Ava sibuk mengetik, menghapus, mengetik lagi keyword contoh essay beasiswa di pencarian google.
"Gue belum pernah bikinian proposal ginian! Bingung gue!" Ava berdecak frustasi.
Gadis itu harus berpikir keras. Ia harus secepatnya menyelesaikan proposal itu. Dan mendapatkan kembali buku rahasianya.
Selang beberapa menit kemudian konsentrasinya diganggu dengan suara ketukan dan gagang pintu yang turun naik, turun naik.
Ava terpaksa melirik kearah pintu.
"Masuk aja! Gak dikunci!"
"Lagi ngapain kak!" Bisa dipastikan itu adalah leon.
"Lagi ngerjain tugas!" Sahut ava ketus.
"Kurang - kurangi kali judesnya!" sindir leon
"Ngapain lo kesini? Gue lagi nggak mood!"
"Kemarin nggak mood! Hari ini juga nggak mood! Kalau besok mood nggak? Ledek leon sambil menyeringai.
"Udah deh! Nggak usah basa - basi!"
"Ngapain lo kesini! Tumben amat!"
Leon menghela berat. Dia berbaring santai dikasur empuk ava.
"Tadi gue ketemu kak reno dirapat osis!"
"Lo masuk anggota osis?" Tanya ava setengah percaya
"Kenapa nggak izin dulu sama gue!" Ava menahan geramnya pada leon
"Emang harus izin?"
"Iya. HARUS!" Ketus ava
"Kak, aku itu masuk anggota osis! Bukan geng motor!"
Leon geleng - geleng kepala melihat sikap kakaknya itu. Kenapa harus minta izin?
"Bukan karna kak reno kan?" Pertanyaan leon Seperti sebuah sindirin.
"Isshhh! Nggak lah!" Ava bergidik ngeri.
"Harus nya kak ava bangga sama aku. Ganteng iya, baik iya, pinter iya, jago basket iya, apalagi ya---" leon berpikir sebentar.
"Ssstttt! ava mulai risih mendengar celotehan adiknya yang sok perfect boy.
"Serah lo!" Celetuk ava.
Leon meninggalkan kamar ava sambil menggerutu kesal.
"Giliran mau curhat diomelin!"
"Masa iya gue curhat sama mbok sri?" Leon bingung sendiri.
Curhat dengan mbok sri bukan pilihan yang bagus. Pembantu mereka yang satu ini stalker dengan tingkat ke kepoan diatas rata - rata. Bukannyaa dengerin si pencurhat, tapi malah sibuk bercerita update artis idolanya.
****
Mobil hitam reno berhenti didepan rumah ava. Headphone kembali dikalungkan kelehernya. Musik menjadi teman favoritnya dalam perjalanan.
Semalaman reno mengumpulkan keberanian penuh untuk bertemu ava. Pagi ini, dia memutuskan ingin berangkat sekolah bersama gadis itu.
Reno pun turun dari mobil. Dia melirik jam ditangan kirinya. Masih banyak waktu!
Reno mengetuk pintu.
"Kayak ada yang ngetok pintu!" Ucap tari mama ava. Ia heran. Kenapa ada tamu datang sepagi itu!.
"Biar saya aja yang bukain bu!" Mbok sri menyahut ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTIEST
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! Mengenal mu, rasanya seperti mematahi segala kabutku. Kau berhasil mencuri gulitaku dan menggantinya dengan sepotong awan putih dibahuku. Suka duka dunia seorang siswi mood swing bernama Ava namira si mikrobiolog, juga...