Aurora
Oktavia K.D.
Naruto milik Masashi Kishimoto
Aurora
Kemarin malam Hinata mendapat surat perintah untuk menghadap Kakashi esok hari. Setelah membaca, surat itu hangus dengan sendirinya. Ingat Hinata juga mempunyai misi dari Kakashi. Dia bilang untuk kebaikan semua orang. Bibir Hinata tertawa miris.Malam itu Hinata menghabiskan memandang langit dari dalam kamarnya. Matanya menerawang jauh langit di sana. Jika mereka adalah alam semesta. Apakah Hinata adalah matahari dan mereka planet-planet yang mengelilinginya? Atau di malam hari mereka adalah bulan dan Hinata bintang-bintang kecil yang tidak dianggap lebih menarik dari bulan yang bersinar terang. Bulan tidak bisa seterang itu jika tidak mendapat cahaya dari bintang-bintang seperti Hinata.
"Mereka membutuhkan aku namun memperlakukan aku seperti dewa yang selalu berbuat baik. Aku juga manusia yang menyembah dewa yang sama."
Ada banyak orang bergantung pada Hinata. Mereka meminta pertolongan padanya seolah-seolah dirinya bisa melakukan segala hal. Tapi, apakah dari mereka ada yang memperlakukan Hinata seperti manusia? Bukan robot atau dewa yang selalu berbuat baik. Mereka tidak memberikan Hinata pilihan menolak. Dari keluarganya sampai pemimpin negeri ini melakukan hal yang sama. Memutuskan kehidupan orang lain di tangan mereka.
"Terkadang menjadi baik sangat melelahkan." Hinata menutup jendela kamar, kemudian pergi ke ranjang membaringkan tubuh.
Matanya mengintari kamar. Senyum kecut menghias di bibir Hinata. Kamar sebesar ini hanya ditempati Hinata seorang. Hinata kesepian meski tinggal berdua dengan Sasuke. Sedikit Hinata bisa merasakan kesepian Sasuke dulu saat menjadi ninja buronan. Walaupun bergabung dengan Orochimaru dan tinggal di rumah yang sama, Hinata yakin Sasuke juga merasa sendirian seperti yang Hinata rasakan sekarang.
Lampu kamar diatas meja dekat ranjang Hinata matikan.
"Selamat tidur, Hinata," ucap Hinata pada diri sendiri.
🍀🍀🍀🍀
Setelah membuat sarapan pagi dan memastikan Sasuke sudah memakan sarapannya. Hinata pergi ke kantor Hokage. Secara diam-diam tentunya. Dia meninggalkan Bunshin di dalam kamarnya untuk berjaga-jaga.Pagi ini, Hinata melihat Sasuke tengah meditasi di bangunan Gazebo tak jauh dari danau kecil area Uchiha. Hinata punya rencana untuk mengajak Sasuke berlatih setelah pria itu menyelesaikan meditasinya. Bunshin milik Hinata tidak bertahan lama. Maka dari itu dia harus bergegas pergi dan kembali sebelum Sasuke selesai dengan meditasinya dan berakhir menemukan Hinata pergi dari rumah tanpa bilang. Meski Sasuke pernah bilang untuk tidak mengurusi hidup masing-masing. Hinata tetap khawatir Sasuke mencurigainya. Apalagi Kakashi bilang jika Sasuke mungkin saja tengah mengamati Hinata diam-diam untuk menilai apakah Hinata orang yang tepat.
Sesampainya di kantor Hokage, Hinata langsung menuju ruangan Kakashi. Namun, Kakashi tidak ingin berbicara di ruangannya. Hinata bertemu Kakashi di koridor kantor dan lelaki itu meminta Hinata untuk mengikutinya. Kakashi menyuruh asistennya pergi lebih dulu dan menyisahkan mereka berdua di sana.
"Mari Hinata."
Hinata menganggukkan kepala kemudian menyusul Kakashi yang memimpin jalan di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA [TAMAT]
Fanfiction[Selesai] Hinata tidak pernah berpikir akan mendapatkan misi konyol hanya untuk menyelamatkan dirinya dari status Bunke. Hokage memberinya misi menikah dengan Uchiha terakhir.