Airin Tigapuluh Empat

203 6 0
                                    

Mobil Angga sampai di depan rumah Aurel. Aurel hendak membuka pintu namun ia urungkan, dia menoleh pada Angga.

"Ga, gue mau ngomong sama lo"

"Soal apa?"

"Lo marah banget saat tau Aldi yang nyulik Airin, sampe lo mukulin Aldi. Kalo yang di culik gue apa lo akan semarah itu?" Aurel bertanya dengan pelan.

Angga menoleh pada Aurel yang menundukkan pandangannya. "Gue juga akan marah kalo lo yang di culik, lo kan juga sahabat gue"

Aurel memilin ujung rok-nya. "Tapi selama ini gue lihat perhatian lo ke Airin lebih dari seorang sahabat"

Angga tidak paham dengan apa yang dikatakan Aurel. "Maksud lo apa sih? Lo iri sama Airin?"

Aurel menggeleng cepat. "Bukan. Gue nggak iri sama Airin, gue cuma..."

"Cuma apa?"

Gadis itu menarik napas panjang. "Gue suka sama lo Ga, gue cemburu karna lo lebih perhatian sama Airin" akhirnya Aurel berhasil mengatakan perasaannya pada Angga.

Mendengar pernyataan Aurel membuat Angga terkejut. Angga memang memiliki perasaan lebih pada Airin, dia bahkan tidak menyadari bahwa Aurel menyukainya.

"Rel, gue nggak bisa bales perasaan lo"

Air mata Aurel jatuh, dia sudah tau kalau Angga pasti akan menolaknya, tapi dia tidak bisa memendam perasaannya lebih lama lagi.

Angga mengusap-usap rambut Aurel. "Maafin gue" hanya itu yang bisa Angga katakan.

Aurel menyeka air matanya lalu menatap Angga. "Gue nggak pa-pa, gue cuma mau ungkapin perasaan gue ke lo, gue tau cinta nggak bisa dipaksain, gue akan coba hilangin perasaan ini"

Aurel keluar dari mobil Angga lalu membuka pagar rumahnya. Angga ikut keluar dari mobilnya lalu menahan Aurel yang akan masuk ke rumahnya.

"Kenapa?"

"Gue akan coba buka hati gue buat lo, lagi pula Airin udah punya Raka yang bisa jagain dia. Apa lo mau nunggu gue?"

Aurel tersenyum, dia sangat senang Angga mau berusaha membuka hatinya. Gadis itu mengangguk.

Angga mengacak rambut Aurel. "Masuk sana"

"Lo pulangnya hati-hati"

"Iya"

Setelah pagar rumah Aurel tertutup, Angga masuk ke dalam mobilnya lalu melaju meninggalkan rumah Aurel.

                           ***

Hari ini Airin, Keisya, Aurel, dan Angga berkumpul di sebuah cafe sepulang dari sekolah. Meskipun satu kelas mereka sudah jarang berkumpul seperti ini.

"Oh iya, gue mau ngomong sesuatu sama kalian" ucap Keisya membuat ketiga orang itu menoleh padanya.

"Lusa gue mau tunangan"

Airin tersedak minumannya, Aurel menyemburkan jus melonnya, sedangkan kentang goreng yang ada di mulut Angga terjatuh saking terkejutnya.

"What?!"

"Serius?!"

"Demi apa?!"

Tanya mereka bersamaan.

"Kok lo baru bilang sih Kei?" tanya Airin tak percaya.

"Udah lama gue mau bilang ke kalian cuma waktunya belum tepat aja"

"Sama siapa Kei? Ganteng gak cowoknya?" tanya Aurel.

"Aldi"

Mereka saling pandang satu sama lain lalu menyorot Keisya tajam.

AIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang