Cleo Hartono, gadis berambut kecoklatan itu menatap fokus pada layar laptopnya yang menampilkan drama korea yang sedang hits saat ini. Sesekali tangannya mengambil kripik kentang yang ada di sebelah kanannya. Konsentrasi gadis itu sepenuhnya tercurah pada laptopnya. Tidak memedulikan layar ponselnya yang terus menerus berkedip sedari tadi.
Gadis itu hanyut dalam drama itu, posisinya bahkan tidak berubah sejak berjam-jam yang lalu. Sesekali ia akan menggigit bibirnya karena meleleh oleh adegan romantis. Kadang ia juga berdecak karena jalan cerita yang tidak sesuai dengan kemauannya. Kamar bernuansa hitam putih itu sengaja diredupkan pencahayaannya, untuk menambah kesan seperti menonton di home theater.
Kamar itu cukup luas, penataannya sederhana. Ada meja rias kecil, rak buku, dan kasur berukuran king size yang terletak ditengah-tengah ruangan. Rak buku itu dipenuhi novel dan buku-buku pelajaran. Ada tas sekolah tergeletak begitu saja di dekat rak buku. Dan seragam putih abu-abu tergantung di belakang pintu.
Kriet..
Suara decitan pintu kamarnya yang terbuka tidak dihiraukannya. Sama sekali tidak membuatnya merubah posisinya satu inchi pun. Seorang pria bertubuh jangkung dengan otot badan yang sempurna bersandar dibingkai pintu. Pria tersebut memakai sweater berwarna hitam dan celana jins biru pudar yang membalut apik kaki-kaki jenjangnya.
"Cleo." panggil pria itu pelan.
Pria itu berdecak dan melipat tangannya di depan dada ketika panggilannya tidak direespon sama sekali. "Cleo." ulangnya lagi dengan nada yang lebih tegas. Kali ini berhasil, gadis itu mengangkat tangannya membentuk angka satu "Tunggu-tunggu. Satu menit." ucapnya dengan suara yang agak parau akibat tidak ada air yang mengalir ke kerongkongannya dalam waktu yang lama
Pria tersebut menghembuskan nafas kesal kemudian berbalik keluar dari kamar itu. Gadis yang dipanggil Cleo itu tidak menyadari kepergian pria tadi dan masih sepenuhnya fokus kepada layar di hadapannya. Tidak seperti kata-katanya tadi, bahkan lima menit setelah kepergian laki-laki tersebut Cleo belum juga mengubah posisinya.
Sekitar sepuluh menit, tepatnya setelah episode yang ditontonnya habis barulah ia mengubah posisinya. Ia sudah menyelesaikan semua episode yang ada sampai saat ini dan episode berikutnya baru bisa ia nikmati besok. Cleo merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku akibat duduk dalam posisi lama. Setelah itu ia baru merasa kerongkongannys sangat kering dan perlu diisi air.
Tentu saja, Cleo belum mengkonsumsi apapun sejak kemarin malam dan sekarang hari sudah beranjak sore. Menyadari hal itu, ia segera keluar untuk mengambil air mineral. Ia mengambil ponsel berwarna hitam miliknya. Cleo mengernyit melihat pintu kamarnya yang terbuka, seingatnya ia sudah menutupnya kemarin. Tak mau mengambil pusing, ia berjalan keluar sambil mengecek notifikasi yang masuk di ponselnya. Banyak sekali notifikasi yang ada. Ia mengernyit melihat ada missed call sebanyak 15 kali dari pria itu.
Satu kesadaran menghampirinya, tadi lelaki itu memamanggilnya. Ia lupa akan hal itu karena terlalu fokus pada drama tadi. Walaupun tidak menoleh dan tidak fokus, ia mengenali suara pria yang memanggilnya tadi. Cleo menoleh ke kanan dan ke kiri melihat apartemen miliknya masih sama seperti kemarin tanpa ada barang yang berubah tempat.
Tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu sudah pulang.
Cleo mengernyit, kemana perginya lelaki itu?
Cleo membuka ponselnya mengetikan pesan singkat pada lelaki itu sambil berjalan menuju dispenser. Cleo mengambil gelas dan hendak mengisi air dari dispenser miliknya. Ia memencet tombol dan mengernyit saat air tidak keluar dari alat itu. Ia melongok ke bawah dan melihat bahwa galon yang terpasang di sana sudah kosong.
Cleo mendesah kesal, ia kehausan dan tidak ada air minum yang bisa dikonsumsinya sekarang karena keteledorannya. Ia membuka kulkas berharap menemukan minuman. Ia tersenyum senang melihat satu karton besar susu yang ada di sana. Akan tetapi ia langsung mendengus saat melihat tanggal kadarluarsanya yang sudah lewat satu minggu. Ia melihat ada botol jus jambu yang ternyata sudah kosong isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life (Completed✔️)
Romance[Book 1 of XOXO Series] "Mungkin, menikah denganmu itu merupakan keputusan paling benar yang pernah kuambil seumur hidupku. Jadi, kalaupun bisa mengulang kembali waktu, aku tetap akan memilih jalan yang sama. Karena aku tidak pernah menyesal, sedeti...