🌈| 14 - KARENA TANTANGAN

504 83 13
                                    

14. karena tantangan















"Za, ini nanti kasih ke guru lo ya. Inget, jangan sampai lupa."

Galang menyerahkan lembaran kertas test Moza yang langsung diterima antusias oleh Adiknya. Iya, Galang yang mengerjakan semua test Adiknya itu. Walaupun terkenal nakal, sering bolos pelajaran karena harus berkerja part time hingga memutuskan keluar dari sekolah, Galang itu murid pandai tahu.





"Siap bos!" Moza merapihkan lembaran-lembaran itu kemudian memasukkannya ke dalam ransel merah.

"Oh, ya. Lo udah enggak digangguin lagi kan sama tiga cewek itu?" Tanya Galang. Mengingat kemarin ia sudah memberi pelajaran yang setimpal untuk Nadya dan teman-temannya sih seharusnya mereka sudah tidak berani berbuat macam-macam lagi pada Adiknya. Terutama gadis bernama Shireena itu, awas saja dia masih berani mengusik Adiknya, Galang jamin akan bongkar semua kartus As gadis itu.

Moza terdiam sejenak, tidak tahu siapa sosok yang Galang Maksud. "Tiga cewek yang mana? Emang Moza pernah diapain sama mereka?"

Galang menghela napasnya setelah mendengar kalimat Moza. Ingatan Adiknya kini benar-benar melemah, padahal dulu hal-hal kecil saja bisa diingat oleh gadis itu. Ini semua akibat kejadian itu serta kelakuan pria tua sialan.

Melihat keterdiaman Galang dengan wajah murung, Moza berusaha keras untuk mengingat siapa sosok yang Abangnya maksud.

"Ooh, Moza inget. Itu ... mereka udah enggak gangguin Moza kok. Cuma kemarin, Moza sempat disamperin terus mereka marah-marah tapi Moza enggak diapa-apain karena salah satu dari mereka ada yang nolongin Moza."

Galang tersenyum miring mendengarnya. Dia tahu siapa sosok pembela yang Moza maksud. Itu Shireena.

Galang mengusap puncak kepala Moza dengan sayang. "Gih, sana masuk." Melirik jam tangannya sejenak, jam kerjanya segera tiba, ia harus cepat-cepat datang ke sana. Mengingat hari ini bos sesungguhnya akan datang.

"Dadah, Moza Sekolah dulu ya."
















••••🌈••••













Rafka : cewek lo keren juga ya, nerima tantangan dari Nasya.

Rafka : sehebat apasi cewek polos lo main basket?

Rafka : gayakin gue, dia bisa menang. So, siap-siap sujud di kaki bokap gue ya ...












Angga membanting ponselnya ke meja begitu saja, membuat banyak pasang mata langsung tertuju ke arahnya. Beberapa dari mereka memekik kaget dan memilih untuk keluar kelas karena tak mau mengambil risiko.

Lihat kan? Sekarang apa lagi yang Moza perbuat? Bisa gak sih dia itu musnah dari bumi saja? Angga benci, Angga muak dengan tingkahnya. Kemarin sudah Angga peringatkan untuk tidak mencampuri urusannya lagi, dan kini apa yang gadis itu perbuat?







Angga menggebrak mejanya bertepatan dengan sosok Moza masuk ke dalam kelas. Angga langsung menarik lengan atas Moza begitu saja kemudian melemparnya hingga membentur dinding belakang.

3 WISHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang