Cukup.

299 19 0
                                    


Sudah cukup penantian kamu buat aku Deska,Maaf.

-Angkasa Denandra Putra

******

Deska tengah berdiri kaku
didepan pintu kelas Arga.Entah berapa kali ia menghela nafas gugup.

"LAMA AMAT JIR!" Kayla berteriak nyaring,membuat semua orang dikelas Arga kompak menoleh.

"Kayla kampret!" Umpat Deska sambil menoyor gemas Kayla.

"DESKA! NGAPAIN LO!?" Teriak Daffa dari dalam kelas, Deska menoleh lalu memperlihatkan cengirannya.

"A-Anu duh g-gimana y-ya" ucap Deska gugup membuat Arga menoleh heran.

"Kenapa Des?"Tanya Jeno yang sudah kepo akut, "E-Eh A-Arga! K-Kita bisa ngobrol b-berdua gak!" jawab Deska sambil menatap kearah Arga yang menatapnya terkejut.

Arga mengangguk sambil tersenyum tipis, kemudian beranjak pergi,Deska hanya mengikutinya sambil menundukan kepalanya.

*****

Sudah 15 menit Deska dan Arga duduk di halaman belakang sekolahnya,tapi tidak membuka suaranya sama sekali.

"Kenapa?" Tanya Arga lembut sambil menoleh kearah Deska.

"2 minggu lagi kita penaikan kelas, dan gue sama para anggota osis berencana untuk ngajak lo untuk ngisi acara" Ucap Deska gugup,Bahkan Deska tidak berani untuk menatap kearah Arga.

Arga terkekeh, "Gue bersedia kok, Gue bakal tampil sama siapa?"

"S-Sama g-gue" Jawab Deska sambil sedikit mendongak kearah Arga.

"Oke"

*****

"Gimana?" Tanya Ara sambil mengemut permennya, Deska mengangkat alis bingung.

"Apanya yang gimana?" Tanya Deska polos, Ara menoyor kepala Deska pelan, "Dia mau gak!?"

Deska yang mengerti hanya menganggukkan kepala singkat, "Kayla sama Gebby mana?" Tanya Deska sambil merogoh handphone disaku seragamnya.

"Gebby ke kantin,Kayla diajak Jeno pergi" Ucap Ara,Deska langsung menoleh lalu menatap Ara intens.

"SI KAYLA ADA HUBUNGAN APE SAMA SIJENO!?" Suara nyaring Deska membuat semua murid menoleh dan mendatangi Deska dan ara.

"DEMI APA!?" Teriak Zahra heboh, "ASIK PEJE!" pekik Rio, Ara memutar bola matanya jengah, "KAGA JIR! MEREKA MAU LATIHAN BUAT PENSI PENAIKAN NANTI!"

Deska menatap Ara galak, "KOK GUE GAK TAU? GUE KAN OSIS! KOK LO DULUAN YANG TAU!"

Ara hanya mengedikkan bahunya acuh,Deska mendelik jengkel.

******

Deska menatap sendu Angkasa, Laki laki itu menjadi ketus dan pendiam,Padahal Angkasa yang Deska kenal adalah Angkasa yang hangat dan lembut.

"Kamu kenapa?" Deska menarik tengkuk Angkasa agar menoleh kearahnya,Angkasa hanya menggeleng pelan.

Deska menghela nafas kasar, "Kamu kenapa sih Sa! Kalo aku ada salah bilang dong! Jangan ngediemin aku kaya gini!"

"Lo bisa diem gak sih!?" Bentak Angkasa yang membuat Deska berhenti berceloteh.

Angkasa masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintu dengan kasar.

Angkasa menghela nafas gusar, Dia meruntuki dirinya sendiri karena telah membentak Deska.

Niatnya hanya ingin menjauh, Agar saat dia pergi,gadis kesayangannya itu tidak akan terlalu kehilangan dirinya.

Ya,Alasan Angkasa untuk melanjutkan sekolahnya diAmsterdam karena ingin pergi dari kehidupan Deska.

"Sudah cukup penantian kamu buat aku Deska,Maaf" Gumam Angkasa.

*****

Deska menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan kasar.

Mengingat sikap Angkasa tadi membuatnya kembali menghela nafas jengkel.

"Emang gue buat salah apasih? Kayanya gak ada deh" gerutu Deska.

"DESKA!" Panggil Rena pada anak gadisnya tersebut, Deska segera turun menemui Mamanya.

"Apa Ma?"Jawab Deska, "Ada Arga tuh! Katanya jemput kamu,Mau latihan" Balas Rena.

Deska membelalak, "Perasaan gue bilangnya gausah dijemput" Ucap Deska sambil berjalan kearah Arga.

"Gapapa,Pengen aja gue jemput lo" Ucap Arga sambil menatap wajah datar Deska,Deska hanya mengangguk pelan.

*****

"Kita mau bawa lagu apa?" Tanya Arga pada Deska yang sedari tadi hanya diam dan melamun.

"Jangan sekarang ya,Otak gue lagi kacau" Balas Deska sambil menghela nafas lelah.

Arga mengangguk samar,"Lo bisa cerita sama gue"

Deska menoleh,menatap mata tajam Arga,"Gue gak mau membagi apapun dengan masalalu gue"

Arga tersenyum simpul,"Mau sampai kapan lo kaya gini? Gue tau kita berpisah bukan dengan cara yang baik baik,Tapi seenggaknya kita bisa jadi teman Des"

"Gue gak bisa berteman dengan orang yang pernah nyakitin gue Ga. Lo sendiri yang bilang gue cewek pendendam kan? Lo boleh selalu menilai gue seperti itu"

"Kenyataannya gue gak bisa berdamai dengan masalalu gue,Oke, Lo boleh ngatain gue pengecut,Karena itu kenyataannya.Gue bahkan belum bisa menata hati gue lagi. Gue cuma takut,Takut kalo rasa cinta gue buat lo bisa kembali tumbuh!"  Lanjut Deska dengan mata yang menyorot kecewa.

"Lo takut karena rasa cinta lo akan tumbuh kembali,Atau lo takut menyadari rasa cinta lo masih ada buat gue?" Tanya Arga dengan suara tenang.

Kata kata Arga mampu membuat Deska terdiam.

"Lo pasti tau jawabannya."

******

Ara mengayunkan kakinya karena sedang bosan menunggu Angkasa yang sedari tadi belum keluar dari mini market.

Saat sedang asik memandangi sekitarnya,matanya terfokus melihat seorang Laki laki dan seorang gadis tengah duduk dan tampak serius membicarakan sesuatu.

Gesta dan Risa,Adiknya. Karena merasa penasaran Ara mendekat. Hingga saat Risa membuka suara,Ara membekap mulutnya tidak percaya.

"Maafin aku kak,Seharusnya aku yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu,Bukan Kak Gesta" Ucap Risa sambil sesunggukan.

Gesta menggeleng, "Kamu adik kakak satu satunya Risa,Kakak gak mau kehilangan kamu."

Ara berjalan menjauh dari Gesta dan Risa,Air matanya meluncur tanpa hambatan.Rasa penyesalan mulai memasuki hati Ara.

Bersambung...

Hai hai 👋
Aku up lagi nii
Jangan lupa vote dan folow ya 😉

Bye~




Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang