Chapter 4

17.6K 2K 142
                                    

Mansion Seo & Na

07.00 KST

Kelima bersaudara saat ini tengah menikmati sarapan dengan tenang, sesekali percakapan ringan terjadi diantara mereka berlima.

"Jaehyun, kemarin siapa yang datang?" tanya Johnny pada adik tengahnya.

"Si kucing dan adiknya." Yuta yang menjawab karena Jaehyun masih mengunyah makanannya.

"Taeyong?" diangguki Jaehyun dan Yuta.

"Ada apa dia datang kemari?" tanya Johnny heran. Jelas heran, dia sahabat Taeyong, dan tahu benar bahwa sahabat manisnya itu tak suka keluar setelah jam makan malam, dan kemarin dia datang saat malam.

"Rindu padaku." jawab Jaehyun santai, mengabaikan bagaimana rupa Johnny yang melotot kaget.

"Hah?!" Jaehyun meletakkan sumpitnya dan menatap sang hyung.

"Aku bicara benar kok hyung, Taeyong hyung rindu padaku. Aku awalnya iseng mengatakan padanya, jika rindu padaku datang saja setelah makan malam, aku juga terkejut saat dia menyetujuinya dan benar datag bersama adiknya semalam." jelas Jaehyun. Sekarang Johnny dilanda perasaan heran.

"Sejak kapan kau dan Taeyong dekat, eh?" tiga saudaranya yang lain menatap Jaehyun serempak.

"Sudah lama, kurasa setahun yang lalu, saat dia mengantar temannya untuk operasi dan dia jadi pendonor darah meski setelahnya dia pingsan, sejak saat itu kami dekat." jelasnya. Yuta menatap Johnny dengan heran.

"Kau tak pernah tahu mereka dekat, John? Aku saja tahu, meski tak tahu bagaimana mereka bisa dekat." ujar Yuta.

"Tidak sama sekali, Yuta." Jaehyun hanya mengabaikan sang hyung, lalu pandangannya beralih pada dua adiknya.

"Mark, Jaemin, kalian tak segera berangkat?" tanya Jaehyun pada kedua adiknya.

"Aku berangkat siang nanti, jadi aku bisa bersantai sebentar hyung." jawab Mark, namun respon berbeda didapat Jaehyun dari si bungsu.

"Eh?" Jaemin segera melihat jam tangannya. Matanya membelalak kaget.

"Mark hyung, ayo antar aku! Aku ada janji dengan Profesor Kang." Jaemin dengan panik menyelesaikan sarapannya, dia nyaris tersedak jika Yuta tak segera menepuk pelan punggung sang adik dan memberinya minum.

"Santai dulu makannya, Jaem." Jaemin mengabaikan sang hyung dan segera menata bukunya, memasukkannya dalam tas. Lalu menarik lengan kemeja Mark.

"Ayo hyung! Profesor Kang bisa mencincangku nanti!" Jaemin berujar berlebihan, padahal dia sendiri tahu Profesor Kang tak sesadis itu. Sedangkan Mark harus meminum minumnya dengan tak tenang, karena lengannya yang terus ditarik-tarik Jaemin.

"Ya Tuhan, Jaem! Hyung masih minum!" Jaemin tak peduli akan itu dia segera berjalan cepat, nyaris berlari keluar rumah. Mark yang tahu dia diacuhkan segera meletakkan gelasnya kembali dan menyambar kunci motor yang ada disisinya, dan berlari menyusul Jaemin.

"MARK! ITU MOTOR MAU HYUNG PAKAI KE TEMPAT TAEYONG HYUNG!"

"PAKAI YANG LAIN JAEHYUN HYUNG!"

"MARK HYUNG CEPET! JANGAN LELET KAYAK SIPUT! JAEMIN TELAT INI KETEMU PROFESOR KANG!"

Johnny dan Yuta hanya bisa menutup telinga mereka dan menggeleng kepala.

"Sungguh pagi yang damai~" gumam Yuta.

.

.

.

Universitas "S"

[NOMIN] To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang