"Ngapain kamu tadi disana?"
Romeo menoleh, melihat Cleo yang berdiri dipintu apartemen sambil berkacak pinggang. Istrinya itu bahkan belum melepas sepatunya dan sudah mulai melancarkan protesnya.
Romeo menghela nafas, "Masuk dulu."
Cleo menurutinya, ia melepaskan sepatunya dengan cepat lalu menghampiri suaminya yang sedang menuangkan minuman digelas. "Kamu ngapain dateng ke kelasku? Ngomong apa sama guruku?"
"Minum?" tanyanya sambil beranjak ke kabinet untuk mengambil gelas untuk Cleo.
"Rom, aku serius! Aku nggak mau ngulang pertanyaan buat yang ketiga kalinya ya!" protesnya keras. Tapi tangannya terulur untuk meminum air dari gelas Romeo.
"Nggak ngapa-ngapain."
"Kamu pikir aku percaya? Kamu ngomong apa sama guruku?"
"Nggak tau. Kamu lihat sendiri kan, yang ngomong Jeremy bukan aku."
"Nggak usah alesan. Aku sudah bilang, kan? Aku nggak mau dibantu. Aku mau usaha dengan kerja kerasku sendiri."
"Iya, sudah."
Cleo mengacak rambut suaminya itu kesal, gadis itu merasakan beberapa helai rambut suaminya ikut tertarik, "Ya terus yang tadi itu ngapain?!"
"Cle!" Romeo menjauh dari jangkauan tangan istrinya, menatap tajam gadis itu. Tapi Cleo pun menatap tajam balik suaminya.
Romeo menghela nafas, berusaha mengumpulkan kembali ketenangannya. "Aku bilang nggak tahu, ya nggak tahu."
Cleo melengos, tangannya terulur cepat mengambil ponselnya, menghubungi Jeremy mungkin akan lebih mudah karena suaminya itu tidak menunjukan tanda-tanda akan berbicara.
Tanpa menunggu lama, terdengar suara di seberang sana, "Halo?"
"Jer?"
"Kenapa, Cle?"
"Lo ngomong apa tadi ke guru gue?"
"Oh, Romeo mau minta pendapat buat aktingnya, minta guru itu buat ngecek gitu. Buat filmnya nanti kan Romeo jadi announcer. Jadi, minta tips gitu."
Cleo menggigit bibir, merasa bersalah juga sudah berbuat anarkis pada suaminya, "Oh.."
"Yang kayak gini juga harus lapor, Cle? Gue kira selama setengah tahun lebih lo nikah, lo masih sama nggak pedulinya sama kerjaan Romeo. Tapi ternyata, salah ya?" Cleo menangkap nada ejekan disana.
"Nggak, nggak gitu. Gue mikirnya..., aduh nggak tau lah. Romeo nih, ditanyain dari tadi jawabnya nggak tau, jawab mau minta tips kan beres. Ribet!" Cleo menatap sebal ke arah Romeo.
Romeo diam saja. Minta tips? Dirinya bahkan baru mengetahui hal ini, bagaimana bisa dia menjawab pertanyaan Cleo tadi?
"Mikir apa? Sengaja nyamperin lo? Kan emang, makanya dia nggak mau jawab, gengsi kali," Jeremy tertawa, Cleo mendelik ke arah Romeo.
"Hah? Tadi kata lo minta tips? Yang bener yang mana?" semburnya galak. Mendengarnya, Romeo jadi was-was tentang apa yang dikatakan Jeremy tadi.
"Tadi lo tanya gue ngomong apa ke guru lo, bukan gue ngapain kesana, kan?"
"Sumpah, ribet ya ngomong sama lo! Yaudah, kenapa lo sama Romeo nyamperin?"
"Romeo kangen, sudah ya, gue lagi sibuk. Gue tutup, bye!"
Cleo mengernyit, menatap ke arah Romeo heran. Binar kekesalan di matanya lenyap sudah. Ia menaikkan tangannya hendak mengecek suhu tubuh Romeo, tapi Romeo langsung memundurkan wajahnya, menghindar secara insting. Romeo masih was-was setelah dijambak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life (Completed✔️)
Dragoste[Book 1 of XOXO Series] "Mungkin, menikah denganmu itu merupakan keputusan paling benar yang pernah kuambil seumur hidupku. Jadi, kalaupun bisa mengulang kembali waktu, aku tetap akan memilih jalan yang sama. Karena aku tidak pernah menyesal, sedeti...