Flashback MarkHyuck
Lotte World
Haechan menarik lengan Mark kesana kemari untuk mencoba semua wahana bermain. Mark ikut saja kemana namja manis itu membawanya pergi. Selama itu bisa menimbulkan senyum di bibir namja manis itu, Mark rela diseret kesana-kemari.
"Hyung, aku haus, ayo cari minum dulu." Mark mengangguk. Mereka berkeliling taman bermain mencari cafe atau penjual minum. Hingga mereka menemukan sebuah toko tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
"Ayo ke sana!" Mark menarik lengan Haechan ke arah toko tersebut, keduanya melangkah memasuki toko tersebut.
"Mau minum apa?" tanya Mark pada Haechan yang sedang mengamati jejeran minuman kaleng di hadapannya.
"Peach water saja hyung." Mark mengangguk, dia mengambil dua peach water dan membawanya ke kasir. Sedangkan Haechan pergi duluan keluar.
Haechan sedang berdiri sembari bermain ponsel menunggu Mark yang masih berada di dalam. Mata yang tadi fokus pada ponsel kini beralih pada seorang gadis yang berdiri tak jauh darinya. Matanya menyipit, mencoba melihat siapa sosok gadis yang nampak terus menatapnya itu.
"Haechan!" namja manis berkulit tan itu tersentak dan menatap sang pujaan hati yang masih setia menggantungnya itu, padahal mereka sudah dari lama saling suka. Haechan saja baru tahu jika Mark juga sama-sama menyukainya itu karena mulut Jaemin yang asal ceplos saat masih perawatan di rumah sakit.
"Kau lama sekali sih hyung? Noona di dalam menggodamu atau gimana?" sarkas Haechan, namun Mark hanya menanggapinya dengan tawa. Haechan seketika lupa akan sosok gadis yang sejak tadi menatapnya.
"Maaf maaf, sudah ini minumanmu, ayo mau main apa lagi?" tanya Mark. Haechan mengambil kaleng di tangan Mark dan menatap sekitar, dia bingung mau main apa lagi.
"Hyung, naik ferris wheel yuk!" belum sempat Mark menjawab, Haechan segera menarik lengan si pemuda tampan.
"Haechan! Jalan pelan-pelan, ferris wheelnya juga tidak akan lari kok." Haechan tak mendengarkan Mark dan tetap menarik si namja tampan agar berjalan lebih cepat.
Sampainya di antrian, mereka terpaksa berdiri selama sepuluh menit sebelum akhirnya bisa menaiki ferris wheelnya.
"Kenapa tidak naiknya saat malam saja, sih? Pemandangannya lebih menarik." tanya Mark, Haechan terkekeh geli.
"Maunya hyung, tapi aku sudah tak ada minat pada permainan lainnya, ingin segera naik ini dengan hyung saja." Mark hanya geleng kepala. Tangannya terulur dan jemarinya mengusak sayang surai coklat panjang Haechan.
"Hyung?" Mark tersenyum kecil. Jemari panjangnya tidak mau pergi dari kepala Haechan.
"Haechan"
"Ne?"
"Aku tak tahu kenapa rasanya selalu berdebar setiap kali bersamamu, aku selalu merasa senang saat melihatmu tersenyum dan tertawa. Aku merasa tenang saat sudah melihatmu ada di jarak pandangku."
"Kau jatuh cinta padaku mungkin hyung" Haechan bersumpah dia melontarkan itu sebagai candaan namun respon namja tampan di hadapannya malah membuatnya merona parah.
"Sepertinya memang aku jatuh cinta padamu, Haechan." Mark mengumbar senyum manis pada Haechan, membuat namja manis itu merasa sesak.
"Hyung"
"Jaemin memarahiku, Jaehyun hyung menceramahiku, Yuta hyung mengomeliku, dan Johnny hyung menguliahiku. Inti ucapan mereka satu, segera resmikan hubunganku denganmu, dan mengatakan aku tidak peka, padahal masih ada Jaemin yang lebih tidak peka dariku." Mark terkekeh jika ingat dia pernah disidang oleh semua saudaranya karena dimata mereka Mark nampak seperti bermain-main dengan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] To Love
FanfictionLee Jeno yang terkenal dingin dan pendiam itu tiba-tiba mengatakan jatuh hati pada sosok manis, polos, nan ceria, adik beda ibu dari Mark Seo. Na Jaemin, sosok manis, polos, nan ceria yang menyimpan sejuta rahasia masa lalu kelam dibalik senyumannya...