24. Rebutan Resti

10K 564 17
                                    

Bel pulang berbunyi sudah 5 menit yang lalu tetapi kelas 11 IPA 2 tak kunjung bubar. Entah siapa Guru yang sedang mengajar, sampai-sampai waktu pulang pun tidak dihiraukan.

Kini Bismadan teman-temannya menunggu Resti di depan kelas gadis itu. Memanfaatkannya dengan nongkrong-nongkrong dan menyapa adik kelas, tidak berlaku untuk Bisma! Hanya berlaku pada Alan dan Satria.

Tidak! Bukan Bismadan kedua sejoli itu saja, di sana ada Defrans juga! Mereka menunggu seseorang keluar dari kelas itu, entah Nadia atauResti.

Guru yang mengajar di kelas IPA 2 keluar, disusul oleh beberapa murid juga yang sudah mulai keluar satu persatu. Ah, ternyata Pak Teguh yang sedang mengajar, pantas saja memakan waktu jam pulang. Karena PakTeguh termasuk kedalam kriteria Gurukiller.

Siswa-siswi yang lewat di depan kelas 11 IPA 2 terkejut dan histeris karena tak biasanya mereka melihat para kumpulan lelaki tampan berkumpul di depan kelas itu. Nadia dan Amel keluar dari kelas, mata Amel berbinar melihat ada Satria di sana.Diaa menyukai Satria diam-diam dari dulu tetapi ia pura-pura suka dengan Bisma agar tidak ketahuan. Mulutnya sedikit terbuka, jarang bahkan tidak pernah mereka kumpul di depan kelasnya.

Nadia menghampiri Defrans."Eh,Def udah nunggu lama, ya? Ayo balik!Maaf ya, hehe."Nadia berkata dengan percaya dirinya, padahal belum tentuDefrans di situ untuk menunggunya.

"Gue nggak nunggu lo! Re, ayo balik!"Defrans berjalan ke arah Resti, tetapi langsung dihadang oleh Bisma."Dia bareng gue!"

"Defrans, kamu apa apaansih, kamu pulang bareng aku."Nadia menarik tangan Defrans.

"Jauh-jauh lo, najis gue!"Defrans melepaskan cekalannya pada Nadia.

"Re-"

"Dia pulang bareng gue! Kuping lo nggak denger?"

"Ck! Ayok,Re."Defransmasih saja hendak meraih tangan Resti untuk digandengnya tetapi selalu dihadang oleh Bisma.

"Gue balik sendiri,"jawabResti.

"Sok jual mahal banget lo! Najis!!"Bukan!Bukan Bisma atauDefrans yang berbicara, juga bukan Nadia, tetapiAmel! Baru kali ini ia berkata seperti itu.

"Udah sih, ribet! Gue sama Satria, Nadia sama Defrans dan Bisma sama Resti simpel,'kan? Alan? Udah biarin aja,"kataAmel dengan percaya diri.

Satria bergidik jijik ketika ia membayangkan pulang bersama dengan Amel."Ogah, mending gue bareng mbak Leili,"katanya, dan Amelmemajukan bibirnya.

"Ck! Udah, ah!Gue balik sendiri, awas."Resti menerobosmereka agar bisa pulang duluan.

Bisma, teman-temanya dan Defrans mengikuti Resti, dan Nadia serta Amel ikut-ikutan mengekor.

Resti memberikan kunci mobilnya pada Alan."Nih."

"Yuk,Bis,"kataResti, dia berjalan ke arah motor Bismayang terparkir.

Bisma langsung mengangguk tetapi sebelum menaiki motornya ia memakaikan Resti helm miliknya. "Lo nggak pakai helm?"tanyaResti heran.

Bisma tidak menjawab, ia mengambil helm Alan yang berada di atas motor Alan dan memakainya."Ini pakai," kekehnya.

Bisma menyalakan motornya."Naik," perintahnya dan Resti menggangguk kemudian menaiki motor merah Bisma.

Defransmasih berdiri memperhatikan Resti dan Bisma, ia melihat Bisma dengan tatapan menyulut emosi sedangkan Bisma,dia tersenyum remeh.

Bisma membunyikan klakson motornya di depanDefrans, setelahnya motornya melesat pergi meninggalkan sekolah.

Begitu juga dengan Alan dan Satria.Satria pulang naik motornya, Alan mengendarai mobil Resti dan motornya nanti akan ia ambil setelah membawa pulang mobil Resti.

RESTI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang