Jaehyun duduk di kursi pengunjung sambil melihat ke arah tempat Jiho berada. Dia terlihat sibuk berlalu lalang menangani pasien. Melihat Jiho yang sedang bekerja membuatnya terlihat seksi di mata Jaehyun.
"Ngeliatin apa, Bro? Serius amat." Johnny sudah mengambil tempat disampingnya dengan segelas kopi ditangannya.
"Calon istriku. Seksi banget pake jas dokter." Johnny langsung terbatuk dan hampir tersedak kopinya mendengar perkataan Jaehyun.
"What the fuck dude..!!!" Tetapi matanya langsung memandang ke arah yang sama dengan Jaehyun. Johnny akui Jiho memang gadis yang cantik apalagi rambut panjangnya diikat naik ke atas.
"Johnny...! Kamu nggak papa kan? Ada yang luka nggak?" Manajer Johnny yang ditelpon tadi datang dan langsung memeriksa keadaan artisnya.
"I am okay, hyung. Justru orang disebelahku yang lumayan parah." Ucap Johnny sedangkan Jaehyun hanya meringis ke arah Jin Woo, manajer Johnny.
"Taeil hyung mana? Bukannya kalian tadi bareng?"
"Lagi nemuin Yoobin. Soalnya takut kalau tunangannya itu over thinking. Padahal dia nggak kenapa-kenapa."
"Come on Johnny, kita pulang sekarang. Administrasinya sudah aku selesaikan." Jinwoo menghampiri kami lagi setelah membayar biaya rumah sakit.
"Kamu nggak pulang,Jae?" Tanya Johnny yang sudah berdiri sedangkan Jinwoo sudah duluan keluar.
"Aku disini dulu aja. Mau nemenin Jiho." Johnny tersenyum kemudian memukul pelan bahu Jaehyun.
"Okay, salam buat Jiho. Remember what i said before. Jangan sampai kamu menyesal. Aku duluan." Johnny pun pergi menyusul manajernya.
*****"Jae...Oppa... Jaehyun oppa..." Jaehyun mendengar seseorang berbisik sambil mengguncangkan tubuhnya pelan. Diapun membuka mata dan melihat Jiho sedang berjongkok dihadapannya.
"Bangunlah... kita pulang." Ajak wanita itu kemudian berjalan mendahului Jaehyun menuju ruangannya. Jaehyun mengikuti Jiho dari belakang dengan mata yang masih mengantuk dilihat jam ditangannya,pukul 5 pagi. Berarti dia tidur selama 3 jam.
"Kita naik taksi saja. Aku akan mengantarmu pulang ke rumah." Jiho sudah mengganti pakaiannya dan sudah siap untuk pulang. Dia takut mengendarai mobilnya karena dari semalam dia belum tidur sama sekali.
"Antarkan aku ke apartemen saja. Aku tidak mau Mama khawatir melihat keadaanku yang seperti ini." Ucapnya sambil menunjukkan tangannya yang digips. Jiho hanya mengangguk kemudian keluar dari ruangan itu setelah mengalungkan tasnya.
" kamu masih marah?" Tanya Jaehyun sambil meraih tangan Jiho. Mereka sudah berada di dalam taksi yang akan membawa mereka ke apartemen Jaehyun.
"Hmm..." jawabnya singkat. Jiho teringat lagi dengan pesan yang dikirim Sarah semalam. Kekhawatirannya terhadap Jaehyun tadi membuat dia lupa sejenak soal foto-foto tadi.
"I love you..." bisik Jaehyun di telinga Jiho kemudian dikecupnya pipi gadis itu. Jiho berbalik sambil mendengus kesal tetapi lelaki itu hanya tersenyum kemudian mengambil tangan Jiho dan menciumnya.
"Please, marahnya ditahan dulu. Aku lagi sakit nih..." bukannya lunak Jiho malah mencubit pinggang lelaki itu.
"Aww sakit yang..." ucapnya meringis sambil menggosok pinggangnya yang baru dicubit.
Jiho masih memandang ke luar jendela. Pikirannya kembali pada pesan yang dikirim Sarah. Walaupun saat itu dia dan Jaehyun belum bersama entah kenapa setiap melihat wajah Jaehyun dia selalu ingin memarahi lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely J. [ON HOLD]
Fanfictionperjodohan tidak pernah ada dalam kamus seorang Jiho. dia yang selalu berkata untuk tidak pernah menikah seumur hidup dipaksa orangtuanya untuk menerima perjodohan dengan anak kawan lama mereka yang merupakan pewaris sebuah perusahaan properti di Ko...