Part 17 [S2] : Emptiness or Marriage

196 22 9
                                    

Happy reading 🎉❤️
.
.
.
#####

Tiga hari kemudian...

Hembusan angin yang begitu kencang,awan tebal yang diambil dari penguapan air laut mulai menurunkan tetesan air secara perlahan. Air yang menetes itu membuat seorang wanita yang tengah berdiri di balkon vilanya hanya diam,membiarkan tetesan air itu mengguyur seluruh tubuhnya.

Angin kencang itu ia biarkan menghembus surai panjangnya yang terurai,hatinya kecewa dan juga rapuh. Berpura-pura kuat memang andalannya tapi tak bisa menutup beban yang harus ia pikul,semua terasa menyakitkan.

Satu per satunya berubah menjadi pengkhianat yang rela melakukan apapun untuk membunuhnya,seakan tak ada yang menginginkan dirinya.

salahkah jika ia dilahirkan di dunia ini?

Tetesan air juga membasahi kendi berwarna putih dengan hiasan keramik,membuatnya hanya menatapnya sembari menangis bersamaan dengan turunnya air hujan itu. ia mengingat semua kebaikan orang itu,kasih sayang nya,dan kepedulian yang berlebihan untuknya.

'jangan pernah berani menyentuh adikku kau tidak mau mati.'

'oppa akan menuruti apapun perkataanmu,jadi jangan menangis ya. Ayo kita beli ice cream kesukaanmu.'

Badannya bergetar,ingatan itu menusuk pikirannya. Rasa rela tak rela membuatnya tak bisa melupakan pria itu-Kim Seokjin.

'pergilah,oppa yang akan mengatakannya pada eomma kalau oppa yang memecahkan vas kesayangan eomma.'

Tidak bisa. Ingatan itu terus terlintas yang membuatnya semakin membenci pria itu,kalau saja pria itu tidak merencanakan semua itu mungkin ia masih bisa tertawa bersamanya.

Y/n hanya bisa menangis dengan emosi yang selalu terpancar di dalam dirimu,dendam yang kamu rasakan semakin membesar. Rencana yang kamu susun malah hancur berantakan,salah satu keluargamu berkhianat dan berusaha membunuhmu.

Kamu jatuh berlutut membiarkan wajahmu terkenak derasnya air hujan yang membasahi wajahmu. Mata itu terpejam membiarkan semuanya sampai air itu tidak menetes yang membuatmu membuka matamu.

"apa yang kau lakukan?"tanya Taehyung yang memayungimu dari atas sana dengan Jimin di sampingnya sembari memegangi payung.Kamu tak menjawab dan memilih menatap lurus kedepan,Taehyung yang melihat itu pun langsung membuka jaketnya dengan Jimin yang memayunginya.

Pria itu membalutmu dengan jaket tebalnya dan membantumu berdiri,memelukmu yang sama sekali tidak menggubris karena pandangan kosong mulai menguasaimu.

"ayo masuk,kau bisa sakit kalau terus-terusan disini. Hangatkan tubuhmu lalu istirahat,"ucap Taehyung yang kemudian mencium keningmu dan membawamu kedalam dengan payung yang diberikan oleh Jimin.

Jimin menatap kendi itu lalu mengambilnya,ia menghela nafas. Kepergian sang kakak malah membuat Y/n seakan tidak rela ia mati ditangan orang lain,kemudian ia menyusul Taehyung ke dalam. Ia meletakkan kendi itu di salah satu nakas dengan sebuah bingkai foto ayah ibunya yang terpajang besar disana.

Ia hanya tersenyum simpul kemudian meninggalkan tempat itu untuk menghangatkan dirinya di ruang tengah. Kamu yang tadi berada di rangkulan Taehyung kini sudah berada di pelukan Soobin yang memang sedang berada di ruang tengah bersama yang lain.

Jisung datang dengan membawa susu coklat panas yang di perintahkan Taehyung untuk diberikan kepadamu. Kamu meminumnya sedikit dengan bantuan Soobin di sampingmu kemudian menyandarkan kembali kepalamu di bahu pria itu.

Our Queen {Bts x Txt imagine} ~ [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang