RS
Jaemin duduk menggenggam jemari Mark setelah dua hari menunggu izin dari Jongin. Dokter yang ternyata kekasih dari Sehun hyungnya itu mengatakan bahwa Mark dan Haechan berhasil melewati masa kritisnya. Namun mereka tidak tahu kapan keduanya akan membuka matanya.
"Nana?" Jaemin menatap Jeno yang baru saja tiba.
"Jeno hiks" namja sipit itu segera mendekati Jaemin dan memeluknya.
"Jangan menangis lagi Nana-ya, kau bisa sakit nanti" Jaemin menenggelamkan wajahnya di perut Jeno, sedangkan jemarinya masih menggenggam jemari Mark.
"Ssshhhh jangan menangis lagi ya?" Jeno mengusap punggung Jaemin, menenangkan makhluk manis kesayangannya.
"Mark hyung dan Haechannie" Jeno mengangguk kecil.
"Mereka akan bangun Na, mereka akan bangun" Jeno tidak yakin dengan ucapannya sebenarnya, tapi perkataan adalah doa, jadi dia berusaha percaya akan ucapannya sendiri.
"Sudah ayo sini, makan dulu, kau belum makan, hyungdeul bisa membunuhku jika tahu aku tidak menjagamu dengan baik" Jeno membantu Jaemin berdiri dan membawanya duduk di sofa. Dia membuka kotak makan yang ia bawa dari restoran hyungnya.
Dengan telaten Jeno menyuapi Jaemin. Dan si manis menerima suapan demi suapan dari namja tampan kesayangannya.
"Wisuda nanti bagaimana? Sebentar lagi Mark hyung wisuda" lirih Jaemin. Jeno sebenarnya juga memikirkan itu, beberapa hari lagi baik dia, Renjun, dan Mark akan mengikuti wisuda, jika keadaan Mark seperti ini bagaimana?
"Aku dengar Johnny hyung dan Yuta hyung sedang mengusahakan Mark hyung tetap ikut wisuda tahun ini, tapi nanti kalau memang tidak bisa, Mark hyung akan wisuda tahun depan." Jawab Jeno.
"Begitukah?" Jeno mengangguk.
"Jeno sudah kenyang, mual" Jeno yang paham segera menghentikkan suapannya dan memberikan Jaemin minum. Selesai mengurus Jaemin dia baru mengurus diri sendiri. Dia makan sisa makanan Jaemin dan makanan jatahnya sendiri. Kenyang double.
"Apa sudah ada kabar dari Lucas hyung, Xiaojun hyung, dan Hendery hyung?" Tanya Jaemin. Jeno menggeleng.
"Mereka sudah bisa mendesak si supir truk, tapi untuk mendapatkan pelaku utama, mereka tidak bisa, kurangnya bukti membuat mereka kesulitan menangkapnya" Jaemin menatap sedih dua orang tersayangnya yang kini sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
CKLEK
Keduanya menatap Renjun dan Yuta yang masuk ke dalam ruangan secara bersamaan.
"Yuta hyung, Renjun" sapa Jaemin. Yuta tersenyum dan mendekati Jaemin, dia mencium kening si adik lalu duduk di sebelah Jaemin. Sedangkan Renjun duduk di sebelah Jeno.
"Bagaimana Yangyang?" Tanya Jeno pada Renjun.
"Baru saja tidur, aku menemaninya sejak pagi, karena Kun ge juga sedang ada rapat" jawab Renjun.
"Dia tidak memakimu kan? Hubungan kalian sejak dulu kan tidak baik" ujar Jeno lagi, Jaemin dan Yuta hanya diam menatap sepasang sahabat itu.
"Iya itu kan dulu, Jen. Sekarang tidak, dia bilang kenapa dulu membenciku karena perhatian Kun ge semuanya beralih padaku, dia merasa jauh dengan gegenya begitu." Jelas Renjun.
"Masalah saudara, biasa itu" celetuk Yuta.
"Biasa? Aku tidak pernah cemburu pada Jaehyun hyung yang sudah merebut perhatian Taeyong hyung dariku tuh?" Yuta mendelik sebal pada Jeno.
"Oh! Aku juga tidak pernah cemburu pada Taeyong hyung karena merebut perhatian Jaehyun hyung, aku malah cemburu pada kertas-kertas yang bertumpuk di meja kerjamu itu hyung." Yuta diam saat mendengar perkataan Jaemin, ditambah Jaemin sekarang yang memasang wajah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] To Love
FanfictionLee Jeno yang terkenal dingin dan pendiam itu tiba-tiba mengatakan jatuh hati pada sosok manis, polos, nan ceria, adik beda ibu dari Mark Seo. Na Jaemin, sosok manis, polos, nan ceria yang menyimpan sejuta rahasia masa lalu kelam dibalik senyumannya...