Gua masi ga percaya

689 67 0
                                    


Malam harinya, Jaemin sudah menunggu Jennie di ruang tamu kediaman Keluarga Kim. Jaemin sedang mengobrol bersama Jisoo dan Eomma Kim. Lalu Eomma Kim pamit untuk pergi ke kantor. Karena malam ini ia harus bertemu dengan kliennya di kantor.

"Noona, nanti kalo di Daegu, jaga Jennie ya! Kalo ada yang godain Jennie, lapor ke aku ya" kata Jaemin pada Jisoo. Jisoo terkekeh mendengarnya.

"Ya gimana noona tau, kan noona harus jagain pasien lain juga" jawab Jisoo.

"Hah? Jagaian pasien? Gimana si? Aku ga paham!" Tanya Jaemin bingung dengan jawaban Jisoo.

Jisoo yang mendengar itu pun langsung sadar. Ia langsung mengerjapkan matanya dan berpikir untuk menjawab pertanyaan Jaemin.

"Ah itu -----"

"Ayo Na!" Kata Jennie memotong ucapan Jisoo. Jisoo tersenyum ketika melihat Jennie datang. Ia menghela nafas lega. Untung aja Jennie datang menyelamatkannya kali ini.

"Eoh? Uda selesai?" Tanya Jaemin dan Jennie hanya menganggukkan kepalanya.

"Kok lu akhir - akhir ini sering pake beanie si?" Tanya Jaemin yang melihat penampilan Jennie.

"Gaapa gue lagi suka aja" jawab Jennie sambil tersenyum kearahnya.

"Sana! Lekas berangkat! Inget ya, jam 10 uda ada di rumah! Kalian tau kan peraturan di negara ini?" Kata Jisoo pada mereka berdua.

"Ah ne, unni!" Jawab Jennie. Lalu ia memegang lengan Jaemin. "Unni kita barengkat dulu yaa! Pai - pai!" Pamitnya lalu menarik Jaemin keluar rumah.

Lalu mereka berjalan menuju ke halte. Saat di perjalanan, tangan mereka saling bertautan. Dan Jaemin tak henti - hentinya menggoda Jennie dan bersikap manis pada kekasinya tersebut.

'Gua ga akan lupain momen - momen saat bersama lu, Na' batin Jennie.










<><><><>








Saat ini mereka sedang dinner di restoran mewah. Jaemin ingin memanjakan Jennie saat ini. Jadi ia membawa Jennie ke tempat - tempat mewah yang ada di Seoul. Jennie sedari tadi gelisah dan mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

"Na, gua malu makan disini! Lu kok ga bilang dulu si kalo mau ngajak gua kesini" kata Jennie dengan kesal.

Ia kesal karena saat ini ia hanya menggunakan kaus putih polos dan jeans hitam serta beanie berwarna navy. Sedangkan di restoran ini banyak sekali orang - orang yang menggunakan pakaian mewah dan berjas. Ia jadi minder sendiri.

"Kenapa si?" Tanya Jaemin sambil menatap kearahnya.

"Kalo lu bilang mau kesini, gua gabakal pake baju kayak gini, tolol!" Ketus Jennie.

"Yauda kali, lu mau pake baju apapun itu ga masalah, lu masi tetep cantik kok!" Kata Jaemin dan Jennie hanya memutar kedua bola matanya.

"Nih pake dulu!" Jaemin menyerahkan celemek pada Jennie. Lalu Jennie menggunakannya.

Tak lama kemudian pelayan datang dan menyajikan pesanan mereka. Jennie tidak tau jika Jaemin akan pesan sebanyak ini. Ia yakin perutnya tidak akan muat untuk memakan sebanyak ini.

Dan tiba - tiba, perut Jennie terasa mual. Jennie langsung bergegas ke kamar mandi. Jaemin yang melihat itu pun mengikuti Jennie ke kamar mandi. Tapi ia hanya bisa menunggunya diluar. Ia khawatir dengan Jennie. Ia begitu cemas saat ini.

Dan tak lama kemudian, Jennie keluar dari kamar mandi. Ia terkejut ketika Jaemin sedang bersandar di dinding depan kamar mandi cewek.

"Lu kenapa? Sakit?" Tanya Jaemin dengan nada khawatir.

Everything Has Changed || NaJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang