Jiho sudah berada di dalam apartemen Jaehyun. Ya, tadi Jaehyun menjemputnya dan mereka datang ke tempat ini. Ini sudah yang ketiga kalinya dia disini tetapi entah kenapa malam ini atmosfernya sedikit berbeda.
Dia masih berdiri di depan pintu setelah mengganti sepatunya dengan sliper milik Jaehyun sambil memegang tali tasnya."Suit yourself..." ucap Jaehyun sambil berjalan masuk ke dalam ruang tamunya. Jiho masih diam. Jaehyun berbalik dan tersenyum ketika melihat Jiho belum beranjak dari tempatnya berdiri. Ditariknya tangan gadis itu dan Jiho hanya pasrah ketika dia didudukkan Jaehyun di sofa di ruangan itu. Lelaki itu pun ikut duduk di sampingnya.
"Jiho ya..."
"Hmmm?"
"Are you okay...? Kamu keliatan aneh malam ini."
"I'm okay..." jawabnya dengan senyum sedikit dipaksakan. Jaehyun mengangkat kedua alisnya karena bingung dengan sikap Jiho malam ini.
"Kamu mau minum apa? Beer,okay?" Jiho mengangguk. Jaehyun pun berjalan menuju dapur dan mengambil 2 kaleng bir dari dalam kulkas. Dia memang tetap mengisi kulkasnya walaupun beberapa minggu terakhir tinggal di rumah. Karena misalnya lagi suntuk pasti dia akan datang ke apartemen ini.
"Nih..." Jaehyun memberikan kaleng bir yang sudah dibuka.
"Thanks..." kemudian Jiho meneguk birnya.
"Itu hasil jepretanmu?" Tunjuk Jiho ke arah foto berbingkai besar yang digantung diatas tv,kemudian berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas. Birnya dia letakkan diatas meja.
Sebuah foto yang memperlihatkan menara eifel pada malam hari dengan kembang api yang menyala di langit diatasnya serta siluet beberapa pasangan yang sedang berciuman."Yup. New year 's eve 2018. Aku memang lagi disana saat tahun baru waktu itu. Gimana menurut kamu?" Jaehyun sudah berdiri di samping Jiho.
"Bagus banget...romantis? Kalo aku bilang." Jaehyun mengangguk.
Kemudian Jiho berjalan lagi melihat beberapa foto pemandangan yang Jiho tebak dari beberapa negara di asia tenggara.
"Itu di Indonesia. Tepatnya di pulau Komodo. Aku kesana pertengahan tahun lalu." Jelas Jaehyun saat Jiho melihat foto dua ekor hewan berbentuk kadal besar sedang beradu fisik.
"Wah... i'm jealous...aku pengen juga bisa keliling dunia." Jiho terlihat murung. Jaehyun pun merangkul tunangannya itu dan membawanya duduk kembali di sofa.
"We can do it someday...just us." ucap Jaehyun sambil menggenggam tangan Jiho dan menciumnya. Jiho tersipu malu kemudian memukul lengan Jaehyun. Lelaki itu hanya tertawa.
"How's your study? It is hard, isn't it?"
"Hah... ternyata jadi residen itu melelahkan. Tau gini aku nggak lanjut dulu. Tapi udah terlanjur ya, mau gimana lagi. Nggak mungkin berhenti di tengah jalan kan?" Jaehyun mengangguk setuju.
"Oppa, sendiri gimana. Udah bisa beradaptasi?"
"Lumayan. Ternyata hasil kuliahku dulu di Manajemen bisnis tidak sia-sia. Walaupun sempat pusing juga karena aku memang tidak pernah sekalipun menginjak perusahaan. Untung ada Jaehan,asistenku. Dia sangat membantu." Tidak ada tanggapan dari orang disebelahnya. Jaehyun pun tersenyum melihat Jiho yang sudah menutup matanya. Sepertinya dia memang kecapean.
"Jiho ya..." bisik Jaehyun di telinga gadis itu.
"Hmmm..." gadis itu menggeliat. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas kemudian membuka matanya. Jaehyun berada terlalu dekat dengannya saat ini.
"Maaf... aku ketiduran ya...?" Ucapnya kemudian menguap. Jaehyun masih menatapnya kemudian merapikan rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya.
"Nggak papa. Kamu pasti kecapean..." Jaehyun mengelus wajah gadis itu. Pipinya sedikit memerah mungkin pengaruh bir yang dia minum tadi. She looks adorable. Jaehyun pun mencium pipi gadis itu. Jiho menutup matanya karena sentuhan lembut bibir Jaehyun. setelah membuka mata Jiho melihat Jaehyun tersenyum. Lesung pipitnya terlihat begitu menggoda untuk dibiarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely J. [ON HOLD]
Fanfictionperjodohan tidak pernah ada dalam kamus seorang Jiho. dia yang selalu berkata untuk tidak pernah menikah seumur hidup dipaksa orangtuanya untuk menerima perjodohan dengan anak kawan lama mereka yang merupakan pewaris sebuah perusahaan properti di Ko...