Gray

331 25 15
                                    

Setelah acara tangis-tangisan, davin membawa sarah memasuki apartemen milik diriny dan kedua saudarany. Davin pergi ke dapur untuk mengambilkan minum bagi sang gadis yg masih terisak dalam diam


"Kamu kenapa bisa ada disini?"
Tanya davin seraya memberikan segelas air pada sarah

"Nyari kamu lah, emang mo ngapain lagi?"
Jawab sarah

"Kog bisa tau aku disini?"

"Vivi sama mas kevin ngasih tau"

"Aaaiiisshhhh anak dua itu kebiasaan emang"
Gumam davin

"Lagian kamu juga di hubungin gak bisa-bisa. Pesan aku gak ada yg di bales, di telpon gak aktif-aktif. Kenapa coba?"
Ucap sarah kesal

"Kalo aku kek gitu, itu tandany aku lagi gak mo di ganggu"

"Y seenggakny ngasih kabar kan bisa, jadi aku gak khawatir"

"Kan aku gak minta buat di khawatirin"
Ujar davin santai

Sarah menatap davin dengan wajah yg menjadi semakin senduh, ia mengigit bibir bawahny untuk menahan rasa sakit karena merasa di abaikan. Davin sadar, ia tau telah melukai hati gadis yg ada di hadapanny, tapi ia melakukanny karena tidak ingin membuat gadis itu semakin menumbuhkan rasa padany


"Ywdh kalo gitu aku pulang"
Kata sarah berdiri

Gadis itu berjalan menuju pintu dengan davin yg hanya bisa menatapny tanpa berani melakukan apapun. Sarah menghentikan langkahny saat melihat sesuatu di tempat sampah yg berada di dekat pintu. Banyak tisu bekas yg berlumuran  darah di dalam tempat sampah. Sarah kembali berbalik dan menghampiri davin membuat davin terkejut

"Itu bekas apa? Apa yg berdarah? Kamu luka?"
Tanya sarah khawatir

"Sshhhiiittt"
Umpat davin dalam hati

Karena tak kunjung mendapat jawaban dari davin, sarahpun langsung menarik tangan davin, mengecek setiap bagian tubuh dari sang pacar.


"Gak ada yg luka, aku gak kenapa-kenapa"
Kata davin menahan tangan sarah

"Jangan boong"

"Gak boong"

"Trus itu darah bekas apa?"

"Itu....."

Sarah menarik kantong plastik yg tadi di bawa' oleh davin saat mereka bertemu di depan pintu. Beberapa obat-obatan terselip di antara beberapa botol minuman ringan

"Ini apa? Buat apa obat-obat ini?"

"Kan cuma obat biasa doank itu"
Jawab davin sekenany

Sarah menatap wajah davin, dan pandanganny teralihkan dengan sebercak noda yg mengering di dekat telinga davin. Ia mengulurkan tanganny mengusap noda itu, dan tanpa aba-aba sarah langsung berdiri menarik kepala davin dan langsung memeriksany. Benar dugaan sarah, ada bekas luka yg belum begitu mengering terpampang jelas. Meski davin berusaha menutupi dengan rambutny yg coba di tata rapi, nyatany sarah masih bisa melihatny


"Ini kenapa?"
Tanya sarah cemas

"Gpp"

"Jangan bohong"

"Beneran gpp"

Sarah menatap davin tajam, ia tau jika davin berbohong


"Ywdh kalo emang gpp, aku ngerti kenapa kamu gak mau ngasih tau aku. Aku ngerti kalo kamu masih belum bisa ngangep aku pacar kamu"
Ucap sarah sedih

Run For You'r LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang