Episode 41

4.9K 176 111
                                        

"CUT"

pekikan itu menyadarkan ali dan rara dari tatapan yang saling beradu,ali dengan cepat melepaskan kan tangannya membuat rara yang tidak siap jatuh tersungkur dengan gaya tidak cantiknya.

"awww ali sakit"pekik rara terdengar seperti rengek'an,namun ali tak memperdulikannya dan lebih memilih fokus mengelus dada dan beberapa kali mengucap istigfar dalam hati

"astagfirullah astagfirullah"batin ali dengan mengelus dada

"bagus-bagus acting kalian,eh rara ngapai duduk di bawah"ucap om rifdo yang baru menghampiri mereka, menatap bingung rara yang terduduk di bawah lantai

"ish sapa yang duduk di bawah sih om ali tuh tadi ngejatuhin rara"ucap rara

"lah terus ngapain kamu tetap di bawah gak niat berdiri"ucap om rifdo

"ihh om rara bukan gak niat berdiri  tapi ali tuh yang gak ada niat nolong"balas rara membuat om rifdo dan ali mengerut bingung

"sini deh om bantuin gak perlu harus ali juga kan yang bantuin"ucap om rifdo mengulurkan tangannya

"ish gak usah om rara bisa sendiri"ucap rara dengan raut wajah kesal,padahal ia sudah berhasil tadi mempelet ali lewat mata tapi gara2 adegan sudah selesai ali malah sadar dan berakhirnya dia jatuh dengan tidak cantiknya.

"lah kagak jelas nih anak"om rifdo merasa aneh dengan sifat rara

"yaudah om ali mau izin shalat dulu yah"ucap ali membuat rara terbelalak lah kalau gini makin gak temakan pelet yang dia gunakan untuk ali tadi

"iya li"balas om firdo

"eh eh jangan dulu deh li gimana kalau kita latihan buat scene selanjutnya, yah shalat kan bisa nanti-nanti gak papa juga"ucap rara tangannya berusaha menahan lengan ali yang selalu menepisnya

"gak gue mau shalat lagian siapa lo bisa ngatur2 gue,om firdo aja ngizinin ngapain lo nahan kalau mau latihan gih sana sama yang lain lagian scene selanjutnya kita gak berdua"ucap ali dan tanpa menunggu jawaban rara ia berlalu begitu saja

"eh eh li tap..."

"udah ah biarin aja ali shalat,mending kamu juga shalat gih sana"potong om firdo kemudian berlalu

"ish kesal kesal kesal gak ada gunanya udah pelet gue tadi padahal itu kesempatan banget,akhhhh gila gue bisa gila lama-lama, cici pelet ini gak mempan buat ali yang taat agama"ucap rara dia sampai menjambak rambutnya sendiri sangking kesalnya,habis percuma sudah uang seratus jutanya buat sang sahabat untuk mengajarinya mempelet cowok.

******

Selepas menunaikan ibadah shalat dzuhur,ali kembali ke bascamp dan di sana sudah ada rachel duduk di sofa

"makan dulu bang"ucap rachel menunjukan nasi bungkus di depannya

"ini sama semua ayam bakar chel"tanya ali

"iya bang sama semua kok"balas rachel ia berdiri dari duduknya dan mengambil air minum untuk ali

"yaudah lo makan juga gih,baja mana kagak makan"tanya ali tangannya membuka bungkus makanannya

"udah tadi udah gue kasih sama dia mungkin lagi makan di mobil bareng pak murry"balas gisel ikut membuka nasi bungkusnya setelah menaruh botol minuman di depan ali,dan ia pun ikut duduk di samping ali.

"loh loh kok kamu udah makan aja sih padahal aku udah beliin kamu makanan mahal lo dari restoran terkenal"ucap rara tiba2 masuk mengagetkan ali dan rachel yang asik menikmati makan

"anjir setan main nongol aja lu,untuk kagak kesedek gue, kalau sampai gue kesedek gue cekik lo ampe mati"ucap rachel kesal tak peduli dah sepedas apa ucapannya lagian perempuan ondel-ondel di depannya ini juga kagak perlu di baikin.

Tak mengubris ucapan rachel, rara malah tersenyum manis ke arah ali,dia duduk di sebelah ali yang malah melanjutkan makannya tanpa menghiraukan kehadirannya

"ish malah di anggurin gue, hellow ali lo kagak lihat apa ada cewek cantik di sini lebih cantik daripada bini lo yang makin buntel itu.Tahan tahan rara ingat lo jangan sampai membuat ali makin ilfil sama lo,cara pertama sudah gagal total dan semoga cara kedua ini berhasil,kalau kagak gue bakal getok kepala cici"batin rara

Rara mengelus tengkuk ali yang terekspor karena rambut gondrong nya di ikat,ali dengan sigap langsung menghindari usapan rara selanjutnya terlihat sekali wajah kagetnya

"ngapain lo ngelus2 tengkuk gue"tanya ali menatap sekilas rara,dia merasa cewek di depannya ini gak beres seperti punya sesuatu untuk menarik nya masuk,seketika nafsu makannya hilang begitu saja.

"loh kenapa aku kan cuman ngelus-ngelus tengkuk kamu pasti tadi kesedek kan gara2 kaget lihat aku"balas rara dengan senyum manis nya semanis senyum suzanna.

"ehh nenek gayung yang kesedek itu gue bukan ali,modus banget lo dasar suzanna, muka lo tuh udah mirip kayak suzanna kenapa gak niat ikut main film sama luna maya aja kemaren kayak nya lebih cocok lo jadi suzanna"ucap rachel kali ini benar-benar pedas membuat tangan rara mengepal

"lihat aja lo gue santet entar"batin rara

"apa lo mau nyantet gue gak mempan gue kuat iman jadi santet lo gak bakal sampai2 ke gue"seakan mengerti isi hati rara ia rachel kembali berucap.

Tubuh rara sedikit menegang namun ia mencoba santai

"ehh apasih lo lagian ngapain gue nyantet orang segala gak guna juga"ucap rara dia tak ingin ali mengetahui rahasianya selama ini,bisa2 gagal dia buat milikin ali,pokoknya ali harus jadi suaminya gak peduli apa kata dunia yang penting dia bisa milikin suami tampan seperti ali,ahh membayangkan keromantisannya bersama ali nanti membuat rara ingin2 cepat2 memiliki ali.

"oh ternyata lo juga sama kayak sendar bolong yah,bagus di depan tapi ternyata berbolong di belakang udah gitu beulat lagi,iyuhh"ucap rachel menampilkan muka jijiknya

Rara berusaha tak menghiraukan mulut cabe rawit rachel dia malah kembali berusaha agar ali mau memakan makanan yang ia beli

"ali mending kamu makan yang aku beli deh terjamin enak dan Hygienis gak kayak makanan murahan itu dari bungkus biasa pula,ihh lasti gak sehat"ucap rara membuat ali menatapnya datar

"kenapa emangnya yang makan juga gue kan bukan lu,gue malah lebih suka makanan sederhana seperti ini dari pada makanan mahal seperti yang lo beli,dan sorry gue gak mau makanan yang lo beli lagian gue juga gak minta"ucap ali kemudian kembali melanjutkan makannya meski sudha tak nafsu lagi taoi ia hsrus makan ia tak ingin prilly mengomeli nya sepanjang hari karena kurang makan.

Bagi ali baru kali ini ia makan terasa lama banget dan itu hanya karena perempuan di sampingnya ini membuatnya tak selera makan,hadeh baru satu hari saja sudah begini bagaimana kedepannya nanti,kalau gak frofesional sudah langsung memutuskan berhenti dia dari sinteron ini.

"tapi li ini enak banget lo masakannya ini tempat favorite aku"rara tetap gak nyerah dan itu membuat ali curiga namun ia berusaha berfikir posistif sementara rachel tanpa rara sadari sudah merekam semua pembicaraan mereka tadi

"bagi gue gak ada masakan paling enak selain masakan istri gue"glek,ucapan ali sukses membuat rara bungkam dan rachel langsung mengirim video itu ke seseorang dengan senyuman puasnya

"chel gue udah nih,lo kalau habis makan panggil baja yah bantu2 masukin barang2 karena scene gue hari gak banyak sekitar dua jam lagi pulang,gue  udah kangen banget sama istri dan anak2 gue"ucap ali kemudian berlalu tanpa berpamit pada rara yang menatap kepergian ali

"ngapain lo masih di sini,gagal lagi yah rencana lo ulu ulu kesian deh,tapi gak papa lanjutin gih rencana-rencana lu selanjutnya sukses yah semoga semuanya gak bakal ada yang berhasil"ucap rachel menekan setiap kata2nya,kemudian berlalu dengan senyum puas,namun tiba2 ia menghentikan langkahnya dan berbalik

"eh iya jangan lupa yah bersihin sisa makan gue sama bang ali,kali aja lo dapat rencana lain dari sisa nasi bungkus itu,oke good bye"ucap rachel di kini benar2 berlalu

Meninggalkan rara yang kembali mengepalkan tangannya dengan wajahnya memerah namun sedetik kemudian berubah gusar

"lagi-lagi rencana kedua gagal,ahh cici gue bakal beneran getok kepala lo"lagi rara menejambak rambut nya sendiri

"gak gak gue gak boleh nyerah,pokok nya rencana ketiga harus berhasil harus"ucap rara senyum licik terpantri di bibirnya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Ini Masih AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang