Tiga - How he treats her

1.1K 103 2
                                    

Cleo berdiri di depan gerbang sambil memainkan ponselnya. Ia sedang memesan taksi online karena Romeo mengajaknya makan siang bersama yang tentu saja di apartemen mereka. Jika kalian bertanya-tanya mengapa Romeo tidak menjemputnya? Jawabannya, karena Romeo sudah berada di daerah apartemen sehingga jika ia memutar lagi untuk menjemput Cleo di sekolahnya baginya sama sekali tidak efisien.

Cleo yang dari dulu sudah mengenal sahabatnya itu sudah biasa akan sikap cueknya itu. Ia tidak akan berharap dijemput ataupun diperlakukan manis, karena itu percuma. Hanya akan membuatnya sakit hati. Itu memang kekurangan Romeo dan Cleo menerimanya.

Cleo tersentak saat mendengar klakson dibunyikan di depannya. Cleo menaikan pandangan dan melihat Honda HR-V berhenti di depannya. Kaca mobil berwarna silver stone itu bergerak turun. Menampilkan Joe yang duduk di balik kemudi.

"Cle, nunggu siapa?" tanya Joe

"Ini pesen grab." jawab Cleo sambil menunjukan layar ponselnya.

"Sini nebeng gue aja. Daripada lo ngegrab."

Cleo mengangguk "Oke sip!"

Lumayan hemat ongkos, batinnya

Cleo naik ke mobil Joe. Joe tersenyum puas, memang sudah beberapa kalo Joe mengantarkan Cleo pulang. Tapi hari ini, setelah melihat Cleo yang sepertinya punya gebetan itu tapi masih mau diantar pulang memberi kepuasan tersendiri baginya. Cleo merasakan ponselnya bergetar, Cleo membukanya.

❤️
Dimana?

Cleo
Otw
Ak gk jadi naik grab
Dianter temen

❤️
Ok

Cleo membacanya kemudian memasukan kembali ponselnya ke saku roknya. Joe yang melihat itu segera membuka pembicaraan. "Apart?" Tanya Joe yang disambut anggukan oleh Cleo. "Gue baru tau kalau lo bisa makan segitu banyak."

"Haha. Gue emang jarang bisa makan banyak gitu. Kalau suka aja bisa banyak."

"Itu semua lasagna suka?"

"Nggak juga sih. Gue kalo makan memang pemilih banget."

"Wah susah dong kalo ngajak lo makan."

Cleo hanya tersenyum. Sadar Joe sudah mengeluarkan kode-kodenya. Cleo memilih diam saja daripada salah menjawab. Suasana tiba-tiba berubah jadi canggung. Cleo melirik Joe yang tiba-tiba memasang wajah serius sambil melirik gugup ke arahnya. Sadar kemana arah pembicaraan ini, Cleo langsung cepat-cepat mengubah topik

"Eh, Joe, habis menang lawan SMA Garuda, selanjutnya lawan siapa?"

"Oh. Sama SMA Merah Putih." jawab Joe tanpa menyembunyikan nada kecewanya. Joe sadar Cleo lagi-lagi dengan tegas menggagalkan kesempatannya untuk menyatakan perasaannya.

"Wah musuh bebuyutan lo dong!"

"Iya. Tapi masih banyakan sekolah kita kok menangnya."

Cleo terus mencecari Joe dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting. Joe sendiri berusaha mencari celah untuk mengembalikan ke topik semula namun selalu digagalkan Cleo. Tak lama kemudian mobil berwarna abu-abu tersebut berhenti di depan lobby apartemen Cleo.

"Thanks ya, Joe. Lo memang temen gue yang baik banget." ucap Cleo dengan senyum sopan. Menegaskan batas dalam hubungan mereka. Joe menyadari itu, ia hanya mengangguk kaku. Cleo turun dari mobil tersebut dan menangkap sosok Romeo yang berjalan di depan lobby apartemen dengan jaket bomber hitam dan topi hitam membawa paper bag berlogo toko es krim favoritnya. Suaminya itu menyadari kehadiran dirinya dan menatapnya balik sekilas.

Cleo hendak menghampirinya saat Joe tiba-tiba turun. Joe menghampiri Cleo dan menarik siku Cleo membuatnya menoleh. "Ini buku lo ketinggalan." ucap Joe sambil menyodorkan buku miliknya. Cleo mengambilnya setelah mengucapkan terimakasih. Ia kemudian berbalik kearah Romeo.

For Life (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang