selamat 17an guys!!
btw, tadinya mau publish hari minggu kemarin, tapi gajadi😽
ramein ya!!!
3. gadis gila
Baru saja Gema hendak memukul kepala Angga menggunakan balok, seorang gadis sudah lebih dulu menarik rambutnya dengan kencang. Membuat Gema lupa akan niatnya sebab rasa sakit yang begitu hebat menghantam kepalanya.
"Anying anying, sakit bangsat!" Umpat Gema. Tangannya melempar balok yang dibawa ke sembarang arah lalu berusaha untuk melepaskan jambakan di rambutnya.
Semuanya jadi memusatkan perhatiannya ke arah Gema yang tengah dijambak oleh satu orang gadis. Angga yang tadinya dinaungi amarah untuk menghajar Nunu pun kini memusatkan perhatiannya pada Gema dan gadis itu.
"Woi, anj--Nas bantuin!" Seru Gema saat melihat Nasya malah diam memperhatikan tanpa melakukan apapun. "Lo gimana sih anjir. Katanya gue tinggal mukul kepalanya si Angga doang. Ini kenapa pake ada acara tarik-tarikan segala?"
Nasya menggeram kesal. Ini di luar rencana mereka. Seharusnya setelah Gema berhasil memukul kepala Angga, mereka jadi lebih gampang melancarkan aksinya untuk menyuruh pemuda itu mengakui kesalahan sang Mama.
Gadis dengan seragam berbeda dari kedua belah pihak itu tidak menghiraukan teriakan Gema, tangannya sangat asyik menarik tiap helaian rambut pemuda itu.
"Kamu curang banget! Masa main mukul dari belakang sih? Gak aci tau!" Suara serak seperti orang flu berimbuh nada cempreng bersatu dalam intonasi gadis itu.
"Tangan kosong dong kalau berani!" Ujar gadis itu. "Sini lawan Moza." Membiarkan Gema meringis karena ulahnya.
Angga jadi tertegun melihat gadis itu. Gadis bergardigan kuning dengan bando merah yang menghiasi rambut indahnya. Tubuh mungil, kecil dan kurus itu... Angga merasa seperti...
...sangat familiar.
Gadis itu bukan dari SMA Andelius High School ataupun Horius High School karena seragamnya berbeda dari yang mereka kenakan.
Lantas, siapa gadis itu?
"Rasain nih!" Dia mengencangkan tarikan rambutnya hingga Gema memekik kesakitan. Tak,urung banyak sekali umpatan-umpatan yang keluar dari mulut pemuda itu.
"Kalian masa nyerangnya ramai-ramai, curang banget! Ayo sini serang Moza juga!" Angga terdiam melihat gadis di sana terus-terusan membelanya.
Tubuh mungil, kurus, kecil seperti itu bisa apa?
Gema melirik Nunu yang tengah duduk bersimpuh sambil terbahak-bahak dengan wajah penuh luka. "Nunu anjing, bantuin!" Seru Gema.
Nasya langsung menarik kencang tangan gadis berbando merah itu agar menjauh dari Gema kemudian mendorongnya sedikit kencang. "Lepas anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
3 WISHES
Teen FictionTahu hal apa yang paling Angga benci di dunia ini? Melihat gadis gila bertubuh mungil yang selalu mengenakan gardigan dan bando merah datang menghampiri dengan senyum amat lebar sampai matanya itu menyipit. Gadis bersuara khas layaknya orang flu y...