Tugasnya sebagai seorang CEO sangatlah tidak mudah. Untung ada Jaehan yang selalu membantunya. Walaupun masih muda dia bisa dibilang lebih berpengalaman dibanding Jaehyun. Dia dan Jaehan pun semakin dekat. Kadang-kadang kalau dia sedang kumpul dengan anak-anak yang lain, Jaehan akan diajak pula. Jaehan itu tipikal orang yang serius dan susah diajak bercanda jadi untuk mendekatinya memang butuh waktu. Seperti malam ini ketika Jaehyun,Taeil,Johnny sedang berkumpul di rumah Taeil,Jaehyun mengajaknya juga. Awalnya dia menolak karena dia harus pulang cepat untuk mencuci pakaiannya. Jaehyun yang mendengar alasan Jaehan hanya bisa menahan tawa. Tetapi dia tetap memaksa anak itu untuk ikut.
"Jaehan ah.... bisa nggak kamu sedikit lebih rileks. Itu nggak akan membunuhmu buddy..." ucap Jaehyun sambil merangkul asistennya itu.
"Tapi hyung..."
"Hei... tenang saja. Teman-temanku ini tidak akan menggigitmu. Kamu juga pasti pernah lihat Johnny di tv kan?" Jaehan mengangguk.
"So, kamu nggak usah khawatir. Aku juga bertaruh kamu pasti nggak punya teman?" Jaehan terdiam kemudian menunduk. Jaehyun yang melihat perubahan mimik wajah asistennya itu langsung merasa bersalah.
"Maafkan aku kalo becandaku berlebihan. Tapi aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri. Walaupun kita belum mengenal lama." Jaehan pun mengangkat kembali kepalanya dan menatap Jaehyun.
"Hyuuuuunngggg..." Jaehyun kaget dengan tindakan Jaehan yang langsung memeluknya. Tapi ditepuk tepuk juga punggung anak itu. Johnny dan Taeil yang melihat mereka berdua hanya bisa tersenyum.
"Hei... sudah cukup pelukannya. Mataku sakit ngeliatnya..." ucap Johnny yang langsung dilempari bantal kursi oleh Jaehyun.
"Bagaimana hubunganmu dengan dokter cantik itu?" Taeil sudah mengalihkan topik tentang Jiho.
"Dokter? Dokter yang mana nih? Kok aku nggak tau?" Johnny terlihat bingung.
"Kamu ingatkan cewek yang mabuk waktu kita ngumpul beberapa minggu lalu?" Johnny mencoba membuka lagi memorinya.
"Yaa aku ingat... yang dibawa si brengsek ini kan?"
"Sialan...!!!" Johnny pun kembali tertawa.
"Itu tunangan Jaehyun. Dokter juga teman dari Yoobin." Taeil menjelaskan.
"What!!!!? So,that hot girl is his fiancèe? Dude how lucky..."
"Dude... bisa nggak jangan bilang begitu soal Jiho?"
" oh namanya Jiho. Dokter Jiho... i am sorry but she is hot..." Taeil dan Jaehan pun hanya bisa menahan tawa melihat ekspresi Jaehyun yang terlihat marah dan Johnny yang seakan tidak peduli.
"Kami baik... dia orang yang menyenangkan. Sepertinya aku menyukainya." Jawabnya sambil tersenyum.
"Wow wow wow.... Jung Jaehyun why are you blushing...? Your ear...merah banget bro...hahahhahaha" Johnny yang sangat tahu tentang Jaehyun menertawakan kebiasaan Jaehyun yang telinganya langsung memerah ketika sedang malu.
"Kamu beneran suka sama dia?" Taeil lumayan kaget mendengar pengakuan Jaehyun tadi. Jaehan yang duduk disamping Jaehyun pun penasaran untuk mendengar jawaban Lelaki itu.
"I don't know... tapi akhir-akhir ini aku selalu memikirkannya. Dan kalau bisa ingin selalu bertemu dengannya. Bukannya itu berarti aku menyukainya?" Tanya Jaehyun yang hanya dibalas senyuman tipis dari Taeil.
"Well, kamu nggak salah. Hanya saja baru kali ini seorang Jung Jaehyun menyatakan perasaannya." Taeil kemudian meneguk winenya lagi.
"Kamu sudah bilang ke orangnya belum?" Johnny pun menimpali. Jaehyun hanya menggeleng. Dia belum yakin sebenarnya untuk bilang langsung ke orangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely J. [ON HOLD]
Fanfictionperjodohan tidak pernah ada dalam kamus seorang Jiho. dia yang selalu berkata untuk tidak pernah menikah seumur hidup dipaksa orangtuanya untuk menerima perjodohan dengan anak kawan lama mereka yang merupakan pewaris sebuah perusahaan properti di Ko...