Tangan Resti yang akan mencomot pizza ditepis oleh Bisma, membuat Resti mencebik kearahnya.
Tangan Resti beralih lagi kearah burger tetapi lagi-lagi ditepis.Beralih ke coca cola, sprite dan minuman yang lain juga ditepis dengan kasar.
Resti mengentakkan kakinya di lantai kesal, sambil melihat Bisma dengan memanyunkan bibirnya. "Lo tuh kenapa sih, pelit!!! Masa gue cuma dikasih nasgor,"ucapResti.
"Tahu si Bos, pelit,"kataAlan juga.
"Jangan gitu lah,Bos.Kakak ipar mau makan lo larang gitu, dia 'kan laper."Satria juga ikut menasehati.
"Lo baru sembuh sakit,Re.Nggak boleh makan ini, sama minum ini, biar gue ambilin air putih."Bisma beranjak dari duduknya dan berjalan ke dapur.
Selagi Bisma pergi dan memunggunginya, tangan Resti segera mengambil pizza tetapi saat mulutnya terbuka siap menggigit pizza, harus terhenti kala Bisma berkata."Jangan makan di belakang gue, atau besok nggak jadi."
Resti segera menaruh pizzanya kembali dan memakan nasi goreng dan satenya dengan malas.
"Mau kemana lo berdua? Gila,nggak ngajak!"Sedih Alan, mulutnya masih sibuk mengunyah pizza dan di tangan sebelahnya memegang botol cola.
"Kencan paling! Yakali lo ngikut."Satria menjawab.
"Ikut ae, kalo lo berdua mau ikut,nggak ada yang larang."Bisma berjalan dan menaruh air putih tepat di depan Resti.
"Serius lo,Bos??"tanyaAlan tak percaya, padahal ia hanya bercanda.
"Iya, tapi kesananya misah.Gue sama Resti, beda mobil sama lo berdua."
"Tenang, kita tak akan mengganggu."Satria menjawab sambil menggerak-gerakkan tusukan sate yang ia pegang.
Resti meminum air putih yang diambilkan Bisma tadi."Emang mau kemana,Bis?"tanyanya.
"Liat aja besok."
***
Defrans dan Nadia sedang berada di rumah Defrans.Nadia yang datang tiba-tiba, padahal hubungan mereka sudah berakhir tetapiNadiamasih saja mengejar.
"Def, ayo! Besok ada konser, temenin gue nonton, lah!"Nadia merengek agar permintaannya terpenuhi tetapi sedari tadi rayuannya tidak berhasil.
"Gue nggak mau,Nad. Gue sibuk!"
"Nadia, udah lama,Nak?"Lisa datang entah dari mana, sepertinya dari pasar. Karena ia membawa barang belanjaan yang cukup banyak.
Nadia berdiri dan menyalim sang mantan Mama mertua. "Hehe, enggak kok Tante, barusan.Oh ya, besok Defrans nemenin aku nonton konser nggak apa-apa 'kan,Tante?"
"Ya jelas, boleh dong! Apa aja buat kamu mah."Lisa terkekeh sebentar. "Yaudah,Tante ke dapur dulu, ya.Dilanjut aja ngobrolnya."
Nadia mengangguk, Lisa masuk ke dapur dan Nadia kembali duduk.
Ia tersenyum mengejek."Kenapa, mau nolak? Nggak bisa, gue udah ngomong sama mama lo, gimana dong?"
Defrans mendesah frustasi jika sudah berkaitan dengan mamanya, ia tidak bisa berkutik.Bahkan saat Nadia meminta izin pada mamanya tadi ia sudah memutar bola matanya.Dia ingin mencari alasan tetapiakan tetap dipaksa oleh mamanya untuk menuruti Nadia.Karena Lisa sudah benar-benar percaya kepada Nadia dan jika Defrans menolak, bisa-bisa penyakit mamanya kambuh.
"Licik banget lo!"kataDefrans, ia berusaha melepaskan tangan Nadia yang memegang lengannya.
"Yang penting gue bisa jalan sama lo! Oke, besok jangan lupa jemput gue,jangan telat,jangan ngaret,jangan bohong! Gue pamit pulang,bye."Nadia pergi, bahkan ia tidak berpamitan lagi kepada mamanya Defrans, sungguh tidak sopan.
***
Tepat jam 10 pagi Resti dan Bisma sudah berada di dalam mobil Bisma.Entah, mereka akan kemana.Resti tidak tahu, karena saat bertanya selalu tidak dijawab oleh Bisma.
"Bis, emang kita mau kemana sih?"Entah sudah berapa kali Resti bertanya dengan pertanyaan yang sama.
"Bis," panggil Resti dan hanya dijawabgumaman oleh Bisma.
"Pin apart lo kenapa nggak lo ganti?"tanyanya, ia ingin menanyakan ini kemarin tetapi ia lupa.
"Nggak apa-apa biarin aja."
"Ya, kenapa? Lo nggak takut gue maling di apartemen lo?"
"Enggak akan gue ganti-ganti,"katanya.
"Kenapa, Bis?"geram Resti.
"Orang yang gue sayang udah tahu pin gue, jadi nggak akan gue ganti-ganti," jawabnyaBisma.
Restitersenyum mendengarnya.Apakah orang yang dimaksud itu dirinya? Sebab yang tahu pin Bisma hanya Bisma, Alan,Satria dan Resti.
Akankah Resti bahagia mendengarnya? Ah,mengapa ia mudah blushing di depan Bisma.Hanya dengan hal sederhana, sanggup membuat Resti terbang dibuatnya. "Bis, kalo Defrans ngajak gue balikan menurut lo gimana?"
Bisma langsung menengok ketika Resti mengucapkan itu."Enggak."
"Apanya?"Resti tidak mengerti yang diucapkan Bisma.
"Enggak balikan, kalo bisa jangan tegur sapa. Gue nggak mau lo sama yang lain, apa lagi sama dia!"
Resti terkesima mendengarnya, apa?? Bisma bilang tidak mau melihat dirinya dengan yang lain? Yang benar saja!
"Tapi gue sekarang kok kayak benci gitu ya Bis, sama Defrans.Padahal dia udah minta maaf terus udah baik juga sama gue, bukannya gue suka, tapi malah benci."Resti curhat pasal isi hatinya saat ini.
Bisma mengangkat sudut bibirnya."Bagus, emang harus gitu."
"Lah aneh, lo nyuruh gue buat nggak balas dendam tapi lo nyuruh gue benci."Resti tertawa renyah.
"Kalo mereka baik ke lo, lo baik juga. Tapi sekarang, mereka semakin menjadi-jadi. Lo nggak akan tahu, siapa tahu in permainan Nadia sama Defrans."
"Iya-ya, kenapa gue nggak kepikiran.Defrans bilangnya udah putus tapimasih aja kayak orang pacaran, drama cih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTI
Teen Fiction[REVISI] #1 Pengkhianat 11/10/2020 #1 Sosiopat 24/11/2020 #1 Dendam 04/10/2020 #1 Kesal 04/10/2020 #1 Emosi 04/10/2020 #1 Pengecut 24/11/2020 #2 Watty2020 22/12/2020 #25 Kejam 28/10/2020 #49 Psikopat 23/11/2020 #14 Persahabatan 26/11/2020 #49 Baper...