Lee Mansion
Taeyong mengusap wajah rupawan sang adik yang kini nampak kacau. Setelah menangis hebat tadi, Jeno kelelahan dan terlelap. Taeyong memindahkannya dengan susah payah ke ranjang. Dia melepas gesper dan dasi si adik.
"Jeno-ya, jangan menyerah ya, hyung selalu ada bersamamu." Lirih Taeyong. Dia ikut berbaring di samping Jeno dan mengamati wajah si adik.
Kegiatannya harus terhenti saat ponselnya bergetar. Dia meraihnya dan menemukan nama Jaehyun di sana. Dengan ragu dia mengangkat telponnya.
"Halo? Jae?"
"Taeyong hyung"
"Ada apa, hm?"
"Maafkan tindakanku tadi ya, tidak melihatmu, dan pergi begitu saja."
"Oh, tak apa, aku memahamimu, aku pun pasti juga begitu jika ada diposisimu"
"Rasanya tidak pantas saja"
"Tak apa, tenang saja" Taeyong bangkit dari posisinya dan pergi ke balkon kamar Jeno, dengan berjinjit, takut pecahan kaca melukai kakinya.
"Kau baik hyung?"
"Aku baik, tapi tidak dengan Jeno"
"Maaf, tapi beberapa hari ke depan kami tak ingin bertemu denganmu dan Jeno dulu"
"Aku juga?"
"Iya, maaf hyung, mungkin aku bisa bersikap biasa padamu, tapi tidak pada kedua orang tuamu hyung"
"Kau tidak membenciku kan Jae?"
"Tidak, sekesal apapun aku padamu, tetap saja rasa kesalnya kalah oleh rasa cintaku yang besar padamu"
"Sampai kapan? Aku tak tega melihat Jeno seperti ini."
"Sampai kondisi mental Nana membaik"
"Nana kenapa?" Perasaan cemas menggerayangi Taeyong saat ini.
"Mungkin dia nampak biasa saja di hadapan kami, tapi anak ini sedang mengalami krisis percaya diri, juga anak itu sedang tidak baik. Sejak tadi dia cerewet dan berbicara hal random. Yuta hyung, Johnny hyung, dan Mark sedang kuwalahan menghadapinya. Dia sedang menyembunyikan rasa sakitnya, dan tak mau jujur." Taeyong menggigit bibir bawahnya.
"Apa itu Taeyong hyung? Jaehyun hyung aku ingin bicara dengan Taeyong hyung" Taeyong bisa dengar suara Jaemin dari seberang.
"Tidak, Nana harus tidur sekarang!" Kini suara Yuta yang ia dengar.
"Yuta hyung aku mau bicara dengan Taeyong hyung"
"Nana, jangan bandel, ayo tidur!" Bahkan Taeyong bisa dengar suara Johnny.
"Ish nyebelin! Jae hyung salam untuk hyung ipar cantikku ya!"
"Kau dengar sendiri hal randomnya kan? Oh iya, salam dari adik ipar manismu hyung" Taeyong tersenyum mendengarnya, namun juga merasa sedih mendengar racauan Jaemin tadi.
"Sampai kapan dia akan seperti itu, Jae?"
"Tiga hari paling cepat"
"Dia akan baik-baik saja, kan?"
"Entah, jika dalam tiga hari dia masih sama, kami akan membawanya pada Jungwoo."
"Kenapa ini terjadi pada mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] To Love
FanfictionLee Jeno yang terkenal dingin dan pendiam itu tiba-tiba mengatakan jatuh hati pada sosok manis, polos, nan ceria, adik beda ibu dari Mark Seo. Na Jaemin, sosok manis, polos, nan ceria yang menyimpan sejuta rahasia masa lalu kelam dibalik senyumannya...