BAB 20

9.9K 1K 110
                                    


Di dalam kamar, Hinata tengah bercermin sebelum pergi bersama Sasuke ke pernikahan Ino. Kimono hitam dengan corak merah lambang Uchiha terasa pas di tubuhnya. Dulu ketika masih di Hyuuga, memakai Kimono mewah sudah menjadi kebiasaan. Bukan hanya memakai saat acara besar. Semenjak menjadi bagian Uchiha, kemewahan bukan keseharian Hinata. Ada perasaan senang kembali memakai Kimono cantik untuk sekian lama. Rambut panjangnya disanggul rendah. Tidak lupa Hinata memasang tusuk rambut warna emas dengan ukiran Naga yang Sasuke berikan tadi. Sasuke bilang ini milik ibunya. Hinata mengecek penampilannya sekali lagi di cermin sebelum keluar menemui Sasuke. Hinata mencari keberadaan Sasuke di ruang tamu. Seingatnya Sasuke berpesan akan menunggu di sana. Nihil. Hinata memutuskan menunggu di luar.

Musim semi sedang ada di puncak. Sasuke bahkan tidak terlalu memperhatikan bunga-bunga Sakura yang mekar di jalanan depan rumah. Dulu, Itachi sering mengajak Sasuke jalan-jalan dan bermain di depan rumah ketika musim semi. Itachi suka menggunakan bunga Sakura untuk menghilang dari hadapan Sasuke. Tubuh Itachi akan diselimuti Sakura lalu menghilang begitu saja. Sasuke kecil terkagum tak henti berteriak girang. Trik kecil penuh kenangan.

"Sasuke." Suara lembut Hinata menarik atensi Sasuke dari kenangan sosok Itachi dan bunga Sakura.

"Di sini kau rupanya. Aku mencarimu di dalam."

Mikoto pernah memberi tahu Sasuke jika senja saat musim semi adalah pemandangan terindah yang pernah ditemui. Sasuke setuju. Dia juga suka memandang senja di musim semi. Namun, Hinata dengan Kimononya suatu keindahan melampaui senja di musim semi. Cara Hinata berjalan sedikit lamban karena kain Kimono, rambutnya di sanggul rendah dengan tusuk rambut yang sebenarnya Sasuke dapat dari seorang kenalan dari desa kecil yang pernah menjadi tempat persinggahannya, dan ketika Hinata berdiri di depannya tanpa melepas senyum anggun yang menawan, Sasuke hanya terpaku menikmati keindahan paras perempuan itu. Penampilan Hinata dengan Kimono memang bukan pertama kalinya untuk Sasuke. Ketika menikah Hinata memang cukup mengagumkan dengan Kimono pernikahan namun Sasuke tidak peduli. Sekarang, Sasuke tidak bisa berbohong Hinata begitu cantik.

"Ayo." Sasuke memimpin jalan di depan. Hinata menatap punggung Sasuke dan terkagum. Tubuh Sasuke menjulang tinggi. Hinata hanya sebatas dada laki-laki itu. Punggungnya lebar dan terlihat kokoh. Kimono hitam dengan corak biru yang dikenakan Sasuke sangat cocok.

"Kau bisa jalan lebih cepat, Hinata?"

Meski terdengar menyebalkan dengan kalimatnya. Hinata tahu Sasuke hanya ingin berjalan berdampingan. Langkah Sasuke diperlambat mengikuti iramanya.

****

Pesta pernikahan Ino dan Sai sudah ramai di kunjungi banyak tamu. Begitu meriah. Tak hanya mengundang teman di Konoha. Nampaknya Ino juga mengundang semua pemimpin desa dari empat desa Shinobi. Setelah mengucapkan selamat pada pengantin. Hinata terpisah dengan Sasuke. Naruto menyeretnya untuk bergabung dengan beberapa teman seangkatan.

"Hinata-san?" merasa namanya dipanggil, Hinata menoleh ke belakang dan menemukan Gaara dengan Tenten. Hinata memberi hormat pada Gaara dan menanyakan kabar setelah hampir dua tahun tidak bertemu.

"Gaara-sama mencarimu dari tadi. Mungkin ada yang ingin dia sampaikan."

Hinata menahan senyum ketika Gaara terlihat ingin menjelaskan sesuatu pada Tenten. Mungkin agar perempuan itu tidak salah paham pada hubungan Gaara dengan Hinata.

"Nah, karena saya sudah membantu anda menemukan Hinata. Silakan untuk berbincang. Saya pamit undur diri." Tenten menunduk pada Gaara lalu mengerling pada Hinata. Sekilas Hinata melihat gelang merah melingkar dipergelangan tangan Tenten dan hal yang sama di tangan Gaara.

AURORA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang