#Eleven

436 52 13
                                    

Jiho masih terus memikirkan ciuman Jaehyun semalam. Dia tidak menyangka lelaki itu berani menciumnya dan anehnya dia tidak menolak malah menikmati ciuman itu. Dia akui dia mulai menyukai Jaehyun hanya saja dia berpikir apakah mereka tidak terlalu cepat? Biasanya orang akan memulai dengan ciuman pipi atau kening ini bibirnya yang langsung disambar. Sepertinya Jiho harus mulai menjaga jarak dengan Jaehyun kalau dia tidak mau jatuh lagi ke dalam pesona lelaki itu. Tapi apakah itu memungkinkan? Rasanya akan sulit.

Jiho sudah masuk ke dalam ruangan icu untuk melihat kondisi Heejin, pasien remajanya yang colapse tadi.Dia masih belum sadar tapi untungnya operasi tadi berjalan lancar. Heejin adalah anak yang periang. Saking seringnya dia keluar masuk rumah sakit dia sudah sangat dekat dengan mereka,dokter dan perawat yang merawatnya. Jiho berharap Heejin bisa segera mendapatkan donor yang cocok.

"Jiho ya..." dia berbalik dan melihat Seonho sedang berjalan ke arahnya.

"Anyeong oppa!!!" Ucapnya sambil melambaikan tangannya.

"Kamu belum pulang?" Jiho menggeleng. Dia kangen sekali dengan kakak laki-lakinya itu. Walaupun mereka satu rumah sakit tetap saja tidak bisa sering bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Sebentar lagi. Aku masih harus terus mengecek keadaan Heejin." Kakaknya mengangguk.

"Oppa?? Nggak pulang?"

"Belum. Masih ada operasi sebentar sekitar dua jam lagi." Jawabnya sambil melihat jam ditangannya.

"Terus sekarang mau kemana?"

"Ke ruangan Jiyeon. Kami akan makan bersama." Ruangan Jiyeon onnie memang berada di lantai yang sama dengan Jiho.

"Jam 2 pagi baru makan malam?" Ucapnya yang hanya dibalas senyum oleh Seonho.

"Hei tidak usah kaget... bukannya memang kita selalu seperti itu?"

"Hahahha iya sih... ya udah sana udah ditungguin pasti. Aku langsung ke ruanganku. bye..."ucapnya kemudian memeluk kakaknya cepat.

"Kamu nggak ikut aja?" Teriak Seonho ketika Jiho mulai berjalan menjauh.

"Nggak!!! Nanti ganggu... salam aja buat Jiyeon onnie" ucapnya sambil berjalan mundur.
*****

Sudah jam 3 pagi tapi Jaehyun masih belum bisa tidur. Padahal sebentar dia harus ke kantor dan akan ada rapat direksi jam 10 pagi. Jaehyun masih belum percaya dengan aksinya tadi mencium Jiho tepat dibibirnya. Dia sudah gila. Bagaimana kalau gadis itu malah menjauhinya? Dia sebenarnya ingin mencium kening Jiho tapi bibirnya memang lebih menggoda, untung saja gadis itu tidak menamparnya.
Stupid. stupid. stupid. Dia memaki dirinya sendiri.
Okay, one night stand itu hal biasa baginya. Mencium seorang wanita yang baru dikenalnya beberapa jam juga hal biasa baginya. Tapi semua itu hanya hasrat yang berbicara. Beda dengan ciuman tadi. Yang mana sering orang bilang 'i get butterflies in my stomach' that's it. That's the idiom yang menggambarkan perasaan Jaehyun saat itu.
Dia ingin menelpon gadis itu tapi diurungkan karena takut Jiho tidak mau mengangkat panggilannya. Diapun mencoba mengirim pesan,tetapi sampai detik inipun belum ada satu katapun yang dapat dia tulis. This is so embarassing. Really.

Jaehyun terbangun karena bunyi alarm ponselnya yang lumayan memekakkan telinga. Diapun membuka mata dan melihat angka 08:00 tertera di layar ponselnya. Dia tidak ingat jam berapa dia akhirnya tertidur tadi tetapi dia benar-benar masih mengantuk sekarang.

Drrt...drrt....drrt....

"Yoboseyo..."  Jaehyun mengangkat panggilan itu tanpa melihat nama penelpon.

"Sudah waktunya bangun hyung. Aku tau hyung akan tidur lagi...ingat jam 10 ada rapat direksi dan jam 1 nanti harus bertemu klien,jam 4 ada upacara peresmian perumahan di daerah Mangwon..." Jaehyun pun tersenyum mendengar suara Jaehan yang sedang membacakan jadwalnya hari ini.

My Lovely J. [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang