Tujuh - Pemotretan pertama

775 62 0
                                    

"Okey, it's a wrap!"

Cleo tersenyum dan ikut bertepuk tangan dengan kru yang ada untuk menandakan selesainya pemotretan hari ini. Sebenarnya bukan cuma Cleo seorang model yang dipakai hari ini, tapi kebetulan saja dirinya yang mendapatkan giliran style terakhir.

Cleo berjalan ke ruang ganti untuk mengganti bajunya. "Udah selesai?" tanya Tesha, salah satu model yang ikut dalam pemotretan hari ini.

"Iya, udah. Ini kita jadi makan bareng?" Cleo meraih tasnya, ia kemudian masuk ke balik tirai tempatnya berganti pakaian.

"Jadi. Kayla sama gue nggak ada plan apa-apa lagi habis ini. Ditawarin makan sama Kak Shinta, ya ngapain ditolak?" cetus Tesha sambil terkekeh.

"Ohya, Kayla kemana?" tanya Cleo menyadari absennya salah satu model hari ini.

Hari ini, mereka bertiga merupakan model yang dipakai dalam pemotretan hari ini. Kayla dan Tesha merupakan teman dari satu agensi modeling yang sama, tapi sama seperti Cleo, keduanya dikontak secara personal oleh online shop tersebut. Mereka berdua membantu banyak hari ini, mereka memberi masukan-masukan yang sangat berguna. Cleo sempat sangat awkward karena tidak tahu harus berpose seperti apa, tapi mereka membantu mengarahkan sedikit-sedikit pada awalnya sampai Cleo bisa rileks.

Tesha hendak menjawab ketika pintu ruang ganti terbuka bersamaan dengan Cleo yang menyibak tirai, "Hai guys! Udah selesai ganti semua, kan? Yuk udah ditunggu sama Kak Shinta" ucap Kayla ceria.

Mereka bertiga keluar dari ruang ganti dan menghampiri kru lain yang sedang membereskan peralatan. Mereka mengobrol sebentar sambil menunggu kru menyelesaikan pekerjaaannya. Setelah itu mereka bersama-sama pergi ke restoran Indonesia yang dekat dengan studio foto yang mereka pakai.

"Oke guys, thankyou buat kerja kalian hari ini. Semoga, first launch kita ini bisa sukses!" ucap Kak Shinta yang disambut tepuk tangan mereka semua. Kak Shinta merupakan pemilik dari online shop tersebut, dan juga leader dari project ini.

"Ini apa adanya dulu ya? Budget terbatas masih-an. Nanti kalau udah semakin gede, gue ajak kalian makannya di buffet hotel, oke?" tambah Kak Shinta yang disambut sorakan mereka semua. Mereka kemudian makan sambil mengobrol dengan santai.

"Eh, gue masih penasaran. Cle, lo beneran nggak pernah jadi model?" tanya Tesha disela-sela kegiatan mengunyah ayam bakar miliknya.

"Ya ngapain gue bohong. Serius, lah! Lo lupa gimana awkwardnya gue tadi? Coba kalian nggak ngarahin gue, bisa nangis saking bingungnya." cerocos Cleo yang disambut gelak tawa.

"Tapi sisanya lo nangkep arahan dengan cepat, Cle. Ekspresi lo juga bagus, nggak kaku sama sekali didepan kamera." puji sang fotografer yang diangguki mereka.

Karena project ini memang masih kecil-kecilan, kru yang dipakai juga masih muda. Kebanyakan dari mereka merupakan teman dari Kak Shinta yang bekerja sama dalam menggarap project ini. Oleh karena itu, mereka memang sepakat berbicara dengan santai untuk mengurangi kecanggungan.

"Thanks," ucap Cleo sambil tertawa "Gue suka foto memang, tapi sebatas foto biasa waktu traveling aja. Serius, gue cuma pernah difoto sama fotografer juga cuma .. waktu gue ulang tahun ke 17 kemarin aja."

"Yang di instagram mu kan? Itu kamu kelihatan luwes dan cantik banget, Cle. Makanya aku hire kamu." timpal Kak Shinta yang diangguki Cleo sambil tertawa.

"Tapi serius, pertama kali lihat lo tadi, gue speechless. Nggak lebay, face lo itu bisa dibilang face paling sempurna yang pernah gue lihat. Kalau istilah ahli bedah plastic korea nih, 'Golden Ratio'." Kayla menambahkan dengan serius.

For Life (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang