Airin Duapuluh Delapan

153 9 0
                                    

Happy reading...

***
Airin hampir saja terlambat jika saja Fikri tidak mengantarnya. Abangnya itu membuat Airin harus buru-buru bersiap padahal Airin masih mengantuk. Matanya saja masih terbuka setengah.

Hari ini niatnya dia mau bolos tapi sudah diancam oleh Fikri mau diaduin ke Ayah sama Bunda biar uang jajannya dipotong. Jahat banget emang.

Airin hanya bisa pasrah lalu melangkah malas menuju kelasnya. Entah Airin sadar atau tidak di kelasnya tidak ada orang satu pun. Tapi memang dasarnya Airin masa bodo jadi dia langsung tidur di bangkunya.

Belum ada semenit dia tidur suara seseorang membangunkannya.

"Woy Rin! Lo ngapain di kelas? Yang lain pada di lapangan lo malah enak-enakan tidur" kata orang itu yang tak lain adalah Keisya.

Airin menatap Keisya malas, padahal dia ingin tidur tapi ada saja yang mengganggu.

"Emang ada apaan di lapangan?"

"Itu katanya Raka mau nembak cewek yang dia suka" ucapan Keisya berhasil membuat kantuk Airin hilang seketika.

"Serius?"

"Dua rius malah"

Airin langsung ngacir keluar kelas meninggalkan Keisya yang mengumpat karena ditinggal. Masa bodolah.

Benar saja dilapangan sudah ramai oleh siswa siswi yang berdiri disitu. Kenapa tadi gue nggak ngeh ya kalo lapangan serame ini? batin Airin.

Airin dan Keisya membelah kerumunan agar bisa sampai paling depan. Disana, di tengah lapangan, Raka sudah duduk sambil memegang gitar lalu tersenyum manis. Ya ampun nggak kuat dedek Bang.

"Dia mau nembak siapa Kei?" tanya Airin.

"Gue juga nggak tau, penasaran gue sama cewek yang mau dia tembak, mati nggak ya?" tanyanya sambil berpikir.

Airin menoyor kepala Keisya membuat sahabatnya itu terkekeh. Hati Airin sedikit sakit saat tau Raka akan menyatakan perasaannya pada cewek yang dia sukai.

Gadis itu tertawa hambar. Gue kok pd banget kesini, cuma buat bikin hati gue sendiri sakit karna liat Raka nembak cewek yang dia suka? Bego banget gue.

"Kenapa lo?" tanya Keisya merasa aneh pada sikap Airin.

"Gue ke kelas aja ya, ngapain juga gue disini" baru saja Airin ingin berbalik tapi Keisya menahannya.

"Sini aja, lo juga penasaran kan siapa cewek yang disukai Raka?"

Iya juga ya.

Airin tidak jadi pergi, mereka berdua bergabung dengan Aurel, Angga dan Eza.

Masih dengan senyum menawannya Raka berkata. "Hari ini gue mau nembak cewek yang gue suka, dan gue mau nyanyi lagu spesial buat dia"

Semuanya bersorak, lalu Raka mulai memetik senar gitarnya.

Ketika ku mendengar bahwa
Kini kau tak lagi dengannya
Dalam benakku timbul tanya

Masihkah ada dia di hatimu bertahta
Atau ini saat bagiku
untuk singgah di hatimu

Namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi

Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda di antara kita

Dan tak mungkin ku melewatkanmu hanya karena
Diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku...

AIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang