Sepulangnya mereka dari makan malam dengan orangtua Romeo, Cleo langsung menarik suaminya itu ke kamar mereka untuk menyelesaikan pembicaraan yang tertunda kemarin.
Cleo mendudukan Romeo ditepi kasur dan berdiri dihadapannya, "Now, explain. Aku mau full story cerita kalian. Aku benar-benar nggak paham dan aku butuh kejelasan yang sejelas-jelasnya." titah Cleo sambil berkacak pinggang.
Romeo menghela nafas, "Duduk, Cle. Sikapmu ini seakan-akan kamu memergoki aku selingkuh."
"Bisa jadi memang begitu, kan? Tergantung jawabanmu."
Romeo tampak tersinggung, tapi ia memutuskan mengalah. "Dulu Juliet pernah mengajukan penawaran percobaan pacaran selama sebulan. Waktu itu aku nggak terikat hubungan apa-apa, aku juga nggak lagi tertarik dengan siapapun. Juliet tahu kok dari awal aku nggak punya perasaaan lebih ke dia, jadi jangan bilang aku brengsek karena mau pacaran dengannya meskipun nggak suka sama dia." peringat Romeo diakhir kalimat seakan tahu apa yang ada di kepala istrinya itu.
Cleo meringis karena ia memang hampir saja mengatai suaminya itu brengsek, perempuan itu akhirnya hanya mengisyaratkan Romeo untuk melanjutkan ceritanya.
"Yasudah, satu bulan jalan, seperti pasangan pada umumnya. Dan hasilnya, nggak timbul perasaan lebih."
"Terus? Gimana ceritanya Juliet masih mengira kalian punya hubungan? Aku yakin kamu yang nggak tegas waktu mengakhiri hubungan kalian." serang Cleo langsung.
Romeo hendak membantah, tapi akhirnya membatalkan sanggahannya. Laki-laki itu memijat pangkal hidungnya, "Sekarang masuk akal kenapa dia masih berani sekali melakukan skinship ini-itu." gumam Romeo pelan yang membuat Cleo mendelik.
"Waktu satu bulan itu berakhir tepat pada waktu kamu telepon aku untuk minta tolong mengenai perjodohanmu itu. Malamnya aku berencana menemui Juliet, tapi aku bertemu dengannya di restoran. Waktu itu ia sedang bersama lelaki lain dan tampak seperti sedang kencan- Jangan dipotong dulu!" Romeo lagi-lagi memperingatkan ketika melihat Cleo hendak memotong penjelasannya.
"Aku nggak menyimpulkan sendiri. Aku mengajaknya berbicara, tapi ia bercerita katanya pria itu merupakan pria yang dijodohkan dengannya. Katanya pria itu cocok dengannya. Yasudah, I congratulate her and thats the last time aku mengobrol diluar pekerjaan dengan Juliet."
Cleo paham situasinya sekarang. "Oke, tapi seharusnya kamu tetap kasih kata-kata jelas dong. Supaya bener-bener clear gitu." omel Cleo walau sebenarnya mungkin saja ia akan melakukan hal yang sama dengan Romeo jika berada di posisinya.
"Aku nggak enak dong, Cle. Aku yang mutusin dong?" bela Romeo.
Cleo memutar bola matanya, "Tambah lama kamu kayaknya beneran tambah cerewet ya? Bisa membela diri juga sekarang ya, biasanya juga diem aja."
Romeo mendengus, tapi tidak bisa membantah. Ia juga menyadari bahwa akhir-akhir ini dirinya berubah lumayan banyak. Selama menikah, terutama dua bulan terakhir, yang mana Romeo banyak dirumah dan berinteraksi lebih sering dengan Cleo, mungkin membuatnya tertular sedikit kecerewetan gadis itu.
Cleo akhirnya duduk di sebelah Romeo, "Rom, kalau waktu itu aku nggak minta kamu buat bantu aku, apa mungkin kalian masih berpacaran sampai sekarang?"
"Mungkin saja, aku nggak berani mutusin duluan waktu itu." jawab Romeo santai.
Cleo memukul lengan suaminya keras, "Aku serius!"
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life (Completed✔️)
Roman d'amour[Book 1 of XOXO Series] "Mungkin, menikah denganmu itu merupakan keputusan paling benar yang pernah kuambil seumur hidupku. Jadi, kalaupun bisa mengulang kembali waktu, aku tetap akan memilih jalan yang sama. Karena aku tidak pernah menyesal, sedeti...