End

684 26 0
                                    


Disini Arga dan Deska sekarang, Rooftop Sekolahnya.

Setelah acara selesai mereka berdua memutuskan untuk mengobrol sebentar.

"Lo inget gak ga? Disini lo nembak gue dengan cara maksa gue jadi pacar lo" Ucap Deska sambil tersenyum menatap langit cerah berwarna biru.

"Gue gak akan lupain itu Deska" Jawab Arga sambil mengacak rambut Deska.

"Terlalu banyak kenangan yang kita jalani ya Ga? Gak terfikir sama sekali akan seperti ini akhirnya" Deska tertawa lirih.

"Ini semua bukan salah Takdir Des, Ini salah kita yang lebih mementingkan Ego ketimbang perasaan, Seandainya kita mau selalu bersama,Dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, Mungkin hubungan kita gak akan berhenti sampai sini aja" Ucap Arga.

Arga benar, Mereka berdua lebih mementingkan ego ketimbang perasaan dan akhirnya berakhir fatal bagi hubungan keduanya.

"Meskipun begitu kenangan gue sama lo akan tertata rapih dipikiran dihati gue"Lanjut Arga.

Deska menoleh, menampakan mata hazel sendunya, "Gue relain lo pergi Ga, Meskipun disini gue sulit untuk ngelupain semua tentang kita"

Arga tersenyum tulus, "Makasih udah hadir dihidup gue Des, Kehadiran lo bener bener mengubah dunia gue"

Deska mengangguk samar, "Ternyata benar ya? Sesuatu akan terasa berharga saat sudah merasa kehilangan?"

"Itu yang gue rasain setelah ngelepas lo Des"Saut Arga.

"Udah ah melow melow-nya,Btw lo berangkat jam berapa besok?"Tanya Deska.

"Emm sekitar jam 2 malam"Jawab Arga.

Deska mengangguk mengerti, "Malem banget?"

"Sengaja sih biar sampainya gak terlalu siang" balas Arga.

"Maaf ya gue gak bisa nganterin" Ucap Deska, "Gapapa kok" Saut Arga.

"Ga?"

"Ya?"

"Gue ada kenang kenangan buat lo"

"Serius? Apa?"

Deska memberikan sebuah kotak kuning dengan pita diatasnya.

Arga mengerutkan kening, Kemudian membukanya secara perlahan.

Arga tersenyum simpul saat melihat beberapa foto Arga,Deska dan para sahabatnya yang lain. Adapun foto yang hanya berisikan Deska dan Arga.

"Simpen ya, Siapa tau, Ini terakhir kali kita ketemu"Ucap Deska yang diangguki Oleh Arga.

"Thanks"Ucap Arga lalu memeluk tubuh Deska dengan erat.

Deska membalas pelukkan itu dengan berkaca kaca, Deska tau ini adalah pelukkan terakhir dari Arga untuknya, Jadi biarkan Deska mengeluarkan segela rasa Sayang dan Rindunya dalam pelukkan ini.

"Bahagia selalu Des, Siapapun nanti alasan lo tersenyum" Ucap Arga.

"Iya iya. Ga gue boleh minta sesuatu?"

"Apa?"

"I love you"

Arga tersenyum simpul, Ini adalah keinginan terakhir Deska.

"I love you too,Deska Arabella Arshinta"

*****

5 bulan kemudian...

Waktu begitu cepat berlalu, Bahkan Deska sudah menjabat sebagai kakak Kelas tertinggi di Alexander School.

Hari harinya mungkin memang berbeda setelah Arga pergi.

Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang