1 ▪︎ Ava Namira

1.6K 432 125
                                    

Senin pagi---

Perlahan angin menghantarkan dirinya memasuki seluruh isi kamar bercorak putih abu- abu. Suara si mbok yang terus - menerus tanpa bosan meneriaki gadis bertubuh mungil itu. Masih saja tidur pulas layaknya koala australia. Gadis itu sibuk dengan mimpinya bertemu prince philip pujaannya.

"Belum bangun juga ya mbok?" Tanya leon sang adik dari balik pintu.

"Belum den!"

"Tapi si neng senyum-senyum sendiri." sahut si mbok dengan polosnya.

"Emang paling susah nih ratu tidur  kalau  di bangunin."

"Pasti lagi mimpiin pangeran khayalannya lagi nih!" gerutu leon.

"Hm,.. gue kerjain lo kak!"

Lalu leon menggelitiki telapak kaki sang kakak dan melakukannya berulang kali.

"Ha..ha..ha rasain lo kak!"

"Makanya bangun!" ucap leon berkacak pinggang.

Kelopak matanya masih menempel lekat sehingga susah untuk dibuka.

"Iya,iya gue bangun!"

"Sibuk aja lo ah gangguin gue. Tadi gue lagi mimpiin pa--. Ucapannya dipotong kilat oleh leon.

"Pangeran khayalan lo itu?"

"Nggak usah ngehalu kak, ini dunia nyata!"

"Ishhh. Berisik!"

"Gue mau mandi!"

Gadis itu berjalan sedikit terhuyung karena masih mengantuk.

"Nah, gitu dong kak. Jangan kelamaan mandi entar telat!" ucap leon cengengesan sembari berlalu dari hadapan sang kakak.

"Hm--" Gadis itu berucap samar. Ia tidak punya cukup  energi untuk menanggapi adiknya.

----

"Hari ini adalah hari pertama gue sekolah setelah libur panjang. Tentunya semester baru  harus semakin semangat. Gue kangen SMA Alfa Bandung! gue kangen sama tia dan sony!"

Salah satu tradisi paginya adalah mengecek satu persatu perlengkapan sekolahnya untuk menyelamatkan dirinya yang kadang kala menjadi pelupa.

"Buku-buku udah! Majalah udah! Diary juga udah! Topi dasi juga udah. Back to school!" Anak itu berteriak merdeka.

"O iya, perkenalkan nama gue ava namira. Biasa dipanggil ava. Anak pertama dari dua bersaudara. Adik gue yang tadi tuh! namanya leon! Si buyung anti mainstream!

Teman bermain bukan seumuran! Tapi, sekelas anak kuliahan! Mengidap jahil akut!   Selalu mematok harga kalau mau dengarin cerita konyolnya! Dan itu sudah cukup menggambarkan seperti apa leon yang sebenarnya.

Tinggal dirumah dengan konsep kontemporer bersama kedua orangtua nya, leon dan si mbok sri yang sudah mengabdi dari sejak gadis itu lahir."

Ava namira adalah seorang siswi bertubuh mungil,berparas cantik dengan rambut sebahu. Terkadang gadis itu memakai kacamata minus, namun sesekali juga memakai softlens. Ia bukan seorang yang culun atau tampak semacam kutu buku yang selalu dibully oleh geng sekolah. Bukan juga siswi rusuh yang selalu mencari onar. Selain memiliki sifat moody-an, sesekali ia hanya bersikap kritis jika sesuatu hal dianggapnya sebagai anomali.

Kurang lebih dua tahun ava memegang kendali mading sekolah nya. Walau ia pencinta karya kahlil gibran bukan berarti sepenuh hidupnya menjadi pengabdi budak cinta.

Klakson mobil yang diulang - ulang oleh sanjaya papanya, berdengung menusuk - nusuk gendang telinga ava.

"Iya , sabar pa!" teriak ava sambil lari - lari.

" Gimana si kamu va! Nggak berubah juga. selalu aja buru - buru." celoteh papa.

"Iya nih, kak ava selalu ditungguin melulu, huh!" lirik leon dengan menyilangkan tangannya didada.

"Gimana nggak buru-buru pa, putri papa itu kan bangunnya selalu telat!"leon menegaskan kata - katanya sangat jelas

"Maaf ya, papa aku yang ganteng, dan adik aku yang manis sekomplek." ava membalasnya sembari membenarkan kacamatanya.

"Lah! kok manisnya sekomplek doang! nggak adil dong!" ungkap leon kesal.

"Trus maunya lo se- apa coba!"

"Sejagat raya?" Tanya ava menaikkan alisnya yang sedikit tebal dan rapi.

Leon pun memasang wajah super pede sambil merapikan rambut klimisnya, mendengar celotehan sang kakak.

"Udah dong anak-anak! papa lagi fokus nyetir."

"Papa hanya berharap semester baru ini kalian berdua harus tetap belajar yang giat. terutama kamu va! kamu kan sudah kelas XII sebentar lagi mau lanjut kuliah dan usahain dapat beasiswa yang papa bicarakan kemarin . Ingat satu hal lagi! jagain adik kamu ya, dia kan siswa baru. jangan malu-maluin!" ucap papa sambil mengelus rambut putranya itu.

"Siap pak!" Jawab leon dan ava bersamaan dengan suara tegas. Dengan tangan seperti seorang prajurit yang sedang memberi hormat kepada komandannya.

Orangtua mereka sengaja menyekolahkan anak-anaknya di tempat yang sama, supaya ava dan leon bisa saling menjaga.

Tak terasa mobil papa pun berhenti tepat didepan gerbang sekolah.

"Dah pa! hati-hati ke kantornya " ucap leon dan ava.

Setelah berjalan memasuki gerbang sekolah, mereka berdua pun menuju kelas masing - masing untuk mempersiapkan diri mengikuti upacara.

Seorang wanita dengan blazer panjang dan topi warna hitam lengkap dengan masker menutupi wajahnya. Ia berdiri disamping tembok pembatas sekolah dan tatapannya penuh kebencian. Sepertinya wanita misterius itu tidak suka melihat senyum ramah anak - anak sanjaya.

"Kejutan dimulai!" Ucapan wanita itu terdengar mistis

☆☆☆☆☆☆☆

Hai readers, gimana pendapat mu dengan perkenalan ava namira,?

Wanita misterius itu siapa?

Masih banyak kejutan lain dalam cerita ini jadi baca terus ya,

Jangan lupa vote dan commentnya juga .

Follow ig author ya,❤❤

zenna_c17

HEARTIESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang