Prolog

1.3K 88 6
                                    

"Jaehyun pulang sekarang!!! Papa jatuh sakit...." ibunya menelpon dari Seoul ketika dia masih tidur. Dilihatnya jam di dinding masih pukul 3 pagi. Dia sedang berada di Milan saat ini. Entah jam berapa tadi dia pulang ke flatnya. Kepalanya terasa pusing tak tahu berapa banyak yang dia minum saat di club tadi. Dilihat disampingnya seorang wanita kaukasian sedang tidur dengan lelap di bawah selimut tanpa sehelai benangpun. Sepertinya mereka bertemu di club.

"I am sorry mom,what did you say..?"

"Papamu kena serangan jantung nak. Sekarang sedang koma. Kamu harus pulang ke Seoul..."ucap ibunya sambil menangis. Kali ini dia benar benar bangun dari tidurnya. This is not gonna happen. Ini yang selalu ditakutkannya. Menjadi seorang anak tunggal dan penerus dari salah satu kerajaan properti terbesar di Korea adalah hal yang paling dibenci oleh seorang petualang seperti dirinya.

"Okay, Mama tenang ya..jangan menangis. Aku pulang sekarang." Ucapnya kemudian menutup panggilan itu. Diapun langsung mencari tiket pesawat terpagi menuju incheon dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
*****

Setelah 15 jam perjalanan dari Italia akhirnya dia menginjakkan kakinya kembali di tempat yang sudah ia tinggalkan selama 6 bulan dan berkelana ke berbagai negara di Eropa.

"Tuan Jaehyun...saya Shim Jaehan asisten ayah anda." Seorang lelaki tinggi memperkenalkan dirinya saat dia keluar dari pintu kedatangan.

"Jung Jaehyun, panggil Jaehyun saja tidak usah Tuan segala.." lelaki itu hanya tersenyum kemudian berjalan mendahului Jaehyun menuju mobil jemputan yang sudah berhenti di depan mereka.

"Tuan Jaehyun sudah sampai dengan selamat Nyonya, sekarang kami sedang menuju rumah..." terdengar suara Jaehan di sampingnya yang sedang menelpon sang Ibu.

"Bilang ke mama kita langsung ke rumah sakit." Jaehyun memotong pembicaraan lelaki itu.

"Tapi Tuan..." Jaehan langsung menurut ketika Jaehyun memberi tatapan yang mengintimidasi.

"Baik tuan. Ehh...Nyonya, kata Tuan Jaehyun beliau akan ke rumah sakit sekarang...." setelah beberapa menit mereka berbicara telpon pun ditutup.

Jaehyun sangat lelah saat ini. Kepalanya masih pusing karena sisa mabuk-mabukannya 2 hari yang lalu di tambah harus naik pesawat selama 15 jam jadi dia memilih tidur sepanjang perjalanan menuju rumah sakit.

"Kita sudah sampai Tuan..." Jaehyun pun membuka matanya dan meregangkan otot-ototnya kemudian turun dari mobil. Mereka langsung menuju ke lantai VIP dimana ayahnya dirawat.

"Jaehyun ah....." ibunya langsung memeluknya sambil menangis ketika dia memasuki ruang rawat itu. Dilihat rupa ayahnya yang terlihat tidak berdaya dengan mesin jantung dan alat bantu pernapasan disamping kiri dan kanannya.

Disitu juga ada tim dokter yang sepertinya baru saja memeriksa keadaan Ayah.

Kalau boleh jujur, hubungan Jaehyun dan ayahnya tidak begitu dekat. Beliau selalu memaksa Jaehyun untuk menjadi penerusnya sejak dia masih kecil. Sampai kuliahpun dia disekolahkan sesuai dengan keinginan ayahnya. Hingga akhirnya dia menemukan passionnya di dunia fotografi saat tahun terakhir kuliah di Manajemen Bisnis. Setelah lulus,ayahnya ingin dia langsung bekerja di perusahaan mereka tetapi dia menolak dan pergi dari rumah kemudian bekerja sebagai seorang fotografer. Dan selama 7 tahun yang selalu mendukungnya hanyalah ibunya.
*****

"Jaehyun kenalkan ini dokter Kim Jaeseok, Direktur rumah sakit ini sekaligus ketua Tim dokter ayahmu." Akupun menjabat tangan dokter itu.

"Apa kabar Jaehyun... kamu pasti sudah lupa sama Om ya?" Jaehyun hanya tersenyum sambil menjabat tangan orang itu.

"Maafkan saya Om...." dia merasa tidak enak.

"Tidak apa apa. Dulu kamu masih kecil jadi sangat mungkin tidak mengingat Saya." Jaehyun pun mengangguk kemudian melepaskan genggaman mereka.

"Oh ya kenalkan ini dokter Kim Jiho,residen disini. Sekarang dia sedang melanjutkan kuliah spesialis jantung,sekaligus putri Om.." Jaehyun sudah mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang bernama Jiho itu. Cantik.

"Kim Jiho...."ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Tidak ada senyuman disana.

"Jung Jaehyun...." wait. Muka gadis ini tidak asing.... sepertinya dia pernah melihatnya tapi lupa dimana.

Jaehyun masih terus menatap Jiho sampai akhirnya gadis itu melepaskan duluan genggaman mereka.

Setelah itu,dia dikenalkan dengan 5 anggota tim lainnya. Mata Jaehyun masih diarahkan ke gadis bernama Jiho itu. Dia masih berusaha mengingat dimana mereka bertemu. Dilihatnya gadis itu keluar untuk menerima panggilan. Beberapa menit kemudian dia masuk lagi dan berdiri disamping ayahnya.

Ibu Jaehyun kemudian menarik Ayah Jiho agar menjauh dari mereka dan membisikkan sesuatu. Setelah mengangguk,Ayah Jiho menyuruh anggota tim-nya untuk keluar kecuali Jiho.

"Karena kalian berdua sudah disini bagaimana kalau kita bicarakan langsung saja,setuju Dokter Kim?" Ucap ibu Jaehyun setelah pintu sudah ditutup kembali. Jaehyun dan Jiho terlihat kebingungan.

"Saya tidak masalah..." jawab ayah Jiho kemudian menarik putrinya untuk duduk di sofa di ruangan itu.

"Mama ada berita penting untuk kalian berdua." Ada jeda sebentar.
"Sebenarnya hal ini ingin kami bicarakan nanti malam tapi karena kalian sudah disini kenapa tidak sekarang saja." Mereka masih menunggu.
"Kami sudah sepakat untuk menjodohkan kalian..." kedua orang itu sudah ingin protes tapi ibu Jaehyun sudah melanjutkan lagi.

"Ini wasiat terakhir ayahmu sebelum beliau hilang kesadaran Jaehyun. Dia ingin kamu menikah secepatnya dan gadis itu adalah Jiho,anak dari teman ayahmu." Mereka sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Jiho terduduk lemah disamping ayahnya. Sedangkan Jaehyun hanya menatap kosong ke arah ibunya sambil masih mencoba mengingat sosok gadis yang dijodohkan dengannya ini.

Ahhh aku ingat sekarang!!!! Paris!!!!! Teriaknya dalam hati.

☆☆☆

Hi guys aku balik lagi dengan cerita Jaeho. Kemarin sempat bikin juga tapi idenya gak berkembang akhirnya aku mutusin buat unpublish dulu. Ternyata cerita tentang remaja bukan keahlianku heheheh.

Semoga suka ya.... ini pure hasil pemikiran aku sendiri. karena selalu membayangkan Jaehyun pasti keren kalo jadi fotografer.

My Lovely J. [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang