Our Queen {Bts x Txt imagine} ~ [COMPLETED]✔️

Epilogue S1 & S2

Happy reading 🎉❤️
.
.
.
#####

15 tahun kemudian

[Seoul,16.00 kst]

"Eomma!!"teriak Saebin sembari melambaikan tangannya dari tepi pantai dengan senyuman manisnya yang khas. Ia berlari begitu melihatmu yang baru saja sampai disana, lalu memelukmu.

"Kau merindukan eomma ya?"

"Tentu saja, ini sudah masuk minggu ke-2 eomma tidak dirumah karena urusan di Jepang."

Kamu mencolek hidung perempuan bermata coklat terang itu,"kau juga sibuk. Hampir tiap hari tidak ada dirumah karena pemotretan yang kau lakukan di agensi."

Ia terkekeh kemudian memelukmu erat,"aku benar benar merindukan eomma. Oh iya,,dimana Juna?"

Saebin mencari keberadaan adiknya yang tidak bersamamu saat tiba tadi.

"Hey bodoh,"panggil Juna yang sudah memakai pakaian santainya sembari berkacak pinggang yang membuat Saebin langsung menghampirinya dan menjitaknya kuat.

"Aku ini noona mu, kenapa suka sekali memanggilku bodoh. Kau bahkan lebih bodoh dari dugaanku."

Kamu hanya tersenyum tipis melihat kedekatan dua kakak beradik yang berjarak 2 tahun itu. Melihat mereka berdua merupakan suatu hiburan untukmu kala lelah bekerja,terutama saat mereka bertengkar karena anak keduamu yang selalu memanggil Saebin dengan sebutan bodoh atau tanpa adanya embel embel noona seperti kakak beradik yang lain.

"Y/n?"

Kamu menoleh kala seseorang yang tak asing memanggilmu, kamu tersenyum dan memeluknya dengan pelukan yang hangat.

"Kapan kau kembali?"tanya Aera yang tengah menggendong anak keduanya.

"Beberapa menit yang lalu, aku kemari karena Jisung bilang kalian sedang melakukan piknik bersama di sini. Bagaimana kabarmu?"

"Baik.."

"kau tidak menanyakan kami?"celetuk Hyura yang baru saja menghampirimu bersama Hana dan Baemi,membuatmu langsung memeluk mereka bertiga secara bergantian.

"bagaimana kabar kalian?"

"tentu saja baik."~Hyura

"lancar seperti biasa."~Hana

"baik,,"~Baemi

"kau menanyakan kabar kami,bagaimana dengan kabarmu,nyonya besar Choi Y/n?"tanya Hana yang mengundang tawaan dari para ibu-ibu itu.

kamu hanya menjawab singkat dan mereka membawamu ke tempat para suami yang tengah bermain kartu uno di sebuah gazebo.

Soobin yang menyadari adanya dirimu,langsung melesat memelukmu karena ia merindukanmu yang baru saja menyelesaikan urusan keluarga di Jepang.

Terlihat dari pelukan kalau pria itu sangat merindukanmu,kamu membalasnya dengan pelukan yang tak kalah hangat.

"kenapa tak menghubungiku?"tanyanya saat melepaskan pelukan itu dan membawakan tasmu.

"aku ingin memberimu dan anak-anak kejutan,tapi Jisung bilang kalian sedang piknik bersama disini. Jadi,aku memutuskan kemari bersama Juna sekalian melihat Saebin."

"kau tak ingin melihatku?"

Kamu hanya tersenyum dan mencolek hidung mancung pria itu,"kau itu orang pertama yang aku rindukan."

Terlihat Soobin memberimu tatapan nakal dan membisikkan sesuatu di telingamu,"rindu melakukan hal panas bersamaku atau rindu saat aku menyentuh inci kulitmu."

"Ya!! Disini banyak orang,jangan macam-macam,"ucapmu sembari memukul pelan dada pria itu lalu merangkulmu dengan meletakkan kepalamu di bahunya.

Terlihat Saebin dan beberapa temannya tengah bermain pasir di lautan itu tanpa menanggung beban apapun.

Ia terlihat dingin di luar tapi perempuan kecilmu itu memiliki hati yang hangat seperti ayahnya,berbeda dengan Juna yang setaip saat bisa marah atau memukul siapa saja yang menyinggung perasaannya,,-persis seperti sifatmu hanya sedikit murah hati saja.

"bagaimana dengan jadwal dan sekolah Saebin belakangan ini?"tanyamu yang masih berada di bahu Soobin sembari memainkan tali hoodienya.

"tidak ada masalah,terkadang dia kelelahan karena terlalu banyak jadwal atau tugas. Belum lagi ia harus mengurus hubungan rumitnya dengan Wonwoo dan Seokmin,"jelas Soobin sembari memainkan surai hitammu,kamu mengangguk.

Membiarkan anak-anakmu menyelesaikan masalah mereka tanpa ada campur tangan dari mu merupakan ajaranmu kepada mereka,kecuali masalah itu besar. Kalau hanya masalah percintaan monyet atau masalah yang mereka buat sendiri,kamu akan membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri.

15 tahun berlalu,kamu bahkan tidak pernah berpikir semua ini akan terjadi. Setelah susah payah melahirkan Juna di rumah sakit Jepang,Soobin pun membujukmu untuk pindah ke Seoul dan membesarkan Juna.

Saebin dan Ryumin yang saat itu mau memasuki playground harus disana bersama Nami sampai kamu menjemput keduanya kala mereka mau memasuki jenjang smp.

Saebin tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik dengan perawakan yang hampir mirip dengan ayahnya,berbeda dengan Juna yang mirip denganmu. Keduanya sama-sama memasuki sebuah agensi dengan Saebin yang berprofesi sebagai model dan Juna merupakan seorang actor.

Tak hanya itu,anak anak mereka yang lain juga tumbuh besar dengan perawakan yang hampir mirip dengan orang tua mereka. beberapa dari mereka adalah seorang model di agensi yang sama dengan Saebin,lalu beberapa nya merupakan atlet dan profesi lainnya.

Setelah melahirkan Juna,kamu dan yang lain memutuskan untuk berhenti melakukan pekerjaan itu dengan dirimu yang mendapat perawatan full. Hyura kini menjadi guru seni di Sopa,Baemi yang mengurus sebuah butik kecil di tepian kota Daegu,lalu Hana yang menjadi seorang guru tari di Hanlim dan Aera yang sedang cuti dari jabatannya sebagai manager di agensi yang kamu dirikan.

Semua terasa berlalu begitu cepat,membuatmu terkadang muak jika mengingatnya lagi. Terlebih lagi,kamu memilih memutuskan membagi semua warisan keluargamu kepada beberapa kakakmu yang sudah pindah keluar negeri.

Tapi,kehidupa yang kamu lalui bahkan tak bisa kamu prediksi akan terjadi juga kepada salah satu anakmu. Kamu masih tetap hati-hati karena masih banyak rumor tentang keluarga Shin dan Park yang memiliki dendam denganmu.

Shin? Iya Shin,kamu bahkan tak mengira kalau Ryujin memiliki anak yang sekarang berada di Seoul. Begitupun dengan anak Jinyoung yang rumornya ia pernah menjalin hubungan dengan salah satu anak kembar Taehyun.

Yang berarti,musuh di luar keluargamu akan semakin banyak dan berbahaya kalau kamu tidak berhati-hati.

Our Queen : {TXT x BTS Imagine}

END