Seminggu sebelum hari ujian akhir sarah dan vivian di laksanakan. Tepat di hari ulang tahun davin. Hari masih sangat pagi bahkan mataharipun belum seutuhny menampakan diri, tapi davin sudah terlihat begitu rapi. Hari dimana hatiny akan benar-benar merasa bahagia, apa lagi kalau bukan karena hari ulang tahunny. Tapi bukan hanya itu, karena ia sedang menunggu kado yg sangat amat teramat spesial yg selalu ia dapat setiap tahunny
Tepat jam 8:30 pagi terdengar suara bell berbunyi. Sang pengurus rumah bergegas membukakan pintu. Dari dalam kamar davin terlihat begitu gugup, hatiny begitu berbunga-bunga, rasany dy seperti di aliran madu yg di kerumuni oleh berjuta-juta semut yg menggelitik
"Daaavviiinnnn.....saaaayyyaaannngggh. Ayo turun"
Suara itu, panggilan yg sangat davin tunggu-tunggu dengan sangat tidak sabar sedari ia membuka mata akhirny terdengar memanggil diriny
"Iaaa maaaa"
Teriak davin yg langsung bergegas turun menghampiri sang pemilik suaraDi ruang tamu sudah ada mama davin yg terlihat cantik dengan dres putih yg terlihat serasi dengan kulit putih sang mama davin. Serta sang pengurus rumah yg selalu ada kapanpun keluarga itu butuhkan. Hanya kedua orang itu, tanpa ada papa davin. Meski begitu davin tidak terlalu sedih karena sudah terbiasa tanpa kehadiran papany di hari ulang tahunny
Sebuah kue bertingkat dua hasil karya mama davin di kelilingi beberapa kado sudah tersusun rapi di atas meja. Tidak ada siapapun yg hadir, tidak seorangpun. Hanya mereka bertiga, itulah pemandangan yg terjadi setiap tahunny. Meski sangat sibuk, mama davin tidak perna sekalipun melewatkan ulang tahun sang anak"Selamat ulang tahun sayang"
Kata mama davin lembut seraya mencium kedua pipi davin bergantian"Makasih ma"
Jawab davin tersenyum"Selamat ulang tahun davin"
Ujar sang pengurus rumah"Makasih bu"
Jawab davin senang"Semoga anak mama selalu sehat dan bahagia"
Ucap mama davin"Ibu selalu doain apapun yg davin mau terkabul"
Ujar sang pengurus rumah"Amin. Makasih bu, makasih ma"
Jawab davin dengan wajah yg begitu bahagia"Sekarang waktuny tiup lilin, jangan lupa make a wish y sayang"
Kata mama davinDavin duduk menghadap kue dengan lilin yg menyalah indah. Sejenak davin menutup mata sekedar memanjatkan doa untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan yg sangat ia idamkan
"Ffffuuuhhhhhh"
Seiring dengan lilin yg padam, tepuk tangan dari kedua wanita di samping davin terdengar mengisi ruangan yg kosong
"Ini kado dari ibu buat davin. Maaf ibu cuma bisa ngasih ini"
Kata pengurus rumah menyerahkan bingkisan kecil pada davin"Makasih bu"
Jawab davin senangDavin langsung membuka kado yg di berikan oleh pengurus rumah dengan terburu-buru
Sebuah jam tangan sport muncul setelah davin berhasil menyingkirkan bungkusanny"Waaahh bu makasih. Tapi ni kan mahal bu"
Ujar davin"Gak mahal. Ibu tau davin ngoleksi jam itu kan, jadi ibu beliin"
Jawab sang pengurus rumah"Makasih bu...makasih"
Ucap davin yg langsung memeluk erat pengurus rumah yg sudah seperti keluarga mereka sendiri"Naahh ini kado dari mama"
Selah mama davin