]
Defrans dan Ardi sedang berada di tempat tongkrongannya, di sebuah warung kecil pinggir jalan bersama teman-temannya yang lain.
Padahal seharusnya ia masih di rumah sakit sekarang, tetapi ia memaksa untuk cepat-cepat keluar dari sana.
Sedari tadi Defrans men-Dm Resti tetapi tak kunjung dibalas.Entah masih ada kesibukan apa sehingga chatnya tak gadis itu balas. Sebenarnya Defrans ingin menelfon Restitetapi ia tak punya nomor telfonnya.Dia juga ingin kerumah Resti,tetapi ia tak tahu di mana rumahnya di kota ini.
"Lo abis kecelakaan, udah nongkrong aja Bos. Istirahat lah di rumah,"kataAlva, salah satu teman tongkrongan Defrans.
Namun,Defrans tak menjawab.Dia masih memainkan ponselnya karena ia sedang menunggu pesan dari seseorang.
"Bos, kenapa sih lo?"tanyaAlva.
"Galau, baru putus sama Nadia."Ardi yang menjawab.
"Putus lo Bos sama Nadia? Gilaa, bening begitu lo tinggalin, atau jangan-jangan elo yang di tinggalin, haha."Satu tongkrongan ikut tertawa setelah Alva mengucapkan itutetapi tidak dengan Defrans dan Ardi.
"Diem lo pada!! Gue bukan galauin Nadia!"kataDefrans, rokok yang sedari tadi ia gapit di sela-sela jarinya, ia buang dengan kasar dan menginjaknya .
"Bukan Nadia? Siapa lagi? Yakali, baru putus udah dapat cemceman baru, Bos"Kini Ardi yang bertanya.
"Resti! Dia mantan gue tapi belum putus,"ucapDefrans.
"Lah, begimana ceritanya Bos, mantan tapi belum putus?"tanyaArdi lagi dengan bingung.
"Kita belum putus tapi gue udah ninggalin dia," jelas Defrans.
"Gila, brengsek banget hidup lo Bos!!"kataArdi sambil menggelengkan kepalanya tak percaya."Kalo boleh jujur, gue lebih pilih Resti dari pada Nadia."
"Resti siapa sih?"tanyaAlva dan diangguki oleh teman-temannya yang lain.
"Resti, Va ... adek kelas.Cantik banget sumpah, sekelas sama Nadia," jelas Ardi.
"Yang mana sih. Nadia, cantik sih tapi manja banget anjir, jijik gue!" caci Alva, dia ingin mengatakan itu sejak lama tetapi takut jika Defrans akan marah. Dia berani mengungkapkannya sekarang, karena Nadia dan Defrans sudah putus. "Kenalinlah Resti sama kita-kita,"lanjut Alva, dan disetujui semua teman-temannya. "Berisik banget lo pada! Cabut Di."Defrans segera mengajakArdi untuk pergi, karena ia malas meladeni teman-temannya ini.
"Yok, cabut,Bro!" sahutArdi bersalaman ala cowok sebentar dan ikut menyusul mobil Defrans yang sudah agak jauh, karena Defrans membawanya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak membawa motor karena motornya sedang diperbaiki karena insiden tadi pagi.
Ardi menghentikan laju motornya ketika melihat mobil Defrans memasuki restaurant seafood. "Ngapain?"gumamnya. Setahu dia, Defrans tidak menyukai seafood.
Ternyata di sana ada Resti, Bisma dan teman-temannya. Dia pun ikut masuk menyusul Defrans. "Re," panggil Defrans, membuat mereka menoleh ke arahnya.
"Def, lo kok udah keluar? Lo harus istirahat."Resti berdiri memandang Defrans khawatir.
"Gue mau ngomong sama lo,Re,"kataDefransto the point.
"Ngomong apa?"tanyaResti.
"Gue mau ngejelasin masalah kita selama ini,Re."
"Yaudah, ngomong aja,"jawabnya.
"Nggak disini, ayo ikut gue."Defrans menggenggam tangan Resti untuk mengajaknya ke tempat lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTI
Teen Fiction[REVISI] #1 Pengkhianat 11/10/2020 #1 Sosiopat 24/11/2020 #1 Dendam 04/10/2020 #1 Kesal 04/10/2020 #1 Emosi 04/10/2020 #1 Pengecut 24/11/2020 #2 Watty2020 22/12/2020 #25 Kejam 28/10/2020 #49 Psikopat 23/11/2020 #14 Persahabatan 26/11/2020 #49 Baper...