T.or.T

247 30 5
                                    




Davin tiba di sebuah rumah minimalis nan elegant. Rumah yg menjadi tempat tinggalny sekarang. Sebuah mobil sedan berwarna putih terparkir di halaman rumah tersebut. Davin diam memandang ke arah mobil itu, ia merasa sakit karena baru menyadari keegoisanny selama ini. Bulir bening mengalir di wajah davin, dengan cepat ia menghapusny. Setelah memastikan tidak ada lagi sisah air mata di wajahny, davinpun turun dari mobilny, berjalan memasuki rumah tersebut

Samar-samar davin mendengar suara tv yg menyalah. Davin berjalan menuju ruang tamu dimana tv itu berada. Seorang wanita tertidur di sofa tepat di depan tv yg menyalah. Beberapa lembar kertas berserakan di meja yg memisahkan sofa dan tv, beberapa kaleng soda dan laptop yg masih menyalah juga ada disana.
Davin menghampiri wanita itu, ia tersenyum tipis melihat wanita itu tertidur dengan wajah lelahny

Davin melangkah dengan pelan memasuki kamar wanita yg berstatus sebagai mamany. Ia mengambil selimut dan juga bantal, lalu membawany menuju sang mama
Dengan sangat hati-hati davin membaringkan sang mama di sofa, memberikan bantal yg nyaman untuk menyangga kepala sang mama, tidak lupa ia menyelimuti sang mama agar merasa hangat
Davin duduk bersimpuh di lantai menatap sang mama yg terlelap. Segala perasaan menyesal menghampiri diriny. Sang mama telah berkali-kali terluka karena diriny, sang mama telah mengorbankan diri demi kebahagiaan diriny













"Eehhhmmm, davin?"

Wanita itu terbangun, senyum indah terukir di wajah cantik wanita yg selalu menyayanginy dengan begitu tulus


"Kog mama bangun c?"
Keluh davin

"Karena mama tau anak mama pulang"
Jawab mama davin seraya tersenyum

"Duduk sini sayang"
Ujar mama davin seraya beranjak duduk

"Mama tau darimana kalau davin pulang?"
Tanya davin

"Wangi parfum kamu mama hafal"

"Cuma gara-gara parfum?"
Kata davin heran

Ia beranjak duduk di samping sang mama. Mama davin beringsut menyandarkan kepalany di bahu davin




"Perasaan seorang ibu sayang. Haah anak mama udah besar. Dulu kamu yg selalu tidur di pelukan mama, tapi liat sekarang. Mama udah bisa bersandar di bahu kamu"
Kata mama davin

"Mama bisa bersandar kapanpun di bahu davin"
Ucap davin pelan

"Hahahha gimana mama bisa selalu bersandar di bahu kamu kalau kamuny jarang pulang?"
Ujar mama davin seraya tertawa

"Mulai hari ini davin bakal selalu pulang"
Jawab davin tegas

Mama davin memandang davin heran, terkejut dengan sikap sang anak yg tidak seperti biasany

"Davin bakal pulang tiap hari, davin bakal peluk mama tiap hari kayak dulu"

Davin melingkarkan kedua tanganny di perut sang mama, memelukny dengan hangat

"Davin bakal cium mama setiap hari, sama kayak dulu"

Cchhuuppp






Sebuah kecupan manis mendarat di pipi mama davin. Mama davin benar-benar di buat bingung dengan sikap davin yg terasa aneh di mata beliau

"Kamu lagi gak ada masalah kan sayang?"
Tanya mama davin dengan nada khawatir

"Enggak mama ku sayang"
Jawab davin seraya mengeleng pelan

"Yakin?"

"Beneran ma"

"Ywdh kalo gitu gimana kalau besok kita ke rumah omah.opah? Mereka kangen sama cucu mereka ini"
Ujar mama davin seraya mencubit gemas pipi davin

Run For You'r LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang