Part 4 [S1] : Broke up

559 64 10
                                    

Happy reading 🎉❤️
.
.
.
#####

"WOOJIN!!! HENTIKANN!!"

"AKU MOHON...hiksss..."

"Argh.....Sa.Kit."

"Hiks...hiks...apa yang sudah kau lakukan padaku?"

"JANGAN..."Y/n berteriak begitu dirinya terbangun dengan keringat yang sudah membasahi seluruh wajahnya,jantungnya berdetak sanga kencang. Sesak didadanya tak bisa ia pungkiri,memori itu-memori yang kembali hadir di dalam ingatannya.

Suara pintu membuatnya menoleh,Soobin dengan wajah pucat pastinya langsung menghampiri dan memeluk kekasihnya.

"Kau baik-baik saja?"tanyanya yang begitu panik ketika mendengar suara teriakan dari kamar Y/n. Y/n hanya mengangguk pelan dan menenggelamkan wajahnya di pelukan Soobin."aku disini,jangan takut...aku akan melindungi mu,"ucapnya dengan lembut yang selalu membuat hatimu menghangat.

Soobin melepas pelukan itu kemudian menangkup wajahmu,"aku senang kau sudah sadar."

"Aku sudah tidur berapa lama?"

"3 hari dan itu sukses membuat para kakakmu menghabisi Woojin selama kau tidur."

"Woojin? Ap yang mereka lakukan padanya?"

Soobin mengendikkan bahu,"aku sama sekali tidak tahu. Tapi Yeonjun hyung melihatnya secara tidak sengaja saat melewati markas kakakmu."

Kamu terdiam begitu Soobin menceritakan bagaimana para kakakmu menghabisi Woojin yang memiliki latar belakang yang sedikit kejam-tidak,bahkan pemuda itu tak patut di sebuah sebagai manusia,ia lebih cocok dengan sebutan iblis. Soobin kembali menatapmu,"ada apa?"

"Anni,aku hanya sedikit menetralkan pikiranku saja...."

Ponsel Soobin tampak berdering yang membuat pemuda itu langsung mengangkatnya. Awalnya baik-baik saja,namun kamu bisa mendengar nada bicara Soobin yang mulai meninggi. Ketika pemuda itu kembali masuk,kamu pura-pura tak mengetahuinya.

"Sepertinya aku harus pulang dulu,besok aku akan kemari lagi untuk menjenguk mu. Pastikan kau meminum obatmu dan beristirahat ya."Soobin mengambil tas basketnya kemudian mencium keningmu sebelum akhirnya ia menghilang dari balik pintu.

Tak lama,suara pintu kembali terbuka dengan wujud Jimin dan Taehyung yang membuatmu tersenyum. Keduanya menghampirimu dengan Jimin yang menduduki tepi ranjang dan Taehyung yang berdiri di samping Jimin.

"Bagaimana keadaan mu sekarang?"tanyanya dengan lembut begitu ia meraih tanganmu.

"Sedikit membaik."

"Bagus,setidaknya melihatmu sudah sadar itu sudah termasuk kebahagiaan oppa."Jimin tersenyum kembali sembari mengusap lembut suraimu mengingat Jimin memang selalu mengusap suraimu dengan alasan karena rambutmu lembut jika disentuh.

"Y/n,"panggil Taehyung yang kemudian berganti posisi dengan Jimin,pemuda itu memegang tanganmu tak kalah lembut.

"Ada banyak hal yang nantinya ingin kami tanyakan kepadamu terkait Woojin,"ucap Taehyung yang membuatmu terdiam. Kamu sama sekali tak ingin membuka atau membongkar masa lalu mu yang terseimbang begitu rapat.

"Aku sama sekali tak ingin membahasnya oppa."

"Bukan begitu."Taehyung menatap Jimin yang kemudian diberi anggukan oleh pemuda bertubuh mungil itu,"kami sudah tau semuanya."

Kamu menatap manik Jimin dan Taehyung untuk mencari sedikit kebohongan yang terselip,namun tak ada. Kamu menelan saliva mu dengan tangan gemetar,membuat Taehyung langsung panik. Jimin menempelkan tangannya ke tangan yang digenggam Taehyung kemudian menatapmu,"jangan takut. Kau tidka sendirian,jika mereka mengancam mu berarti sama saja mengibarkan bendera kematian kepada keluarga ini."

Our Queen {Bts x Txt imagine} ~ [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang