Setelah seminggu Jennie pergi ke Daegu. Jaemin sama sekali belum mendapatkan kabar darinya. Tapi ia tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Ia ingin jika Jennie pernah bilang kalo Jennie mungkin tidak bisa mengabarinya saat berada di Daegu.
Saat ini, Jaemin sedang menyusul Mark yang sedang berada di Dorm NCT 127. Ia disuruh sang manager untuk memanggil Mark. Karena Mark dihubungi sedari tadi tapi ponselnya tidak aktif.
Saat berada di depan dorm, ia langsung mengetuk pintunya. Tak lama kemudian pintunya terbuka dan menampakkan Taeil yang ada di depannya.
"Wah uri Jaemin! Ayo masuk" kata Taeil lalu menyuruh Jaemin masuk.
Jaemin pun masuk ke dalam dorm. Di ruang tamu, ia mendapati Doyoung dan Yuta yang sedang bermain ps. Dan juga ada Johnny yang sedang memakan snack di sofa.
"Wahh uri Jaemin-ieee" kata Johnny ketika melihat Jaemin.
"Ah ne, hyung-ie anyeong!" Sapa Jaemin pada mereka semua.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Taeil yang sedang duduk di sofa.
"Ah itu hyung, manager hyung menyuruhku untuk memanggil Mark hyung" jelas Jaemin.
"Oh, Mark ada di kamarnya" kata Doyoung yang sudah tidak fokus pada ps nya lagi.
"Ah ne, kalo gitu Jaemin kesana dulu ya! Pai - pai!" Kata Jaemin lalu bergegas pergi ke kamar Mark.
Di depan kamar Mark, ia tidak membukanya langsung. Ia mendengar Mark sedang berbincang dengan seseorang. Tapi ia tidak tau Mark berbincang dengan siapa. Ia membuka sedikit pintunya untuk melihatnya.
Dan ternyata Mark sedang berbicara dengan Taeyong. Mereka tidak menyadari jika ada Jaemin yang sedang mengintipnya.
"Ini soal Jennie, hyung" kata Mark pada Taeyong.
Jaemin yang mendengar pun langsung menajamkan pendengarannya. Karena Mark sedang membahas soal Jennie. Ini menyangkut tentang kekasihnya itu.
"Kenapa dia?" Tanya Taeyong yang ada di sampingnya.
"Jennie sakit parah! Ia berkata padaku beberapa tahun yang lalu saat aku pertama kali bertemu dengannya" jelas Mark sambil menundukkan kepalanya.
"Hah? Jangan bercanda dengan hyung!" Kata Taeyong tidak percaya.
"Aku tidak bercanda hyung! Jennie sakit kanker otak stadium 4 saat ini" kata Mark. "Sebenernya, waktu pertama kali ia bercerita padaku, ia bilang jika ia diagnosis kanker otak stadium awal. Jadi aku menyuruhnya untuk berobat. Tapi ia tidak mau. Ia menyembunyikan semuanya dari orang tuanya. Hanya Eomma Na yang tau tentang penyakitnya itu. Dan akhirnya, beberapa tahun kemudian, saat kami debut, orang tuanya mengetahuinya. Mereka ingin mengirim Jennie ke New Zealand untuk berobat, tapi Jennie menolaknya. Jennie memilih untuk berobat di Daegu. Ia bilang ke Daegu untuk menemani halmeoninya itu bohong hyung! Dan sekarang, ia juga bohong padaku! Ia bilang jika ia berobat disana! Tapi hiks tapi hiks hyung!" lanjutnya.
Mark tidak kuat menahan tangisnya. Taeyong langsung memeluknya. Taeyong pun juga menangis setelah mendengar semuanya.
"Tapi apa hyung?"
Mark dan Taeyong langsung menoleh kearah sumber suara tersebut. Mark terkejut ketika melihat Jaemin yang sedang ada di depan pintunya. Jaemin hanya menatapnya datar. Pandangan Jaemin tertuju padanya.
"Jae?" Panggil Mark tidak percaya.
"Tapi apa hyung?!" Bentak Jaemin.
"Jennie hiks ia hiks selama ini tidak hiks berobat disana hiks" Mark menarik nafasnya dan menghela nafasnya perlahan untuk menahan tangisnya. "Ia berada di hospice saat ini" kata Mark.
Lalu Jaemin hanya mengerjapkan matanya berkali - kali. Ia langsung bergegas pergi dari kamar Mark. Bahkan saat ia berjalan melewati ruang tamu untuk keluar dari dorm. Doyoung dan yang lainnya menyapa Jaemin. Tapi Jaemin menghiraukannya. Ia tidak bisa berpikir jernih saat ini. Ia rasanya seperti arwah yang sedang berjalan. Ia bahkan tidak merasakan apapun saat ini. Pikirannya kosong. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan.
Ia pun langsung mencegat taksi dan pulang menuju ke rumahnya. Ia ingin bertanya langsung pada eomma nya. Ia ingin memastikan semuanya. Ia yakin sekali jika saat ini ia sedang bermimpi.
<><><><>
Saat sampai di rumahnya. Ia langsung bergegas mencari Eomma Na. Dan ternyata Eomma Na sedang berada di kamarnya. Ia langsung memeluk Eomma Na. Eomma Na pun terkejut dan memeluk balik anaknya.
"Ada apa eoh?" Tanya Eomma Na yang berada di pelukan Jaemin.
"Eomma! Bangunkan aku! Aku sedang bermimpi saat ini!" Gumam Jaemin.
Eomma Na semakin bingung dengan apa yang terjadi pada anaknya. Ia langsung melepaskan pelukannya. Ia memegang kedua pipi Jaemin dan menatap pandangan sayu anaknya itu.
"Kau kenapa? Ada apa denganmu?" Tanya Eomma Kim dengan khawatir.
"Kenapa eomma tidak pernah bercerita padaku?" Tanya Jaemin.
"Tentang apa sayang? Kau kenapa? Jelaskan pada eomma!" Kata Eomma Na yang masih bingung dengan keadaan anaknya saat ini.
"Jeje" kata Jaemin.
"Ini tentang Jeje, eomma! Dia sakit! Tapi aku tidak tau, aku selama ini berada di dekatnya tapi tidak menyadarinya! Kekasih macam apa aku, eomma? Apa aku masih pantas disebut sebagai kekasihnya? Wae eomma?" lanjutnya.
Eomma Na langsung menangis melihat putranya seperti itu. Tapi Jaemin sama sekali tidak mengeluarkan air matanya. Air mata Jaemin tidak bisa keluar saat ini, ia tidak tau kenapa.
"Aku akan naik bus ke Daegu sekarang juga! Eomma tolong beritahu pada manager hyung tentang ini" katanya.
Eomma Na terkejut dan memegang erat tangan anaknya.
"Apa?"
"Ne, aku akan berangkat sekarang! Aku berangkat dulu, eomma!" Kata Jaemin lalu melepaskan genggaman Eomma Na.
Ia bergegas keluar dari rumahnya. Ia berlari menuju halte. Ia ingin menemui kekasihnya saat ini. Ia ingin melihat keadaan Jennie - nya. Ia tidak peduli jika sang manager akan mengeluarkannya dari grup karena tidak ikut latihan hari ini. Ia tidak memperdulikan semuanya. Yang ia fokuskan saat ini adalah menemui Jennie.
'Tunggu gua, Je!' Batin Jaemin.
<><><><>
Guyss gue rekomend buat kalian para bucin NCT Dream nihhh! Bagus critanya! Baca aja sapa tau suka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
