Ava mengacak - acak lemari pakaiannya. Gadis itu frustasi memilih baju yang akan dipakainya untuk undangan makan malam dari pak cipto.
"Si neng cantik mau ngedate ya?" Ucap mbok sri dari pintu yang sedikit terbuka.
Ava menghela berat. Ia menatap kearah pintu. Ia berkacak pinggang melihat mbok sri yang selalu saja kepo.
"Kepo banget si mbok! Lagi bingung ni cari baju yang mana!" Keluh ava.
"Mau ngedate sama mantan atau calon pacar?" Mbok sri semakin kepo.
"Aduhhhh!! Mbok sri!" Ava membulatkan matanya.
"Kepo nya dikurangi dikit bisa nggak?"
"Nggak bisa neng!" Sahut mbok sri dengan senyuman tanpa dosa.
Gadis itu sudah kehabisan cara untuk menghadapi asisten rumah tangganya itu. Tapi bagi keluarga besar sanjaya, mbok sri sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Merasa dirinya sudah puas cengar - cengir tak jelas! Mbok sri berlalu dari pintu kamar gadis itu.
Ava menghempaskan setengah tubuhnya ke kasur. Ia memejam sebentar. Apa yang dipirkan gadis itu sekarang? Yang pasti! Gadis itu sedang tersenyum sendiri membayang kan makan malam bersama abinara. Tapi, ia kembali sadar dari mimpinya. Yang ngundang kan bukan abinara. Tapi pak cipto!
"Selamat menunggu malam yang nyata ava!" Gadis itu riang sendiri.
Kling,
Seseorang sedang mengirimi nya pesan. Ava melihat layar ponselnya. Pesan dari papa!
Papa : va! Papa sama mama lagi di sukabumi. Nenek kamu sakit! Tadi papa buru - buru pulang dari kantor belum sempat kabari kalian.
Ava : Papa sama mama kapan balik?
Papa : kemungkinan besok sore!
Ava : ok pa!
Ava mengunci layar ponselnya. Ia menghela berat. Disisi lain gadis itu merasa bahagia karna undangan makan malam pak cipto. Disisi lain juga, ia merasa sedih karna neneknya sedang sakit.
Hampir dua jam gadis itu membaringkan tubuhnya dikasur. Pandangan mengarah ke jam dinding dikamarnya. Satu jam lagi!
Bagi seorang ava namira, satu jam cukup untuk menghias diri. Simple dan nyaman!
Gadis itu berlenggak - lenggok didepan kaca. Pilihannya jatuh ke gaun merah hati berkerah V dan sedikit diatas lutut. Ada sedikit bordiran bunga dilekukan pinggangnya. Fix! Malam ini si gadis mood swing jadi gadis yang sesungguhnya.
****
Abinara menoleh ke jam dipergelangan kanannya. Jam 18:40! Dia mengambil kunci mobil dan bergegas menuju rumah ava. Walau hanya memakai kaos putih biasa, penampilan abinara malam itu tetap terlihat karismatik!
Perjalanan hampir 20 menit. Mobil abinara tiba dirumah ava. Pria itu tidak membutuhkan seribu jurus penahluk untuk menjemput gadis sekelas ava namira.
Dengan santai, dia berdiri didepan pintu rumah ava. Masih dengan tangan yang terangkat setengah, seseorang sedang membukakan pintu untuknya. Bisa dipastikan itu adalah ava namira.
Tapi kenapa malam ini dia beda?
Sangat cantik!
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTIEST
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! Mengenal mu, rasanya seperti mematahi segala kabutku. Kau berhasil mencuri gulitaku dan menggantinya dengan sepotong awan putih dibahuku. Suka duka dunia seorang siswi mood swing bernama Ava namira si mikrobiolog, juga...