Tarik ulur

285 16 0
                                    


Maaf jika selama ini,aku terlalu banyak menorehkan luka.

-Arga Aldevaro Gefara

*****

"DESKA!"

Deska menoleh,Terlihat Daffa yang tengah menstabilkan Nafasnya.

"Arga! Arga berantem sama Fano!" Ucap Daffa yang masih terengah.

"Dimana Daf!?"Tanya Deska panik, "lapangan Basket" Jawab Daffa,Tanpa sepatah kata pun Deska berlari kearah lapangan basket tanpa memperdulikan teriakan para sahabatnya yang memanggil namanya.

Saat sudah sampai dilapangan Basket,Deska melihat beberapa murid mengerumuni Arga dan Fano.

"Minggir!" Bentak Deska agar semua murid memberinya jalan.

"GUE CUMA MAU DESKA JADI MILIK GUE!" Ucap Fano dengan nafas memburu,Sedangkan Arga yang sudah tergeletak lemas hanya terkekeh sinis.

"I won't let you have Deska" Ucap Arga lantang,Membuat Fano makin menjadi untuk memukulinya.

"BERHENTI!" Bentak Deska dengan mata memerah,"LO GILA!" Lanjut Deska sambil menatap Fano penuh kebencian.

Deska menghampiri Arga,Lalu meminta Daffa dan Jeno untuk membantunya membawa Arga pergi ke Uks.

*****

Deska tengah sibuk mengobati luka Arga,Sedangkan Arga? Disibuk untuk memperhatikan wajah cantik dihadapannya.

"Kenapa?"Tanya Deska membuka suara,Arga mengangkat Alis bingung,"Apanya yang kenapa?"

"Kenapa ribut sama Fano?" Ulang Deska sambil menatap manik manik mata tajam Arga.

"Dia pengen milikin lo Des,Gue tau gue bukan siapa siapa lagi dihidup lo,Tapi gue gak rela kalo lo dimilikin cowok brengsek kaya Fano" Jawab Arga lirih.

Deska menghela nafas gusar, "Lo tau sepanik apa gue? Saat liat keadaan lo yang udah babak belur kaya gini!?" Bentak Deska pada Arga.

Arga tersenyum simpul,"Gue seneng,Itu tandanya lo masih peduli sama gue"

Deska menatap Arga datar,"Mau lo apasih? Jangan tarik ulur gue Ga! Tanpa lo sadari,Lo kembali memberi harapan buat gue!" Ucap Deska dingin, "Gue suruh Tasya buat ngobatin lo nanti" Lanjut Deska,kemudian pergi dari hadapan Arga.

*****

Kantin tengah ramai sekarang,Deska dan ketiga sahabatnya pun tengah kebingungan mencari meja kosong.

"Disana yuk!" Ucap Kayla sambil menunjuk kearah bangku kosong dipojok kanan.

Nafas Deska tercekat saat melihat Arga dan Tasya,Sedang bercanda gurau bersama.

Karna tak ada bangku lain,Jadilah mereka terpaksa duduk disamping Arga,Tasya,dan para sahabat Arga lainnya.

Deska dan Ara memasang wajah dinginnya,Sedangkan Kayla dan Gebby? Mereka tetap ceria seperti biasa.

Saat sedang fokus dengan makanannya,Ucapan Arga pada Tasya,sukses membuat hati Deska menjadi sesak.

"Kamu sayang kan sama aku ga?" Tanya Tasya sambil mengerucutkan bibirnya.Menjijikan!

"Iya,Aku sayang sama kamu"Jawab Arga lembut,sambil mengelus pipi Tasya.

Deska meremas sendok yang ada ditangannya,Gebby yang menyadari hal itu langsung mengelus punggung Deska lembut.

"Sabar Des"Bisik Gebby,Membuat Deska sedikit meredamkan amarahnya.

Ara yang sudah tak tahan dengan itu langsung menggebrak meja dengan kasar,membuat semua orang menatap kearahnya.

"Lo tau gak sekolah tuh buat belajar! Bukan buat jual diri" Ucap Ara sambil menatap Tasya remeh.

Bukan tanpa alasan,Tasya menggunakan rok dan seragam yang sangat ketat,menampilkan semua lekuk tubuhnya.Ditambah Make up yang tebal,semakin membuatnya seperti tante tante girang!

"Lo juga--" Ucap Ara sambil menunjuk kearah Arga, "mau aja disentuh sama jalang" lanjut Ara datar.

Tasya menggeram marah,hampir saja ia ingin menghampiri Ara,Ucapan yang keluar dari mulut Deska,Sukses membuat dirinya diam mematung.

"See? Reaksi lo mengatakan bahwa semua ini emang benarkan?,Lo emang jalang" Deska menatap remeh kearah Tasya.

Tasya mengepalkan lengannya erat,dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi.

Deska melirik Arga yang menatapnya tak percaya,Namun detik kemudian Deska mengalihkan pandangannya.

*****

Deska berjalan santai menuju gerbang sekolahnya.

Saat Sudah sampai digerbang sekolah,Deska memainkan handphonenya sambil menunggu jemputannya.

Deska dikagetkan dengan suara Arga yang memanggil namanya,Baru saja Deska ingin beranjak pergi dengan gesit Arga menahan lengannya.

"Kenapa? Kenapa lo menghindar dari gue?" Tanya Arga lirih,Deska menoleh kearahnya,seperti biasa tatapannya datar dan dingin.

"Gue cuma mengikuti kemauan terakhir lo,Lo bilang kita harus bertingkah seakan kita gak saling mengenalkan?" Ucap Deska yang berhasil menohok Arga.

"Kenapa baru sekarang?" Arga menatap lekat mata Deska,Seakan mencari sebuah kelembutan.

"Karna gue baru sadar.Plis ga! Lo jangan labil kaya gini! Lo yang minta gue pergi! Dan disaat gue benar benar ingin pergi dari hidup lo,lo nahan gue! Maksut lo apa!?" Bentak Deska,Air matanya sudah pecah sekarang.

"Lo memanfaatkan kelemahan gue! Lo tau kalo gue cinta sama lo! Dan akhirnya apa? Lo permainin hati gue Ga!" Lanjut Deska emosi.

Arga menatap sendu kearah Deska,tangannya terulur menghapus air mata Deska,Namun Deska menepisnya dengan kasar.

"Maaf" Nada suara Arga merendah,Sungguh! Dia tidak bermaksud untuk mempermainkan Deska,Dia hanya bingung, Bingung karena harus membela Gesta,Sahabatnya. Atau Deska? Orang yang dia cintai.

Takdir seakan mempermainkan mereka, Kehadiran Tamara? Angkasa? Itu semua rencana tuhan kan?

Deska menghela nafas kasar, "Berhenti Ga,Seperti kata kata lo,Sebelum hati gue terlalu sakit,Menyadari kenyataan bahwa lo cuma bagian dari masalalu Gue" Ucap Deska meninggalkan Arga yang diam membeku.

Tanpa mereka sadari seseorang sedang tersenyum getir saat melihat dan mendengar semua ucapan Arga dan Deska,Hatinya terasa begitu sakit..

Angkasa,Ya,Lelaki itu mendengar semuanya.

Bersambung..

Up lagi ni :v
Maaf kalo kependekan ya 😁
Jangan lupa tekan bintang!

Byee~






Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang