kediaman Abinara
Setelah perjalanan tiga puluh menit dari sekolah, akhirnya dia pun sampai dirumahnya.
"SUMPAH! BARU SATU HARI AJA GUE NGAJAR UDAH NGGAK BETAH!" desis abi kesal.
"Hari ini kepala gue benar-benar pusing. Kebanyakan murid cewek pada keganjenan. Sampai kapan gue kayak begini." Abi menggerutu dan mengacak rambutnya.
"Udah pulang nak?" Sapa sang ibu.
"Udah bu!" Abi menyahut dengan wajah murung.
"Loh, ada apa dengan anak ibu ini?" Tanya ibunya lalu mengajak abi duduk di sofa kecil.
"Sekarang, cerita sama ibu."
"Bu, aku nggak bisa jadi guru." kata abinara.
"Aku nggak siap ngajarin anak- anak itu. Aku lulusan musik, bukan berarti harus ngajar kan bu?" Abi menunjukkan wajah letihnya.
"Aku lebih nyaman dengan kerjaan sebelumnya, nyanyi di cafe. Hasilnya lumayan juga bu." Dia memelas perhatian ibunya untuk membicarakannya kembali dengan pak cipto.
"Nak, ibu mengerti sekali apa yang kamu rasakan." ucap ibunya sambil menggenggam tangan abi dan mencoba memberi pengertian.
"Kamu lihat sendiri kan nak, ayah kamu sekarang sering sakit. Ayahmu sangat berharap, kamu jadi seorang guru menggantikan dia. Mendidik anak - anak lewat karya kamu."Ibunya menatap abi dengan wajah yang tenang.
"Kalau masalah di cafe, kamu bisa ambil freelance disana kalau ada waktu."
"Iya bu!" jawab abi walau dalam hatinya seakan meronta bilang tidak. Abi paling anti menolak kata-kata dari ibunya.
Setelah ayahnya pensiun, abi menggantikan ayahnya mengajar kesenian disekolah itu. Atas permintaan abi, pihak sekolah merahasiakan identitas dirinya sebagai anak dari pak cipto guru seni sebelumnya.
Abi menghempaskan badannya ke kasur, memandangi langit - langit kamarnya. Dia merenungi kisah hubungannya dengan shilla yang belum pasti.
Abi begitu mencintai gadis itu. Gadis berambut panjang, kulit putih dan berwajah tirus. Shilla berubah jadi manja ketika sudah bersama abi. Ia adalah cinta pertama abi semasa sma berlanjut hingga kuliah walaupun dikampus berbeda. Tapi, selama setahun ini shilla memutuskan untuk melanjutkan S2 nya di london jurusan bisnis manajemen.
Hal itu yang membuat hubungan mereka terasa rumit. Abinara hampir menyerah menjalani long distance relationship (Ldr). Namun, keluarga shilla tetap ingin anaknya melanjutkan studinya ke luar negeri.
Belum ada kepastian sampai kapan shilla di london. Mereka masih ada komunikasi walau terbilang jarang.
Perbedaan jarak dan waktu serta kesibukan membuat hubungan mereka masih belum menemukan titik temu yang pasti.Shilla berasal dari keluarga kaya sedangkan abinara sendiri adalah keluarga yang biasa saja. Hanya menempati rumah minimalis sederhana dan memiliki satu mobil hasil dari jerih payah dia dan ayahnya. Jadi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti shilla bisa saja berpaling.
Abinara adalah anak satu-satunya dari keluarga pak cipto dan bu sukma. Bu sukma adalah ibu rumah tangga biasa, yang membereskan rumah setiap harinya dan merawat suaminya yang sering sakit.
Tok..tok..tok..
"Abi!" panggil sukma pada anaknya. "Makan nak. Ayah dan ibu tunggu diruang makan ya, jangan lama-lama."
"Iya bu, sebentar abi nyusul." Sahut abi dari dalam kamar.
Sementara di meja makan sudah tersedia menu sederhana, dan mereka bertiga pun menikmati hidangan itu dengan penuh syukur. Abi tidak mau menunjukkan kekesalannya didepan ayahnya yang sedang sakit. Biar gimanapun itu akan memperburuk keadaan ayahnya.
Hanya sukma, ibunya itu yang menampung semua kesedihan dan kekesalan yang dia rasakan hingga saat ini."Nak, dengar ayah!" ucap cipto menatap sendu anaknya.
"Ayah mau kamu betul-betul memberikan yang terbaik disekolah. Ayah bangga sama kamu. Kamu adalah harapan ayah sama ibumu. Ayah tau, kamu pasti tidak senang dengan sekolah itu, juga dengan anak- anak disana. Tapi ayah percaya, seorang abinara pasti bisa menahlukkan hatinya yang keras untuk menjadi pendidik yang baik."
"Iya, ayah." Jawab abi perlahan.
"Nahlukin cewek aja bisa! masa nahlukin hati sendiri nggak bisa?" Cipto sumringah meledeki putra semata wayang nya itu.
"Ayah lupa! anak kita nggak punya cewek ya bu?" Cipto menepuk jidatnya
"AYAH!" sukma menyikut suaminya.
"Aku punya pacar kali ,yah! Cuman jauh." Jawab abi kesal.
Cipto terbahak mendengar ucapan abinara. Ayahnya memang humoris dan sering mengejek putranya sendiri. Bukan hanya itu aja, cipto juga suami yang romantis untuk istrinya. Mungkin karna efek guru seni jadi separuh hidupnya menganut pribadi ENFP. Tidak heran jika cipto sering pamer keromantisan didepan abinara.
Abi mengumpati dalam hati. "Untung bokap gue.
"Kalau nggak, habis dah itu perut buncit gue ubek-ubek."
Terkadang ayahnya membuat abi malu. Didepan keluarga, ataupun sahabat-sahabat abi. Cipto sering memberi lelucon yang ujung-ujungnya mengaitkan candaan nya itu dengan kehidupan sang putra.
Menurut kalian sifat abinara gimana sih? Ada yang bisa nebak gak??
Ikuti terus cerita aku ya, jangan lupa vote dan comment juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTIEST
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! Mengenal mu, rasanya seperti mematahi segala kabutku. Kau berhasil mencuri gulitaku dan menggantinya dengan sepotong awan putih dibahuku. Suka duka dunia seorang siswi mood swing bernama Ava namira si mikrobiolog, juga...