#Six

425 55 15
                                    

Jiho baru saja selesai memeriksa keadaan pasien yang beberapa hari lalu dioperasi ketika ponsel di dalam saku gaun dokternya berbunyi.

"Yoboseyo.... iya Jaehyun ssi..." sudut bibirnya sedikit terangkat saat melihat siapa yang menelpon.

"Besok kamu libur kan? Aku ingin mengajakmu kencan."

"Sebenarnya nggak sih. Tapi memang aku agak longgar besok,paling ke kampus sampai jam 10.  Emang kita mau kemana...?"

"Hunting foto. Kamu nggak keberatan kan?" Jiho berpikir sejenak.

"Boleh...tapi nanti jemput aku di kampus aja ya. Kita langsung berangkat dari sana. Bye Jaehyun ssi..."

"Hey, wait masa langsung ditutup telponnya. Kamu udah makan siang belum?"

"Aku paling makan di kafetaria rumah sakit. Kenapa?"

"Makan bareng yuk. Kebetulan aku lagi dekat rumah sakit sekarang..."

"Hmmmm... okay. Tapi aku masih ada urusan sebentar. Mungkin sekitar sejam lagi baru selesai. Gimana?"

"Okay, i'll wait. See you Jiho ssi.."

"Okay, bye..." Jiho pun langsung menutup telpon itu.
*****
Jaehyun baru saja akan membalas perkataan gadis itu ketika bunyi panggilan terputus terdengar olehnya.

Sepertinya gadis ini bukan orang yang suka berbasa-basi. Okay, aku akan mengikuti alurnya saja. Ucapnya dalam hati.

"Pak Kim kita langsung menuju JS hospital saja ya..."

"Baik Tuan..." mobil itupun diarahkan ke rumah sakit. Jaehyun memang baru saja bertemu investor di sebuah hotel di daerah sekitar sini dan dia memang belum sempat makan siang jadi dia berpikir kenapa tidak sekalian berkunjung ke rumah sakit untuk melihat kondisi ayahnya dan mengajak Jiho makan siang.

Kamar VIP dalam keadaan lengang saat Jaehyun masuk. Ibunya memang Jaehyun suruh pulang beberapa hari lalu karena beliau sempat pingsan karena kecapean,jadi memang hanya ada penjagaan di depan pintu oleh tim keamanan dari perusahaan mereka.
Kondisi ayahnya masih sama. Belum ada perkembangan berarti. Jaehyun berharap semuanya cepat berakhir. Jika ayahhya pulih mungkin dia bisa kembali ke dunianya yang dulu. Walaupun agak susah nantinya. Dia merasa tersiksa hidup seperti ini padahal belum sampai seminggu dia berkantor. Kalau bukan karena ibunya,dia juga tidak akan mau menggantikan ayahnya di perusahaan.

From. Jiho ssi

Jaehyun ssi kamu dimana? Urusanku sudah selesai.

Sebuah pesan masuk saat dia hendak membuka ponselnya.

To. Jiho ssi

Aku sudah di rumah sakit. Sekarang ada di kamar ayahku.

From.Jiho ssi

Aku kesana sekarang.

Beberapa menit kemudian Jiho muncul dari balik pintu. Wajahnya terlihat kusut. Rambutnya pun dicepol asal saja.Sepertinya dia belum pulang ke rumah sama sekali.

"Kita pergi sekarang? Tapi sepertinya kita hanya bisa makan di kafetaria karena tidak memungkin untuk keluar rumah sakit dengan tampang seperti ini." Jaehyun hanya tertawa perlahan mendengar perkataan gadis itu. Walaupun begitu dia masih tetap cantik sih.

"Okay, kamu yang traktir kan?" Balas Jaehyun sambi beranjak dari sofa.

"Baiklah... anggap saja balasan untuk makan malam yang lalu."

Jaehyun pun tersenyum kemudian merapikan anak rambut Jiho yang keluar sedikit dari cepolnya itu. Jiho refleks menjauh karena tidak menyangka lelaki itu bakal menyentuh kepalanya.

My Lovely J. [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang