Davin mengantarkan sarah pulang saat mentari sudah di gantikan oleh sang rembulan. Meski sarah telah menolak untuk di antar karena khawatir dengan kondisi davin, tapi davin tetap bersikeras untuk mengantarkanny pulang. Sarah tidak ingin membuat davin semakin sakit, tapi davin juga tidak ingin sarah pulang seorang diri, apa lagi dengan waktu yg sudah menjadi malam.
"Mampir dulu yuk yang"
Tawar sarah"Gak usah, udah malem. Kamu masuk langsung istirahat"
Ujar davin menolak tawaran sarah"Ywdh kalo gitu, kamu juga langsung pulang trus istirahat. Inget jangan ngilang lagi"
"Iaia, aku gak ngilang lagi"
"Ywdh, aku masuk y"
Pamit sarahDavin menganggukan kepala menjawab perkataan sarah. Gadis itupun turun dari mobil davin, dan tepat di saat sarah hendak menutup pintu mobil davin suara teguran membuatny berbalik
"Sama davin kamu?"
Ujar suarah berat itu"Eh ayah. Ia yah. Davin nganterin sarah pulang"
Jawab sarah"Suruh mampir dulu davinny"
Sarah tersenyum, ia tau davin pasti mendengar apa yg ayahny katakan, karena ia belum menutup pintu mobil davin. Sarah menundukan tubuhny memandang davin dengan senyum kemenangan
"Dengerkan ayah bilang apa"
"Hufffhhhh"
Davin hanya bisa pasrah, iapun turun dari mobilny dan langsung menghampiri ayah sarah sembari tersenyum
"Malem om"
Ujar davin memberi salam"Malem. Ayo masuk dulu"
Ajak ayah sarah merangkul davinDavin tidak bisa menolak, ia hanya bisa diam mengikuti langkah ayah sarah yg membawany memasuki rumah. Di belakang mereka sarah tersenyum senang melihat davin yg hanya bisa menuruti kemauan ayahny tanpa bisa menolak
Davin duduk berhadapan dengan ayah sarah, sedangkan sarah pergi memasuki kamarny untuk membersihkan tubuhny, meninggalkan keduany
"Om mau minta tolong sama kamu"
Kata ayah sarah memulai obrolan"Minta tolong apa om?"
Tanya davin bingung"Om harus ngadirin rapat ke pusat, mungkin sekitar 4 sampai 5 harian. Om mau minta tolong kamu buat jagain sarah sama tante"
"Jagain gimana maksudny om?"
Tanya davin semakin bingung"Jagain biasa aja, soalny di rumah ini gak ada yg bisa di andelin, kamu tau sendiri yg tinggal di rumah ini cuma 3 orang. Ada supir itu juga gak nginep, lagi pula gak mungkin om suruh supir yg jagain mereka"
"Davin c mau-mau aja om. Tapi masalahny davin ngejagainny gimana? Sedangkan davin juga sibuk sama kuliah"
"Gak perlu gimana-gimana, kamu sesekali cek aja kabar mereka ke rumah, gitu doank"
"Ooohhh davin kirain mo di jagain gimana"
"Bisa kan?"
Tanya ayah sarah"Davin usahain sebisany om"
Jawab davinAyah sarah tersenyum sembari menganggukan kepalany. Davin tidak habis pikir kenapa ayah sarah justru menyuruh diriny yg menjaga keluarga itu, pada hal davin sangat yakin ayah sarah sangat mampu untuk membayar tenaga profesional untuk menjaga keluargany, terlebih dengan pekerjaan ayah sarah yg menjabat sebagai anggota Pemerintah pusat