Jiho's PoV
Aku akhirnya tidak dapat menahan ketawa saat melihat Jaehyun menutup matanya.
"Oppa, You are so cute" ucapku disela tawaku yang masih belum hilang. Dia hanya tersenyum malu.
I swear to God,he's more attractive when he smile like this.Aku masih menangkup pipinya. Kali ini dengan kedua tanganku. Kukecup lembut bibirnya.
"I love you." That's it. I said it first. Kami belum melepaskan pandangan. Kemudian dia menangkup pipiku dan menciumku balik. Kali ini lebih lama. Bibir kami masih berpagut dengan gairah yang sama. Aku sudah tertidur di sofa miliknya dan dia sudah berada diatasku. Akupun melingkarkan kedua tangan di lehernya masih ingin merasakan bibirnya lebih lama.
"Jiho..." akhirnya dia yang melepaskan ciuman kami. Dia menyeka bibirku yang basah dan sedikit bengkak karena keganasannya tadi.
"I want you..." ucapnya sambil berbisik di telingaku kemudian mengecup pelan ujungnya yang membuat semua bulu di tubuhku berdiri.
Dia masih memandangku meminta persetujuan. Akupun mengangguk. Kulihat ada senyum di bibirnya kemudian dia menggendongku masuk ke dalam kamarnya.
*****Aku membuka mataku dan melihat lelaki yang tertidur pulas di depanku.
"Oppa..." bisikku sambil mengelus wajahnya yang terlihat seperti anak kecil yang polos dengan rambutnya yang turun menutupi sebagian matanya. Sangat berbeda dengan Jaehyun yang tadi malam. Mengingat itu pipiku terasa panas.
"Oppa, bangun. Sebentar lagi kamu harus berangkat." Kali ini aku menepuk pipinya pelan. Bukannya bangun dia malah menarik dan memelukku semakin erat.
"Just 5 minutes, okay?" Aku hanya bisa pasrah. Aku juga masih belum ingin berpisah dengannya.
Drrt....drrt.....
"Oppa, ada telepon. Coba diangkat siapa tau penting." Dia menggeleng masih sambil menutup matanya. Akhirnya aku bangun. Sadar aku tidak memakai apapun dibalik selimut kuarahkan pandangan ke bawah dan kulihat kaos yang dipake Jaehyun semalam tergeletak di lantai di samping tempat tidur.
Kuambil baju itu dan memakainya karena sudah tidak sempat mencari bajuku yang entah sudah berada dimana. Setelah itu,aku berjalan ke arah meja kerja lelaki itu untuk menerima panggilan yang ternyata dari Jaehan,asistennya."Hyung, kenapa baru diangkat. Aku sudah menuju apartemenmu sekarang." Terdengar suara tinggi mungkin karena jengkel setelah tiga kali di telepon, panggilan itu baru diangkat.
"Yoboseyo, Jaehan ssi. Maaf ini aku Jiho. Aku sudah membangunkan dia,tapi orangnya masih ngeyel" jawabku sambil berjalan ke arah tempat tidur dan ternyata lelaki itu sudah bangun dan sedang duduk bersandar disana.
"Yoboseyo, Jiho ssi, maaf aku pikir Jaehyun hyung yang mengangkat tadi. Aku sebentar lagi sampai apartemen. Tolong sampaikan padanya agar segera bersiap. Karena 2 jam lagi kami harus berangkat."
"Baiklah, Jaehan ssi. Sampai jumpa." Ucapku kemudian menutup panggilannya.
Jaehyun meraih tanganku kemudian menarikku ke atas pangkuannya.
"You look hot with that t-shirt babe..." bisiknya sambil memelukku dari belakang. Aku bisa merasakan sesuatu yang keras dibawah bokongku. Gosh, this is not good.
Akhirnya aku berdiri sambil mengatur debar jantungku yang tidak beraturan karena adegan pelukan tadi benar-benar berbahaya.
"Ayo bangun... sebentar lagi Jaehan sampai." Aku berbalik kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan memakai kembali pakaianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely J. [ON HOLD]
Fanfictionperjodohan tidak pernah ada dalam kamus seorang Jiho. dia yang selalu berkata untuk tidak pernah menikah seumur hidup dipaksa orangtuanya untuk menerima perjodohan dengan anak kawan lama mereka yang merupakan pewaris sebuah perusahaan properti di Ko...