Sikap Deska

316 23 0
                                    


Deska berjalan menuju gerbang sekolah dengan santai, Wajah datar dan dingin menghiasi wajah cantik bak boneka itu.

Deska tersentak saat tangan kekar Arga menahan lengannya lalu membanting Deska kedinding.

"Mau apa lo?" Tanya Deska santai, Bahkan tatapannya tidak menyirat ketakutan sama sekali saat melihat tangan Arga yang terkepal kuat.

"Ada urusan apa lo sama
Tasya" Desis Arga tajam.

Deska tersenyum tipis, "Sejak kapan seorang Arga mau mengurusi urusan orang lain?"

"Berhenti main main Deska!" Suada Arga makin meninggi.

"Apapun urusan gue dan Tasya itu bukan urusan lo!"Jawab Deska dengan emosi memuncak.

"Bukan urusan gue? Tasya pacar gue!"Bentak Arga yang berhasil membuat hati Deska semakin sesak.

"Lo pikir gue peduli?" Tatapan Deska kembali datar.

Arga menggeram marah, Sikap Deska benar benar menguji kesabarannya.

"Gue gak suka lo menganggu milik gue!"

Deg!

Ucapan Arga sukses membuat nafas Deska memburu, tangannya terkepal kuat.

"Dengan cara lo mengklaim Tasya sebagai milik lo, Lo pikir gue akan takut!? Mau lo sekalipun yang membela Tasya,Gue gak akan mundur! Bahkan kalo gue harus menyingkirkan lo, Akan gue lakukan dengan senang hati" Ucap Deska yang berhasil membuat Arga diam seribu bahasa.

Deska beranjak pergi dan menabrak bahu Arga kasar.

******

Deska meremas ponselnya,Baru saja Ara mengabarkan bahwa Angkasa berangkat mendahului jam keberangkatannya.

"Kenapa sih Sa? Semarah itu kamu sama aku? Aku salah apa?"Gumam Deska lirih.

Tak lama kemudian Deska mendengar suara ketukan pintu.

Deska membuka pintu dengan malas, tatapannya berubah serius ketika melihat Ara tersenyum tipis.

"Kenapa Ra?" Tanya Deska sambil mengangkat alisnya, Ara mengambil sebuah surat di ranselnya lalu memberikannya pada Deska.

"Ini surat terakhir dari Kak Angkasa waktu dia berangkat, Mungkin disini ada alasan kenapa dia gak mau lo dateng tadi" Ara menyentuh pundak Deska, Seakan memberi semangat.

"Maafin gue Des,Gue gak bisa berbuat apa apa"Lanjut Ara, Deska hanya tersenyum lalu mengangguk.

Mata Deska menatap kosong kepergian Ara,Kemudian dengan hati hati membuka selembar kertas yang diberikan Ara padanya.

Hai Des.
Mungkin saat kamu baca surat ini, Aku sudah berangkat dan pergi ninggalin kamu.
Sebelumnya aku minta maaf, Karena ketidak becusan aku menjaga kamu.
Maaf karena pergi tanpa alasan yang jelas.
Aku tau, Selama aku koma, ada laki laki yang menggantikan posisi aku dihati kamu.

Bohong kalo kamu bilang kamu masih cinta sama aku, Karena kenyataannya gak semudah itu menumbuhkan rasa yang sudah mati 2 tahun lalu.

Boleh aku minta satu hal?

Aku minta kamu bahagia,Siapa pun alasan kamu bahagia nanti.

Jangan khawatir, Aku akan kembali nanti, Setelah aku benar benar bisa ngelupain kamu.

Deska merasakan tubuhnya melemah seketika, air matanya menetes membasahi kertas surat yang ditulis oleh Angkasa.

Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang