Rumah Sakit
Jeno nampak memandang kosong keluar jendela. Dia enggan berbicara pada kedua orang tuanya bahkan Taeyong sekali pun. Dia saat ini hanya ingin diam dulu.
"Jeno" panggil Taeyong, namun tak direspon sama sekali oleh sang adik. Taeyong menghela nafas dia sudah biasa diabaikan oleh sang adik. Tapi, dia yakin kabar yang akan dia berikan akan membuat adiknya merespon.
"Jeno, Jaemin sakit." Jeno segera menatap Taeyong.
'Kan apa aku bilang?' batin Taeyong. Sejujurnya dia geli pada sikap adiknya yang biasanya acuh kini berubah menjadi budak cinta. Namun, kondisi saat ini tak mengizinkannya untuk menertawakan si adik.
"Jaemin sakit, pagi tadi dia demam tinggi, Jaehyun yang bilang sendiri." jelas Taeyong saat adiknya menatapnya menuntut.
"Tapi hyungnya ada di sana kan hyung?" tanya Jeno pelan, Taeyong tertegun sesaat lalu mengangguk. Dia tak menyangka adiknya akan menanyakan perihal keberadaan para hyung Jaemin.
"Baguslah, aku tenang." ujar Jeno lalu kembali menatap keluar. Taeyong lagi-lagi menghela nafas melihat adiknya acuh begitu.
"Jeno, ini hyung kesepian loh~" rengek Taeyong tanpa sadar. Dia jengah dicueki oleh sang adik.
"Diamlah hyung, aku sedang tak ingin berbicara denganmu." ujar Jeno dengan nada datar, Taeyong pun diam. Dia menghela nafas lalu pergi keluar. Diambil ponselnya dan menghubungi kekasihnya.
"Hallo? Yong hyung? Ada apa?"
"Aku dicueki Jeno, Jaehyunnie~"
"Ha? Yang benar? Hahahahaha"
"He! Malah ketawa, ini kekasihmu sedang sedih loh!"
"Mian mian hahaha duh ada-ada saja sih"
"Hyung! Kalau telponan diluar sana, Nana sedang istirahat!"
"Oh, Nana bagaimana?"
"Demamnya tinggi, tapi sudah turun setelah makan dan minum obat. Sebentar aku cek Nana dulu setelah ini kita bisa telponan lama." Taeyong bisa mendengar suara berisik dari seberang, dia bahkan bisa mendengar suara Mark dan Jaehyun yang membicarakan kondisi Jaemin.
"Sudah?"
"Sudah, bagaimana dengan Jeno?"
"Mingyu yang merawatnya, stres, kelelahan, tertekan, yahh~ penyakit CEO, padahal dia belum resmi jadi CEO tapi penyakitnya sudah menjangkitnya."
"Hahaha~ penyakitnya Johnny hyung dan Yuta hyung."
"Aku khawatir pada Jeno dan Jaemin."
"Sama hyung, entah mengapa perasaanku tak enak saja mengenai mereka berdua."
"Jaehyun, ada yang ingin aku ceritakan, berhubungan dengan Jeno"
"Apa hyung?"
"Itu..."
.
.
Johnny dan Yuta kini berada di ruang kerja Johnny bersama Kun. Mereka kemari setelah selesai rapat bersama para direksi yang lain. Kun meninggalkan Renjun bersama sekretarisnya sebentar, karena tidak mungkin ia membicarakan masalah ini saat Renjun dalam fase tidak stabil seperti ini.
"Ada apa Kun?" tanya Johnny saat ingat tujuan Kun yang mengajak mereka bertiga bicara secara pribadi.
"Ini mengenai Jeno sebenarnya, tapi harus kuberitahukan pada kalian karena ini pasti akan berefek pada Jaemin juga." ujar Kun. Johnny dan Yuta mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] To Love
FanfictionLee Jeno yang terkenal dingin dan pendiam itu tiba-tiba mengatakan jatuh hati pada sosok manis, polos, nan ceria, adik beda ibu dari Mark Seo. Na Jaemin, sosok manis, polos, nan ceria yang menyimpan sejuta rahasia masa lalu kelam dibalik senyumannya...