang jengah pada kakaknya.

"Gabakal tau,Arga anak baik baik,Gak mungkin ke club"Saut Rakha enteng.

"Berarti gue bukan anak baik dong!?"Balas Deska sambil meninggikan suaranya.

"E-Eh bukan gitu,Gue janji deh,kalo lo mau,gue beliin Tas Gucci keluaran terbaru"Balas Rakha.

"OKE! DEAL!"Jawab Deska dengan semangat 45. Rejeki tuh gaboleh ditolak,apalagi tas Gucci yang harganya seharga ginjal..

"Dasar Cewe"Gumam Rakha pelan.

*****

Ara berjalan santai melewati lorong yang mulai sepi,karena para murid mulai memasuki Kelasnya masing masing.

Langkahnya terhenti saat tangan Gesta mencekal kuat lengannya.

Ara menghela nafas jengah,"mau apa lagi lo?"tanya Ara tanpa menatap Gesta.

Gesta menarik dagu Ara untuk menghadapnya. "Gue tau,lo gak akan bisa maafin gue Ra,Tapi seenggaknya lo harus tau--"Ucapan Gesta terpotong saat Ara membuka suaranya.

"Kubur dalam dalam harapan lo buat gue,Karna kenyataannya  gue cuma pengisi sementara dikala Wendy pergi dari hidup lo"Jawab Ara datar lalu menepis kasar lengan Gesta.

"Selain gue benci karna lo udah bikin kakak gue terbaring lemah seperti sekarang, gue juga benci orang yang masih hidup dalam bayang bayang masalalunya"Lanjut Ara yang pergi meninggalkan Gesta,yang berdiri kaku.

Bersambung...

Up lagi ni...
Semoga suka ya...

Bye~~


Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang