****
Hari ini hari Minggu. Biasanya di hari Minggu kaya gini, Caca bakalan bangun siang banget karena menurutnya, hari libur harus dimanfaatin buat bangun siang.
Tapi kali ini beda. Caca berhasil bangun pagi karena dia dan Lando berencana untuk menonton ke bioskop.
"Nanti kalo pacaran sama dia, jangan lupa sama daratan." Cibir Luke yang kini bersandar di pintu kamar Caca. Kedua tangan laki-laki itu terlipat ke depan dada.
Caca yang sibuk memoles wajahnya dengan make-up menoleh sebentar ke arah Luke, kemudian menunjukan senyum manisnya.
"Makasi doa-nya, Luke."
Luke mengernyitkan dahinya bingung, "Yang doain lo siapa sih, tolol?"
Caca tidak menjawab. Dengan senyum yang masih menghiasi bibirnya, ia kembali merias wajahnya.
Ting!
Aktivitas Caca terhenti ketika mendengar ponselnya berbunyi. Perempuan itu kemudian meraih ponselnya untuk melihat notifikasi dari siapa.
Lando, si calon pacar :)
|ca, maaf banget hari ini gue gabisa ke bioskop.
|gue lupa kalo sekarang gue ada latihanCaca
wkwk oke|
semangat latihannya|
:)|
SeenSenyum yang tadi melekat di bibir Caca perlahan memudar. Ia meletakan ponselnya kembali ke atas meja rias, lalu berganti mengambil pembersih make-up.
Luke yang dari tadi sibuk memperhatikan Caca hanya bisa mengernyitkan dahi bingung. "Kenapa dihapus? Menor?"
Caca melirik Luke. Sorot matanya menatap sepupunya itu dengan tatapan sedih. "Gue gak jadi pergi bareng Lando."
"LAH?"
oOo
Pukul satu siang. Luke dan Caca sepakat untuk menghabiskan waktu mereka di rumah Caca. Malah sekarang mereka sedang sibuk memakan cemilan dan menonton series kesukaan Caca, Riverdale.
"Lama-lama seasonnya makin gak jelas, anjing." Umpat Luke lalu menutup laptop Caca dengan asal.
"Ih Luke! Gue masih kepo sama ceritanya, goblok."
"Bodo amat. Gue laper." Kata Luke lalu pergi keluar dari kamar Caca.
Caca menggerutu kesak lalu kembali membuka laptop miliknya. Namun pada saat ingin memutar kembali tayangan yang tadi sempat tertunda, suara bel rumah berbunyi yang mengharuskan Caca untuk turun ke bawah, membukakan gerbang untuk si tamu.
"Siapa sih yang dateng ke rumah siang bolong kaya gini?" Gumam Caca sembari membuka kunci pintu gerbang.
Pintu gerbang terbuka, menampakan laki-laki berperawakan tinggi berdiri di depan rumah Caca. "Suka makan mie ayam?"
"Hah?" Tanya Caca terkejut karena bingung kenapa ada orang yang datang kerumahnya lalu tiba-tiba menanyakan kalau ia suka mie ayam atau tidak. Namun kemudian di detik berikutnya Caca menjawab. "Suka. Kenapa?"
"Gapapa sih. Ngomong-ngomong ini bener rumahnya pak Tetep?"
Caca mengerutkan dahinya kemudian menggeleng dengan cepat. "Enggak. Di sini rumah keluarga Hemmings. Kalo rumah Pak Tetep, gue gak tau." Kata Caca.
Si cowok itu kemudian membelakan kedua matanya ketika mendengar Caca menyebutkan nama Hemmings.
"Lah? Ini rumahnya Luke? Tapi bukannya rumah dia ada di komplek lain? Terus lo siapa?" Tanya cowok itu bertubi-tubi.
"Eh santai dong! Gue sama Luke itu sepupuan. Bokap dia sodara bokap gue." Jelas Caca. "Lo temennya Luke?"
Cowok itu mengangguk, "Iya," sahutnya lalu kemudian ia mengulurkan tangannya. "Gue George. George Russell. Lo?"
"Caca Felicia." Ucap Caca menjabat uluran tangan George dengan ragu-ragu.
"Nama lo cantik. Kaya bulu mata gue."
oOo
"Barusan temen lo ke sini tuh." Kata Caca sesaat setelah dia masuk ke dalam kamarnya dan melihat Luke tengah bermain handphone di atas kasur.
Luke mendongak menatap Caca. "Temen gue? Calum sama Ashton?"
"Yeee tuh curut berdua mah temen gue juga kali."
"Nah terus siapa lagi kalo bukan mereka?" Tanya Luke yang mulai penasaran.
"Si George. Asli dah Luke. Aneh banget anjir anaknya. Masa dia ngatain nama gue cantik kaya bulu matanya dia." Curhat Caca yang kini duduk di sebelah Luke.
"ANJENG! GEORGE KE SINI? GOBLOK BENER DIA." Tawa Luke seketika pecah. Caca hanya bisa menautkan kedua alisnya karena bingung kenapa Luke bisa tertawa. Padahal tidak ada yang lucu.
"Lo kenapa sih?"
Luke mengusap air mata yang menetes di ujung matanya, lalu setelah tawanya reda, ia menjawab, "Gapapa."
"Tai lo." Umpat Caca lalu menoyor kepala Luke.
"Gue laporin tante Bella mampus lo!" Ancam Luke, raut wajahnya terlihat kesal sembadi kedua tangannya membenarkan jambul ayamnya.
"Cepu." Caca memutar bola matanya, "Ngomong-ngomong dia sekolah di mana?"
Luke menoleh ke arah Caca dengan senyum jahil yang menghiasi wajahnya. "Cie, penasaran sama George. Suka ya lo?"
"Apaan sih? Orang gue cuma nanya." Tangkis Caca sembari mengerucutkan bibirnya.
Luke kembali terkekeh. "Satu sekolah sama Calum sama Ashton. Anak futsal juga." Jawab Luke menjelaskan.
****
[Direvisi]
Jangan lupa vote comment yaa.
Kamis, 30 April 2020
-Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush ft. Lando Norris [AU]
Fanfiction[BOOK 1] "I know i'm the stupid one who regretting it." • Written In Bahasa Copyright© 2020 by avocasya #1 in landonorris [10 Juni 2020] #2 in alexmarquez [10 Juni 2020] #1 in alexmarquez [14 Juni 2020]