17. Batal Jalan Karena Defrans

10.4K 641 26
                                    

Re temuin gue sekarang!

Setelah membaca pesan dari sang mantan sahabat,Resti memasukan kembali ponselnya kedalam tas.Dia tak membalas, hanya melihatnya saja tetapi ia tahu kemana arah Nadia akan bicara.

"Siapa?"tanyaBisma.

"Hah?"Resti bertanya balik, sebenarnya ia mendengar apa yang di bicarakan Bisma barusan,tetapi ia pura-pura tidak mendengarnya.

"Yang chat lo siapa,Re?"ulangnya.

"Temen,"jawabResti singkat, ia takut Bisma akan membencinya jika ia tahu apa yang terjadi kepada Defrans sekarang, karena papanya.

"Lo nggak punya temen."

Resti terdiam merasa terpojok, memang benar ia tidak punya teman selain Bisma,Alan, dan Satria.

Resti tertawa tak lucu. "Haha, gila lo!Gini-gini masih ada temen gue."

"Masa sih?"Bisma mengejekResti.

"Iy-iyaa." Resti menjawabnya dengan terbata-bata.

Bisma menghela napas, ia tahuResti sedang berbohong."Siapa yang chat lo tadi,Re?"Bisma kembali bertanya dengan nada yang sangat pelan.

Jika Bisma sudah berbicara dengan nada itu, maka seperti perintah untuk Resti. "Kita nggak jadi jalan, ya?"Resti bertanya dengan hati-hati, takutnya Bisma marah sebab ini hari pertama Bismamengajaknya jalan... bahkan mengorbankan hari sekolah.

Wajah Bisma terlihat bingung. "Kenapa?"tanyanya.

"Kita puter balik ke Rs. Belleza."

"Lo sakit? Kenapa nggak bilang, Re?Tahu gitu kit-"

"Enggak Bis, bukan gue yang sakit, nanti gue cerita oke?Sekarang kita puter balik, nggak apa-apa,'kan?"

Bisma tidak menjawab,tetapi mobilnya ia arahkan ke kanan untuk puter balik menuju rumah sakit Belleza.

"Demi apapun ini bukan kemauan gue Bis, kalo lo mikir yang nyuruh anak buah bokap gue itu gue, lo salah! Bahkan gue tadi marah sama bokap gue,"ucapResti, setelah menceritakan masalah tadi pagi.

"Harusnya lo bilang sama bokap lo, kalo lo udah nggak mau bales dendam,Re,"saranBisma.

"Gue lupa,sorry."

"Lo mau janji sama gue?"tanyaBisma.

"Apa?"

"Jangan pernah lakuin hal yang bersangkutan sama rencana bales dendam lo lagi!"

Resti mengangguk cepat, sudah banyak yang Resti pelajari dari Bisma mengenai ini, dan niatnya sudah bulat. Dia tidak akan membalas dendam lagi. "Lo mau janji juga sama gue?"Resti ikut bertanya.

"Hmm."Bisma menjawabnya dengan deheman.

"Lo jangan tinggalin gue dalam keadaan apapun."Resti menatap Bismalekat.

"Iya, gue janji tenang aja."Bisma menarik Resti dalam dekapannya dan ia mencium rambut Restisangat lama.

Resti menjauh dari dekapan Bisma, pipinya lagi-lagi memerah karena perlakuan Bisma.

"Cuman rambut yang gue cium ... udah blushing, kayak bibirnya nggak pernah aja."Bisma menggoda Resti dengan senyuman.

Resti memukul bahu Bisma."Aw!Hobi lo gebukin orang, ya?" tanya Bisma.

"Lagian, lo! Itu cumadare, ya."

"Dare... tapi ada bagusnya juga, first kiss gue lo yang ngambil,"kataBisma lagi.

"Eh, lo ... ya, yang ngambil first kiss gue!"

"Oh, jadi sama-sama first kiss, cocok."Bisma tersenyum samar.

Resti diam."Ternyata lo juga baru pertama kali ciuman,Bis?"gumamnya dalam hati.

"Walau maunya,first kiss gue, kasih ke pacar gue."Bisma terkekeh di akhir kalimat.

Resti tersenyum canggung, entah mengapa hatinyaagak sedikit sakit mendengar ucapan Bisma

RESTI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang