"Jadi dy beneran pacar kamu?"
"Kan tadi aku udah bilang bisa di bilang ia, bisa juga gak"
"Yg pasti donk, ia ia, gak gak, jangan gak jelas gitu"
"Aish pokokny gitulah"
Kata davin kesal
"Trus dy?"
Tanya anita yg sengaja mengantung ucapanny
"Dy cew"
Jawab davin singkat
"Again?"
Ucap anita terkejut
"Jangan mulai, aku gak mo denger ceramah dari kamu"
Ucap davin malas
"Tapi tetep aja, kenapa harus cew lagi? Udah tau kamu sering di sakitin sama cew tapi tetep aja pacaran sama cew. Kan aku udah bilang kalo mau pacaran sama cew mending kamu pacaran sama aku, udah jelas aku gak bakal perna nyakitin kamu"
"Please lah gila kamu jangan kumat"
Kata davin kesal pada wanita yg ada di hadapanny
Sedari mereka tiba di apartemen, anita tidak henti-hentiny bertanya tentang sosok pacar davin yg ia dengar dari cindy tanpa sengaja
"Tapi kan tetep aja, kenapa kamu gak ngasih tau aku?"
Tanya anita marah
"Buat apa? Gak penting"
Jawab davin malas
"Gak penting buat kamu, tapi penting buat aku"
Saut anita cepat
"Udahlah, nanti aku bawa' dy kesini, aku kenalin dy sama kamu biar kamu bisa tanya sendiri sama dy kenapa kami bisa pacaran"
Ujar davin yg kembali kesal
"Oh ia nyonya muda mau ketemu kamu, katany kamu gak boleh kemana-mana sebelum nyonya muda pulang?"
"Mama kamu? Serius? Aahh aku kangen banget tau' sama mama kamu"
Ujar anita antusias
Davin menatap malas pada wanita yg ada di hadapanny
"Tapi kenapa kamu masih manggil mama kamu nyonya muda? Gak sopan tau gak"
Omel anita
"Seru aja. Lagian kenapa lu yg sewot, orang nyonya muda aja gak protes"
"Tapi tetep aja gak sopan"
"Itu tuh panggilan sayang tau' "
Ujar davin mengela
"Aish terserahlah"
Jawab anita malas
****
Vivian sedang duduk bersantai di sofa yg berada di depan tv saat mendengar suara ketukan di pintu rumahny
"Sayang bisa tolong kamu bukain? Liat siapa yg dateng?"
Kata mama lay dari arah dapur
"Ia ma"
Jawab vivian
Dengan malas vivian berjalan menuju pintu untuk melihat siapa orang yg bertamu saat waktu sudah menjelang malam
Kleekk
Pintu terbuka menampakan seorang gadis berdiri dengan wajah sedih berlinang air mata
"Lu kenapa?"
Tanya vivian khawatir
"Hiks...viviiiii.....!!!"
Teriak sang gadis menghambur ke pelukan vivian
Vivian mengusap lembut bahu gadis yg memelukny dengan begitu erat. Sang gadis menangis dalam pelukan vivian, menumpahkan apa yg ia rasakan dengan air mata
