Sekilas reno memandangi ava, mengingat semua kenangan mereka. Satu kebodohan yang dia perbuat dan jelas reno begitu menyesalinya. Ucapannya siang itu ke ava hanya guyonan belaka, supaya ava mau masuk ke mobilnya.
Kehilangan ava membuat dirinya seperti kehilangan separuh arah hidupnya.
"Apa mungkin, gue masih bisa dekatin lo lagi,va?" kata-kata itu terlintas perlahan dipikiran reno. Dia memutarkan sebuah lagu dari flahdisk, untuk menghentikan keheningan di mobilnya.
🎶 Lebih baik diam
Dan menghapus dendam
Tak lagi bicara
Agar tak semakin terlukaCinta punya batas
Tak harus saling keras
Tak bisa di paksaSegala yang kau ucap bohong
Kau lakukan omong kosong
Tak perlu lagi percaya
Kau hanya pura-pura
Kita di ujung perpisahan
Namun selalu ku rindukan
Kau luka yang ku rindu🎶🎶Ava hanya terdiam mendengar lagu yang diputar mantannya ketua osis itu.
"Lagu alay." Ava mengutuki lagu itu dalam hati. Ia merasa reno sengaja memutarkannya sebagai ungkapan maaf untuknya.
"Bodo amat! ngapain juga gue mikirin itu." ava bergumam dalam hati dengan tatapan kilat penuh kecewa.
*Flashback setahun yang lalu *
"Kenapa lo tega ren, bohongin gue!"
"Salah gue apa?"
"Apa ren?"
"NGOMONG!"
"Lo jahat ren, JAHAT!" Ava mendorong kasar tubuh reno. Hatinya serasa hancur ditumpuki reruntuhan seluruh isi bumi. Sesak dan marah.
"Gue minta maaf va, gue khilaf! Gue salah! gue bodoh udah nyia-nyiain lo." Reno berlutut didepan ava, memelas maaf dari gadis itu.
"Eh, cewek cupu! Lo nggak usah ngejar-ngejar reno lagi. Karna nantinya dia bakal tunangan sama gue." Tiba-tiba silvi si cewek sombong meneriaki ava dengan lantang.
Mendengar ucapan silvi, hati ava semakin sakit."Lo mau tau? Apa yang udah dilakuin pacar lo ini sama gue?" Silvi menatap sinis ava yang tampak marah namun belum berkata apa-apa.
"Silvi,stop! Tolong jangan keterlaluan!" Reno membentak silvi.
"Lo diem ren! Cewek lo harus tau kebenarannya." Silvi membentak balik ketua osis itu dengan amarah yang sudah semakin memuncak di ubun-ubun nya.
"Dengar! Kemarin malam kita ngedate. cowok lo mabuk dan kita ketiduran dimobil semaleman." Nada suara silvi membuat ava semakin menajamkan tatapannya.
"Yah, walaupun kita berdua nggak ngapa-ngapain sih." Silvi menceritakan semua dengan angkuhnya. Lalu, ia melanjutkan kembali murkanya.
"Cuman orangtua gue tau! makanya bokap nyokap gue udah ngatur pertunangan kita berdua. Karna kalau terjadi apa-apa sama gue, cowok lo yang tanggung jawab." Silvi menarik paksa tangan reno dan pergi meninggalkan ava yang tak berkutik.
Reno tidak bisa mengelak, karena yang dikatakan silvi semuanya benar. Dia hanya menatap sendu ava yang terlihat sangat terpukul mendengar semua pengakuan itu. Reno bersalah penuh pada ava, yang sudah melibatkan nya untuk merasakan kepahitan akibat ketololannya sendiri.
Walaupun ava tidak tau persis, retaknya hubungan reno dengan sekretaris osisnya itu. Yang jelas, hubungan mereka tak bertahan lama dan ava sudah membuang jauh kenangan antara dirinya dan reno. Gadis itu tidak ingin membuatnya hidupnya rumit hanya karna urusan asmara yang membuatnya kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTIEST
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! Mengenal mu, rasanya seperti mematahi segala kabutku. Kau berhasil mencuri gulitaku dan menggantinya dengan sepotong awan putih dibahuku. Suka duka dunia seorang siswi mood swing bernama Ava namira si mikrobiolog, juga...